29. Nyaman

798 123 68
                                    

Guyss aku bakalan update part selanjutnya kalau kalian udah Follow akun aku sama udah vote cerita part ini, kalau belum follow sama vote dia secara otomatis gak bisa update,wkkwkwkk :>

Jadi buat kalian yang penasaran lanjutan kisahnya, divote terus ya jangan cuman dibaca aja, syukur syukur deh di coment biar kita akrab gituu.

Sebelum lanjut baca, mending;
Divote
Di coment
Difollow
Dishare juga

Maacih zeyenk zeyenk ku

-------------------------------------------------

" Hai Kejora" sapa Billar tiba tiba lalu mendudukkan diri disamping Ora yang tengah sibuk membaca di bangku lapangan.

Billar masih lengkap dengan seragam futsalnya, ditambah keringat yang membasahi rambutnya yang sedang diikat gemas seperti marsha.

Ora terlonjak lalu menutup buku laporannya, dan menatap Billar sebentar. Sudah seminggu ini Billar terus saja mengganggunya baik itu di perpus, lapangan, ataupun Thejora Cafe oh jangan lupakan dirumahnya juga.

"ka Billar tuh maunya apa sih, kok ngintilan Ora mulu" risih Ora.

Billar memanyunkan bibirnya menambah kesan gemas dalam hati Ora.

"mau temenan doang gak boleh" gumam Billar lalu menyandarkan tubuhnya membelakangi tubuh Ora dengan bersandar pada tubuh mungil gadis itu. Tanpa peduli dengan keadaan yang sangat tidak kondusif.

Bayangkan saja hampir semua mahasiswi di kampus ini menjerit histeris melihat tingkah Billar yang dulunya begitu dingin pada perempuan kini berubah manja dan sangat menggemaskan di depan Kejora.

"woii kalau mau PDKT liat tempat" teriak Harris lalu melempar sebotol aqua kosong ke arah Billar.

"sirik aja lu" balas Billar, lalu menarik tangan Ora ke arah parkir mobil.

Sudah seminggu sejak kejadian di bengkel, Billar selalu datang ke rumah Kejora untuk menjemputnya pergi ke kampus.

Dan entah ilmu hitam apa yang di dikirimkan Billar pada ayahnya sehingga ayahnya ikut ikutan mendukung Billar untuk berteman dengannya


15 menit sudah mobil Billar melaju membelah kota Jakarta dengan BMW putih kesayangannya.

"ka Billar, kalau kaka nganggep Ora sebagai Viona, pliss kaka jauhin Ora, dan Ora juga akan jauhin kaka. Ora gak akan marah sama ka Billar, dan kita akan bertingkah seperti sebelumnya aja, kayak kita gak pernah kenal" kata Ora tiba tiba.

"sorry" kata Billar.

"gua gak ngerti sama diri gua sendiri Ra, sejak pertama kali gua ngeliat lo. Entah kenapa gue ngerasa tatapan lo pernah berarti di hidup gua, mata lo senyum lo seakan akan pernah gua liat sebelumnya. Gua sengaja ngebuat perjanjian antara kita selama seminggu untuk mastiin diri gua sendiri. Seminggu gua kenal lo deket lo, gua ngerti kalo lo orang yang penuh kepeduliaan. Wajah lo bisa dibilang mirip Viona tapi sifat dan cara lo memperlakukan orang lain jauh berbeda. Gua gak tau kalau lo semarah itu di malam itu, gua pikir lo hanya akan kesel biasa. 3 hari gua gak bisa tidur karna marahnya lo terus berputar di otak gua, gua gak bisa ngilangin rasa bersalah gua"

"gua cuman mau temenan kok Ra, gua gak minta lebih. Gua gak akan bangun sebuah hubungan baru tanpa pondasi yang kuat, gua gak akan jatuh cinta lagi, sebelum rasa cinta gua sebelumnya hilang sepenuhnya" ucap Billar.



"Ora pernah dimiliki dan dicintai hanya karna pelampiasan semata. Ora gak mau lagi hal itu terjadi, rasanya sakit banget ngeliat orang yang kita kita sayangi sepenuh hati, eh malah dianya sayang ke kita setengah hati dan setengahnya lagi buat orang lain. Ora pernah nangis karna patah hati, dan Ora gak mau ngulangin hal bodoh itu lagi, serasa Ora gak mau ngerasain jatuh cinta itu lagi" ucap Ora.


KILAS BALIK ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang