Happy Reading!❤
Suara bising motor yang beradu menggema di penjuru lokasi. Balap liar baru saja berakhir, dan tentu saja hanya menyisakan seorang pemenang malam ini. Permusuhan sengit antara kedua kubu yang sudah sulit untuk berdamai kini semakin memanas.
Senja melepaskan helm-nya dan menuruni sebuah motor besar membuat semua penggemar bertepuk tangan riuh dengan bangga. Senja tersenyum penuh kemenangan, tangan kanannya mengudara guna menghentikan sorakan-sorakan yang menyanjung dirinya. Kakinya mendekati sang rival dengan langkah anggun.
"You lose, Bara!" ujar Senja mengacungkan jempol ke atas lalu menurunkannya ke bawah dengan tatapan mengejek.
Lelaki bernama Bara yang memang sudah menjadi musuh Senja sejak lama itu menggeram marah. Tangannya mengepal kuat di samping badan.
"Kali ini mungkin lo menang lagi, Senja. But not for another time. Gue pastikan itu. Camkan!" ujar Bara menunjuk wajah Senja.
Senja tersenyum miring, "Lo udah ngomong ini setiap kali lo kalah. Gak ada kosakata lain?" Senja menepis kasar telunjuk Bara di depan wajahnya. Kemudian berjalan mendekati motornya.
"Gue dengar lo jarang balik ke rumah. Kenapa? Jadi jalang lo?" ujar Bara tersenyum sinis saat kalimatnya mendapat sorakan dari yang lain.
Senja menghentikan langkahnya. Badannya memutar dan bersedekap dada.
"Kalaupun gue jadi jalang, gue yakin lo gak bakal bisa bayar gue. Biaya gue mahal untuk satu kali servis," jawab Senja kemudian berlalu.
"Gue tahu semua tentang lo dan keluarga lo, Senja!" teriak Bara sekali lagi bisa menghentikan langkah Senja.
Tangan Senja mengepal kuat, bahkan buku-buku tangannya sampai memutih. Matanya memejam kuat, lalu menghembuskan napas kasar.
"Jangan bawa-bawa mereka, Bara!" desis Senja penuh penekanan tanpa berbalik.
"Kenapa? Lo takut semua orang di sini tahu kalau sebenarnya lo itu---"
Bugh!
Keadaan semakin riuh saat Senja berlari kencang dan tiba-tiba memukul telak wajah Bara hingga sudut bibir lelaki itu sedikit mengeluarkan darah. Bara meringis pelan saat tubuhnya terhuyung ke belakang dan merasakan darah di mulutnya karena Senja menyerangnya secara tiba-tiba.
"Anjing lo!"
Bara balas menendang perutnya sehingga Senja menjadi terjatuh di atas aspal. Namun, Senja tak tinggal diam. Dengan cepat dia berdiri tegak dan memukul kembali Bara dengan membabi buta. Amarah Senja kini meluap-luap dan ditumpahkannya kepada Bara. Tiba-tiba saja, seorang lelaki yang merupakan teman Bara memukul punggung Senja dari belakang menggunakan kayu balok.
Senja meringis saat merasakan nyeri di punggungnya. Melihat Senja yang terlihat lengah, Bara mengisyaratkan kedua temannya yang lain untuk memegang kedua tangannya.
"Lepasin gue, brengsek!" umpat Senja ketika tangannya ditahan oleh teman Bara.
Bara tertawa sinis, "See? Kita lihat seberapa besar kemampuan Senja saat ini."
Senja kembali memekik kesakitan saat merasakan pukulan di perutnya. Sementara Bara semakin bersorak senang melihat raut tersiksa Senja. Bara terus saja melayangkan pukulannya di sekujur tubuh Senja. Mulai pipi, rahang, perut, bahkan kaki Senja sampai ditendang olehnya.
Kedua teman Bara melepaskan tangan mereka saat merasa Senja sudah terlihat sangat lemah, sehingga jadilah Senja seperti berlutut di hadapan seorang Bara. Luka yang dialaminya cukup parah. Bahkan, gadis itu sampai memuntahkan cairan merah dari mulutnya.
Bara berjongkok di depan Senja dan mencengkram dagunya. "Mana kesombongan lo tadi, Senja?" ledeknya kepada Senja.
Bara memejamkan matanya kuat dan mengumpat kasar saat air liur bercampur darah milik Senja membasahi wajahnya. Ya, Senja baru saja meludahi wajah Bara.
Senja tertawa remeh, "Lo tahu, Bara? Lo ... nggak lebih dari pengecut!" ujarnya lirih.
Kepala Bara mendidih mendengar Senja yang masih menjatuhkan harga dirinya di saat seperti ini. Dengan amarah yang menggebu, kaki Bara terayun untuk menendang tubuh Senja.
Senja menutup mata dengan sebelah lengan saat melihat rahang Bara mengeras dan kakinya terangkat. Untuk beberapa detik, matanya terus terpejam. Namun, ada yang aneh. Dia tidak merasakan apapun saat ini. Dengan perlahan, dia menurunkan lengannya dan membuka mata.
Tetapi, dia dibuat terkejut saat melihat Bara berada di bawah tubuh seorang lelaki yang sangat dikenalinya.
"Gue peringatin, jangan pernah ganggu dia lagi!" ujar lelaki itu lalu berdiri dari tubuh Bara, dan menarik kasar tangan Senja.
Bersambung.
Hayo ... siapa tuh lelaki yang nolongin Senja?😅
a. Langit
b. Denis
c. Rama
d. RevanJangan sampai ketinggalan di cerita berikutnya, ya!❤
Kenalan dulu, yukk, sama Senja!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit untuk Senja
FantasyLangit Nathaniel Arisko, mahasiswa sekaligus anak dari pemilik kampus yang hobinya suka keluar-masuk club dipertemukan dengan Senja, seorang gadis yang terlalu misterius di mata Langit. Semua berawal dari Senja menyelamatkan seorang mahasiswa lain y...