"Ayah Bunda Abang" panggil Ora dalam pingsannya.
Terlihat seorang lelaki duduk disampingnya sembari membaca buku pelajaran ditangannya.
"kapan sih lo bangun" gumamnya jenuh."mau nyuruh temen lo yang nungguin gua aja gak tau elo siapa, mana temen temen gua juga gak ada yang kenal elo satu pun" lanjutnya dalam hati.
Perlahan tangan Ora bergerak dan matanya pun mulai terbuka sedikit demi sedikit.
"nih minum dulu" titah lelaki tersebut singkat.
Ora menatap lelaki di depannya, perlahan Ora ingat apa yang terjadi sebelumnya.
"hikss huaa, gimana gua bisa balik ke tahun 2021. Gimana nasib gua sekarang. Huaa Ayah Abang Bunda, tolongin Ora" teriaknya tanpa mengambil minuman yang ada di tangan lelaki tadi."lo beneran dari tahun 2021" tanya lelaki tadi.
"iyaa beneran,,,,gua mau pulang tolongin gua plisss" ucap Ora memelas sambil mengepalkan tangannya dihadapan lelaki tersebut.
Mata Ora memanas sembari mengeluarkan air mata di mata bulat kecokelatan indahnya.
"jangan nangis, entar gua dikira orang mau ngapa ngapain lo"sahut lelaki tersebut.
"plissss gua cuma kenal elo, cowo yang waktu itu beli sate tempat mang diman. Lo juga dari tahun 2021"kekeh Ora pada lelaki tersebut.
"kenalin gua Kejora Althea Pramista bisa lo panggil Ora" ucap Ora lalu mengulurkan tangannya.
"Billar" singkat lelaki tersebut.
" nama panjang" polos Ora.
" Billar Jeremy Aditama" balas Billar.
"Lo lahir tahun brapa" curiga Ora.
" 1971" jawab Billar
" whatt lo seumuran bokap gua gila. Yaampun gua manggil lo Om dong" heboh Ora sendiri.
"apaan Om, gua masih 18 tahun juga" kesal Billar.
"terus gua manggil om apa dong, beda tahun lahir kita puluhan tahun loh om" bingung Ora dengan pikirannya sendiri.
"ahaaa,,gua manggil lo kaka aja gimana" usul Ora dengan wajah yang sumringah.
"hmm"balas Billar.
Ora berdecak mendengar jawaban singkat billar sambil menggerutu tentang kouta internet yang ternyata lebih murah dari pada kouta omongan Om Om ini batin Ora.
Tak berselang lama setelah perkenalan tersebut, perut Ora tiba tiba saja berbunyi.
Krukkk krukk
Ora meneguk ludahnya malu.
"nih perut gak bisa konpromi bentar apa" pelan Ora pada dirinya sendiri."ikut gua ke kantin" singkat Billar lalu meninggalkan Ora di ranjang UKS sendirian.
Ora berlari mensejajarkan tubuh mungilnya dengan tubuh tegap Billar.
" Ka, tungguin" teriak Ora untung saja suasana sekolah masih sepi karna kegiatan belajar mengajar.
"ka, Ora gak bawa dompet ka. Gimana nanti cara Ora bayar makanannya, masa Ora disuruh cuci piring" Ucap Ora yang sedang menghadang langkah lelaki irit bicara tersebut.
"yaudah lo nyapu kantin aja kalo gitu" kata lelaki tersebut, yang kini mulai suka menggoda Ora lantaran wajahnya yang menggemaskan saat menggerutu.
"yakali anaknya bapak Endang Mulyana disuruh nyapu kantin" heboh Ora.
Setelah hampir mendekati kantin Billar merasa ada sesuatu yang tertinggal, Billar menoleh kebelakang dan ternyata dia mendapati Ora berdiam diri sambil memainkan jari jari kukunya sendiri jauh tertinggal di belakangnya. Billar berlari ke belakang untuk menemui Ora.

KAMU SEDANG MEMBACA
KILAS BALIK ( END )
FanficLangsung baca aja dh Penasaran kan....yodahh cus aja baca ceritanya,terus jangan lupa kasih bintang dan difollow juga ya!!!