19. End

888 125 75
                                        

Guyss aku bakalan update part selanjutnya ketika followers aku udah tembus lebih dari 30 followers dan satu lagi aku bakal update ketika part yang ini vote nya udah sampe 73 okee. Jadi buat kalian yang penasaran lanjutan kisahnya, divote terus ya jangan cuman dibaca aja, syukur syukur deh di coment biar kita akrab gituu.

Sebelum lanjut baca, mending;
Divote
Di coment
Difollow
Dishare juga

Maacih zeyenk zeyenk ku

-------------------------------------------------

Refleks Billar melempar surat yang ada ditangannya lalu berlari ke arah perpustakaan, tempat dimana dia pertama kali menemukan Ora, tempat pertama dia menatap mata bulat yang selalu dapat menghangatkannya.

Billar masuk perpustakaan tanpa permisi, untungnya tidak ada penjaga ataupun siswa maupun siswi. Billar melangkah melewati rak buku menuju pojok belakang perpus berharap masih ada Ora disana.

Harapan Billar sirna ketika tak mendapati siapapun disana, Billar terduduk kakinya seakan tak mampu menumpu tubuhnya sendiri.

"Ra aku masih mau kamu" lirih Billar.

"Ra pliss balik, aku sayang kamu Ra" lanjutnya sambil menunduk.

Sedetik kemudian tatapannya jatuh pada jam tangan yang tergeletak tak jauh dari kotak musik yang terpajang di perpustakaan.

Billar hapal betul, jam tangan milik siapa itu.

"Ra kamu beneran pergi, kamu ninggalin aku sendiri Ra. Ra aku mau kamu" kata Billar.

Flashback on

"Ra kamu akan jadi masa depan aku kan" kata Billar ketika mereka masih menjalin kasih bersama.

"udah berkali kali Ora bilang kaka, kita gak pernah tahu kehidupan kita di masa depan, tapi Ora harap kaka selalu bahagia dengan siapapun itu" balas Ora.

"kaka mau bahagianya sama kamu, bukan sama yang lain" kata Billar.

"sama siapapun kaka, kaka tetep harus bahagia, walaupun tanpa Ora" ucap Ora.

"kaka harus janji sama Ora, kalau kaka bakalan bahagia terus ya" lanjut Ora lalu mengusap dahi dan rambut Billar.

Flashback off

"Ra aku gak bisa bahagia tanpa kamu" lirih Billar.

Sudah satu setengah jam Billar berada di perpustakaan, Billar memutuskan keluar dan melakukan sesuatu yang dia tidak tau apa.

Samar samar Billar mendengar ada suara yang memanggilnya, dengan cepat Billar berbalik berharap itu gadis mungilnya. Namun harapannya pupus ketika sadar dia bukan Ora tapi Jihan.

"lo baik baik aja kan Bii" kata Jihan pada Billar.

"lo tau semuanya Han" tanya Billar.

"iya, Ora pamit ke gua" jawab Jihan.

"kenapa lo gak larang, lo tau kan gua sayang sama Ora, gua gak bisa bayangin gimana hidup gua tanpa dia" balas  Billar dengan tatapan kosong.

KILAS BALIK ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang