44. Masih sama

907 145 93
                                    

Guyss aku bakalan update part selanjutnya kalau kalian udah Follow akun aku sama udah vote cerita part ini, kalau belum follow sama vote dia secara otomatis gak bisa update,wkkwkwkk :>

Jadi buat kalian yang penasaran lanjutan kisahnya, divote terus ya jangan cuman dibaca aja, syukur syukur deh di coment biar kita akrab gituu.

Sebelum lanjut baca, mending;
Divote
Di coment
Difollow
Dishare juga

Maacih zeyenk zeyenk ku

-------------------------------------------------

Di sebuah Villa yang terletak di satu pulau, Ora tengah memenuhi permintaan Bulan, yang ingin berlibur bersama Billar. Setelah pertemuan di rumah sakit Ora sengaja menjauh dari Billar kecuali jika itu berhubungan dengan Bulan.

Sudah 2 minggu sejak peristiwa dirumah sakit, Bulan tinggal bersamanya, sejak saat itu pula dia intens bertemu Billar lantaran Billar yang memang sangat dekat dengan Bulan.

----------

Ora duduk di bawah rindangnya pohon, duduk diatas sebuah akar yang menjulang naik dari tanah. Dia memakai gamis berwarna Mocca serta hijab instan. Dari dalam Villa terdengar teriakan dan tawa bahagia dari keluarga Billar dan keluarga Ora.

Yaa....keluarga Ora dan Billar memang ikut berlibur di pulau terpencil ini, menghindar sebentar dari hingar bingir macet ibu kota. Tak lupa ada para pandawa yang selalu mengintili kemana pun Billar pergi.

"cuittt cuittt, tambah cantik aja Ra, lama gak ketemu" goda Harris ketika para Pandawa sedang melewatinya lantaran berkeliling keliling pulau.

"tambah cantik gel,gak mau balikan" ejek Ady pada Billar.

Billar berdecak sebal menendang selangkangan Harris dan Ady.

"gila lu ya , sakit tau" ucap Harris yang kini berloncat loncat menahan rasa sakit yang dia rasa, begitu pun dengan Ady yang kini berjongkok diam agar rasa sakit itu berkurang.

Sedangkan Arfan hanya terkekeh

"ehhh bangke,,,, disana ada pohon kelapa tuh, manjat yok" teriak Rico yang baru saja datang.

Diangguki oleh para pandawa yang lain, mereka berjalan dengan Harris dan Ady yang mengangkang kesakitan.

"duluan aja, entar gua susul" teriak Billar.

"okee bosss kuu, semoga berhasil PDKT nya Ky" balas Rico yang sedari tadi sangat bersemangat.

Billar duduk disebelah Ora, mungkin akan menjadi moment yang susah dia dapat. Ora selalu menjauh padahal hampir setiap hari mereka bertemu dengan alasan Bulan.

"kenapa ngelamun" tanya Billar.

Ora menggelang lalu berdiri berniat
untuk pergi lagi. Namun Billar menahan lengannya, menarik Ora masuk dalam pelukannya. Ora diam dia tak membalas tapi juga tak memberontak.

"tetap kayak gini dulu ya, kaka kangen sama kamu" pelan Billar
tepat disamping telinga Ora.

Ora mengangguk membalas pelukan Billar, tak terasa Bilar tersenyum merasa bajunya yang basah karna gadis ini pasti menangis. Billar mencium lembut pucuk kepala Ora dengan lama. Menyalurkan rasa rindu yang dia pendam bertahun tahun. Sudah lama Billar tak mencium aroma parfum ini lagi, tak mencium pucuk kepala gadis manis ini.

"kaka masih punya perasaan yang sama ke kamu, gak pernah berubah, dan mungkin gak akan berubah" jelas Billar.

"tapi kaka cinta sama Dania kan, buktinya kalian udah nikah" balas Ora berusaha melepaskan pelukannya.

KILAS BALIK ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang