11. Maaf

800 112 19
                                    


Guyss aku bakalan update part selanjutnya ketika part yang ini vote nya udah sampe 44 okee. Jadi buat kalian yang penasaran lanjutan kisahnya, divote terus ya jangan cuman dibaca aja, syukur syukur deh di coment biar kita akrab gituu.

Sebelum lanjut baca, mending;
Divote
Di coment
Difollow
Dishare juga

Maacih zeyenk zeyenk ku

-------------------------------------------------

Sudah 2 jam Ora menunggu Billar di depan tempat kerjanya, bahkan kini hujan sudah mulai turun mengguyur basah badan Ora. Namun bodohnya Ora tetap saja diam sembari percaya bahwa Billar akan menjemputnya. Sampai tak sadar kini ada sebuah motor yang berhenti di depannya.

"lohh Ora, kenapa hujan hujanan" kata Ady yang baru saja pulang dari warang makan, namun ditengah jalan hujan mengguyur kota jakarta dan Ady memutuskan tetap melanjutkan pulangnya saja karna memang sudah basah kuyup. Di perjalan dia menangkap sesosok gadis mungil yang cukup familiar di hidupnya.

"lagi nungguin ka Billar" ucap Ora mengigil.

"hahh Billar, yaudah gua anter pulang aja" ajak Ady.

Ora menggeleng pelan.

"gak usah nanti kalo kaka kesini tapi Ora gak ada gimana" polos Ora.

"gak usah mikirin Billar dia aja gak mikirin lo" singkat Ady kesal.

"tapi kasian kaka" kekeh Ora.

Namun sedetik kemudian tubuh Ora ambruk ke tanah, dengan cepat Ady menurunkan standar motornya, dan bergegas menahan badan mungil Ora agar tak sepenuhnya jatuh ke tanah.

"lo bodoh lar" kesal Ady.

Tadi saat Ady pulang dari warung, Ady mlihat sesosok Billar bersama Jihan, tapi Ady gak perduli selama itu tidak merugikan siapapun itu tidak masalah. Tapi setelah melihat Ora yang menggigil sembari menunggu dan berharap Billar menjemputnya, Ady naik pitam.

Jujur di hati Ady terbesit rasa harap pada sosok mungil ini, disaat suara Ora pertama kali masuk ketelinganya dengan sopan, ady langsung mengagumi bahkan mengharapkan seseorang seperti sosok Ora, namun dia sadar sepenuhnya bahwa Ora adalah milik sahabatnya. Namun sekarang sepertinya dia akan kembali berharap kepada sosok Ora yang begitu besar dipikirannya.

Bahkan Fatin pun terlupakan oleh Ady, Fatin adalah teman dekat dari Ria dan dia kerap kali dijodoh jodohkan dengan Fatin namun siapa bisa mengatur hati. Cinta datang tanpa permisi, sekarang Ady bisa berada sedekat ini dengan Ora saja adalah sebuah mukjizat untuk Ady.

Perlahan Ady menggendong Ora ke tempat yang teduh, dia berusaha menyadarkan Ora. Mata bulat, bibir tipi berwarna pink muda, pipi sedikit gembul menggemaskan batin Ady. Namun dia tak ingin merusak gadis ini barang setitik, dia tak akan mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Berkali kali Ady menepuk pelan pipi Ora.

"emhhhh" sadar Ora.

"ka Ady" kaget Ora ketika sadar dia sedang berada di pelukan sahabat kekasihnya.

"sorry Ra, gua cuman mau bantuin lo ko" balas Ady.

"emm makasih ka, ohh iya ka billar ada" harap Ora.

"gak ada Ra,mungkin dia lupa" bohong Ady.

"hemmm yaudah lh Ora pulang dulu ya ka Ady, dadah" pamit Ora.

"yuk gua anter" singkat Ady.

"gak usah ka, Ora bisa sendiri" balas Ora dengan senyum.

"ayok gak usah sungkan, ini udah mau malem lo mau ketemu sama orang jahat dijalan" ucap Ady. Ora nampak berpikir.

KILAS BALIK ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang