30. paksaan

691 120 74
                                    

Guyss aku bakalan update part selanjutnya kalau kalian udah Follow akun aku sama udah vote cerita part ini, kalau belum follow sama vote dia secara otomatis gak bisa update,wkkwkwkk :>

Jadi buat kalian yang penasaran lanjutan kisahnya, divote terus ya jangan cuman dibaca aja, syukur syukur deh di coment biar kita akrab gituu.

Sebelum lanjut baca, mending;
Divote
Di coment
Difollow
Dishare juga

Maacih zeyenk zeyenk ku

-------------------------------------------------

Ora baru saja pulang dari kampusnya, matahari sangat terik hari ini.

Namun Ora keheranan mendapati sebuah mobil hitam yang tak dia kenali. Mungkin teman sang ayah pikirnya.

Ora melangkah masuk, sambil menenteng putu ayu kesukaan sang bunda, Ora tak sengaja berpapasan dengan penjual putu ayu keliling hari ini. Ora teringat sang bunda yang bisa menghabiskan sampai 10 putu ayu dalam sekali duduk.

"Ayah Bunda Ora pulang" teriak Ora dari pintu.

Namun Ora terheran ketika membuka pintu terlihat sang Bunda yang menangis, Ora langsung mendekat lalu memeluk bundanya.

"Bunda kenapa, dimarahin ayah, yaudah entar Ora marahin juga ayahnya" kata Ora yang tidak menyadari kehadiran tamu di sisi lain.

"gak sayang" balas sang Bunda lalu memeluk erat Ora sangat erat.

"Ra" sapa Endang.

"kenalin ini pak David" lanjut Endang.

Ora berbalik dan sangat terkejut mendapati siapa lelaki berjas didepannya. Ekspresi terkejut sangat jelas di wajah Ora dan David.

"kamu Kejora" kata David.

"iya, saya Kejora Althea Pramista. Ada perlu apa anda disini" jutek Ora.

"hehh gak boleh ngomong gitu" tegur bunda Ora.

"iya maaf bunda, gak akan lagi" cicit Ora setelah menerima teguran dari bundanya.

"kamu anak kandung saya Kejora" ujar David.

Bak disambar petir, Ora tak siap meneriman kenyataan ini. Ora menggeleng lalu menatap ayah dan bundanya dengan cepat dan bergantian. Bunda hanya menangis dan ayahnya hanya mengangguk.

"Ohh jadi dia orang yang udah buang Ora" kata Ora sambil menahan isak tangisnya.

"yah, maaf Kejora boong sama Ayah. Ora udah tau lama tentang ini, Ora juga tau, kalau Ora tuh cuma bayi kecil yang dipungut sama ayah dan bunda di puncak ketika berumur 2 bulan. Awalnya sakit hati pasti, karna dulu ketika SD Ora begitu bangga karna terlahir di keluarga Pramista, tapi 2 bulan yang lalu Ora tau sebuah kenyataan yang gak pernah Ora harapkan. Niat awal Ora mau cari tau siapa orang tua kandung Ora, tapi lama kelamaan Ora malah bodo amat malah berharap kalau semua bakal baik baik aja. Tapi hari ini, detik ini Ora begitu bersyukur karna dulu udah dibuang sama orang ini, sehingga Ora bisa dibesarkan dikeluarga yang penuh kasih sayang dan tata krama. Ora bisa bedain mana orang tulus dan enggak, mana orang sombong dan enggak" kata Ora.

"mau anda apa" tegas Ora.

"ikut sama papa nak" pinta David.

"papa, kemana aja selama 20 tahun. Sampai saat ini saya sadar sepenuhnya, dalam darah saya ada darah anda, tapi dalam batin saya, hanya ada kasih sayang ayah dan bunda saya. Saya gak pernah ketemu sama anda sebelumnya, dan pertemuan pertama kita begitu berkesan, anda menunjukkan bagaimana saya harus bersikap pada anda" kata Ora pada David.

"saya tidak akan ikut dengan anda"

"ayah sama bunda gak akan usir Ora kan, walaupun Ora bukan anak kalian" lirih Ora yang kini mulai menangis ketika melihat sang Bunda.

KILAS BALIK ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang