13. Tetap sama

806 113 24
                                        

Guyss aku bakalan update part selanjutnya ketika part yang ini vote nya udah sampe 55 okee. Jadi buat kalian yang penasaran lanjutan kisahnya, divote terus ya jangan cuman dibaca aja, syukur syukur deh di coment biar kita akrab gituu.

Sebelum lanjut baca, mending;
Divote
Di coment
Difollow
Dishare juga

Maacih zeyenk zeyenk ku

-------------------------------------------------

Billar tersadar dari tidurnya menatap sesosok gadis mungil yang sedang tidur bernafaskan selang.Billar menghela napas panjang, hanya mimpi gumamnya.

Billar mendekat pada Ora lalu mengusap pelan kepala Ora yang masih terasa harum strowberry di rambutnya.

"cepet sadar ya sayang, jangan tidur terus" ucapnya lalu mengecup pelan tangan kekasihnya.

Perlahan tangan Ora bergerak, matanya mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya pada retina matanya.

Dalam sekejap Billar berlari memanggil dokter dari depan kamar Ora. Sudah seminggu Ora terbaring di rumah sakit tak sadarkan diri, setelah kejadian kecelakaan, Ora segera dilarikan ke rumah sakit, Ora kehilangan banyak sekali darah.

Bahkan sempat sekitar beberapa detik napas Ora berhenti dan denyut nadinya menghilang, dokter kalang kabut memcoba mengembalikan denyut nadi Ora, beruntung tuhan masih baik pada Billar sehingga tidak menjemput kekasih dikala itu.

Dokter datang dan memeriksa keadaan gadis mungil ini, dengan kondisi kepala dan tangan di perban karna ada sedikit retak tulang, dan ada beberapa jahitan di punggung, paha, dan kepala Ora.

Kejadian yang hampir saja merenggut dunia dan kebahagiaan Billar. Kejadian ini seakan jadi trauma tersendiri untuk lelaki betubuh atletis ini.

Setelah dokter mengatakan kondisi Ora mulai membaik walau mungkin masih harus di rumah sakit sekitar dua minggu. Perlahan Billar berjalan ke brankar lalu menatap Ora yang tengah menatap seisi ruangan heran.

Ora menatap Billar dengan tatapan yang sama persis dengan tatapan pertama kali mereka bertemu. Ora meneguk kasar ludahnya sendiri.

"ka Ora kenapa" polos Ora,sembari menatap tangan kirinya yang sakit sekali ketika digerakkan.

"gak papa sayang, cuman kecelakaan" lembut Billar lalu meletakkan kepala Ora di  perutnya sembari mencium pucuk kepala Billar.

"ka jangan di pegang kepalanya" rengek Ora.

"sakitt soalnya" ucap Ora dengan air mata yang hampir keluar.

"dimana sakitnya sayang bilang" khawatir Billar.

"udah enggak, soalnya udah kaka lepas pelukannya" enteng Ora.

"ka mau susu vanilla late" rengek Ora.

"hehhh baru sadar juga udah mau yang aneh aneh aja" tegur Billar.

"ishh kaka pelit, dasar om om pelit" ucap Ora yang sengaja di jutek jutekan sembari menggerutu.

"enak aja manggil om om, kita ini seumuran sayang" ucap Billar gemash pada bibir Ora yang mengerucut kesal.

"haii om ganteng tapi pelit" judes Ora lalu memalingkan wajahnya dari Billar.

"auuuu sakit" lirih Ora ketika tak sengaja tangannya digerakkan dengan sembarang.

"hati hati cantik" ucap Billar.

"bodo" jutek Ora.

"yaudah kaka tanya dokter dulu ya boleh apa enggak kamu minum itu" ucap Billar lalu melangkah keluar.

KILAS BALIK ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang