Haiii akhirnya sampai juga kita di part terakhir Kilas Balik, selamat menikmati sajian terakhir dari saya di kisah ini, selamat menikmati guyssss....
----------------------------------
10 bulan kemudian... :>
Subuh tadi pukul 3 pagi, sang istri tiba tiba menangis disampingnya menjambak rambut Billar yang tengah tertidur pulas.
"ausshhhh,,, sakit sayang kenapa dijambak sih" ucap Billar ketika baru bangun dari tidurnya.
Menatap kepada sang istri yang tengah menangis kesakitan dengan tangan yang meremas erat spreii kasur. Keringat bercucuran di wajah Ora, wajah bulatnya yang kini benar benar basah.
"kaka kok diam aja sih" teriak Ora, lalu menjambak rambut Billar untuk yang kedua kalinya.
"kamu kenapa sih yang" panik Billar, tak bisa bepikir.
"ini anak kamu mau lahir kaka,,yaampun sakittt,,,,hufhh huffhhhh" kata Ora
"hah lahir, siapa yang lahir, aduh gimana ini, kucing mau lahiran...ehhhh gimana rumah sakit mana sih" bodoh Billar.
"kaka,,,ini Ora mau lahiran, suruh
A Eno nyiapin mobil ke rumah sakit sekarang l" ucap Ora lalu kembali meremas keras sprei kasur.Billar kalang kabut mencari celananya, memang kebiasaan Billar hanya tidur dengan boxer sedari dulu.
"sayang celana kaka mana" tanya Billar panik.
"mana sempet Ora mikirin celana kaka,,,ini sakit banget kaka, sakittt ... bundaaa tolongin" teriakan Ora pecah merasakan sakit yang teramat sakit di perutnya.
Billar turun memanggil Eno, supir pribadi dirumahnya. Tak sengaja jatuh terbang ke bawah lantaran kakinya tersilang saat berlari turun ditangga,, syukur tuhan masih baik padanya, memberikan umur panjang.
Bulan berlari menghampiri Billar heran.
"papa kenapa lari lari, Bulan kaget pas mau ambil minum didapur" polos Bulan yang terbangun karna haus.
"itu adik kamu mau keluar, papa panggil om Eno dulu ya" kata Bilar lalu berlari ke kamar Eno.
Bulan berpikir lama, lalu berjalan santai ke arah kamarnya.
"ooh adik mau keluar" ucapnya melanjutkan langkah ke kamarnya dengan santai sangat sangat santai.
Baru saja menggapai knop pintu, Bulan terlonjak menyadari satu hal.
"hahh adik mau keluar, bunda bunda" sadar Bulan lalu meletakkan botol minumnya sembarang dan berlari ke lantai atas, menuju kamar sang Bunda.
"bundaaaa" teriak Bulan ketika mendapati Ora pingsan dilantai kamar, dengan air ketuban yang kini pecah membanjiri lantai kamar.
Bulan memeluk kepala Ora erat.
"bunda yang kuat ya, Bulan panggil papa dulu" panik Bulan diumurnya yang masih menginjak 11 tahun.Dengan cepat memasangkan mukena ke tubuh sang Bunda, lalu segera berlari memanggil Billar yang berlari tak karuan.
"papa, ini Bunda pingsan kenapa dibiarin sih" teriak Bulan.
"astaga bini gua...yaampun nih otak lemot banget sih kalau panik" ucap Billar.
...............
Billar menggendong Ora ke brangkar rumah sakit. Dengan cepat para dokter dan suster melayani persalinan Ora, didalam ruangan Ora telah sadar, menatap wajah Billar yang pucat, menggenggam tangan yang teramat dingin tersebut.
"ayokk dokter Ora, tarik nafasnya ya" ucap dokter yang menangani persalinan Ora.
Ora menarik nafasnya kencang, setelah sekitar satu jam didalam ruangan, tangis bayi menggema, mengucapkan ribuan syukur dari semua mulut yang ada disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
KILAS BALIK ( END )
FanfictionLangsung baca aja dh Penasaran kan....yodahh cus aja baca ceritanya,terus jangan lupa kasih bintang dan difollow juga ya!!!