Tolong tandai bagian yang typo, ya!
HAPPY READING!
***
Senja berdiri dengan santai di depan mobilnya. Matanya menyorot tajam tiga lelaki berbaju hitam yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Seorang leader di antara kedua lelaki tersebut tersenyum smirk, menatap Senja dengan tatapan meremahkan.
"Hai, Senja, long time no see," ujar lelaki itu seraya melangkah ke depan---mendekati Senja.
Sementara Senja diam di tempatnya, mengamati gerak-gerik lelaki yang sudah sejak lama menjadi musuh bebuyutannya.
"Mau apa lo, Bara?" ujar Senja dengan raut wajah datar.
Bara terkekeh, berdiri tepat dua langkah di hadapan Senja, "Gue?" Dia menunjuk mukanya sendiri. "Kematian lo, Senja. Dengan begitu semua orang akan mengakui bahwa gue yang terhebat di jalanan."
Giliran Senja yang tersenyum miring, gadis itu dengan santai menepuk pundak Bara selama beberapa kali, membuat sang pemiliknya menatap tak suka. Menghela napas pelan, Senja menggeleng dua kali, "Bara, Bara," ujar Senja. "Buat apa mereka mengakui pengecut seperti lo buat jadi jagoan?" sarkas Senja sinis.
Bara menggeram, mengepalkan tangannya beberapa saat, lalu menatap Senja dengan penuh kebencian. "Jangan harap lo bisa ngalahin gue, Bar!" lanjut Senja. "Lebih baik lo bawa kabur pasukan abal-abal lo ini. Kalian itu sampah!"
Setelah mengucapkan itu, Senja hendak berbalik, namun Bara segera menahan pundaknya. Setelah mendekat, Bara berbisik tepat di belakang telinga gadis itu, "Jangan sombong dulu lo, Senja. Lo nggak mau, 'kan, semua orang tau kalau lo adalah seorang pembunuh dari kakak lo sendiri."
"Gue bukan pembunuh!"
"Oh, ya? Gimana kalau sampe gue ajak nyokap lo ke area balap dan nyuruh dia bilang kalau lo adalah pembunuh."
"Dia nggak akan mau disuruh sama orang kayak lo!"
Bara tertawa remeh, "Senja, Senja ...," ujar Bara sambil menggeleng tak habis pikir. "Lo tau betul dia benci banget sama lo. Lo tau apa yang gue maksud?" bisik Bara pelan, Senja dibuat keringat dingin di tempatnya. "Dia akan ngelakuin apapun buat nyakitin lo."
Ucapan Bara membuat Senja meradang di tempatnya, lalu tanpa basa-basi, gadis itu langsung menyikut wajah Bara dari belakang menggunakan sikunya. Bara mundur beberapa langkah, sambil memegang area wajahnya yang terkena pukulan Senja.
"Sialan!" umpat Bara. Kedua lelaki anak buah Bara mendekati mereka berdua ketika Senja maju mendekati bosnya. Namun, Bara menghentikan mereka dengan isyarat tangannya.
"Udah berapa kali gue bilang, Bara? Jangan bawa-bawa urusan pribadi ke jalanan!" desis Senja, kemudian melayangkan sebuah pukulan telak sebelum Bara sempat membalasnya, juga bonus tendangan pada tulang kering Bara.
"Akhh!" pekik Bara kesakitan. "Hajar!" teriaknya kepada ketiga kacungnya.
Senja memasang gerakan kuda-kuda ketika para lelaki itu hendak menyerang. Tangan Senja dengan lihai menangkis pukulan seorang pria yang dia ketahui bernama Steven berusaha untuk memukul tulang pipinya. Tak menyerah begitu saja, Steven juga menyerang anggota tubuh Senja guna melemahkan gadis itu. Namun, sayangnya, semua serangan Steven berhasil ditangkas begitu saja oleh Senja. Gadis itu seperti sudah hafal gerakan-gerakan yang Steven gunakan.
Melihat Steven yang tak kunjung melemahkan seorang Senja, teman Bara yang satunya lagi berusaha untuk menyerang dari sebelah kiri. Satu tangannya memukul tengkuk Senja, membuat gadis itu mengaduh kesakitan. Tak sampai di situ, satu kakinya menjegal kaki Senja. Sehingga jadilah Senja bersimpuh dengan sebelah kaki yang ditekuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit untuk Senja
FantasyLangit Nathaniel Arisko, mahasiswa sekaligus anak dari pemilik kampus yang hobinya suka keluar-masuk club dipertemukan dengan Senja, seorang gadis yang terlalu misterius di mata Langit. Semua berawal dari Senja menyelamatkan seorang mahasiswa lain y...