Hai, ges. Balik lagi, yah?😂
Cusss baca
---HAPPY READING---
🔆 Tujuan 🔆
Garlan berdiri di balkon kamar hotel tempat ia menginap. Menikmati indahnya malam dengan semilir angin yang terasa dingin. Mendongakkan kepalanya membuatnya menatap gemerlap bintang. Tersenyum, mengingat seseorang di masa lalunya.Pemuda itu langsung merogoh sakunya. Mengotak-atik benda gepeng miliknya untuk menelepon seseorang yang barusan terlintas di benaknya.
"Halo," sapa orang di seberang sana.
"Hai, apa kabar lo?" tanya Garlan menyapa balik.
Fasgina Camelia, gadis yang Garlan telepon kini tersenyum. "Kangen." Ucapnya manja berdiat menggoda sang mantan.
"Belum juga sehari lo udah kangen." Garlan tersenyum. "Bisa ditahan, nggak?"
"Nggak bisa. Udah di ujung banget, mau keluar kayaknya."
Lagi-lagi Garlan terkekeh, begitupun dengan Gina karena ucapannya sendiri. "Beneran ini, Kak. Kangennya Gina nggak bisa ditahan lagi, perut Gina sampe mules."
"Lo kira mau BAB. Jorok banget," sahut Garlan.
Gina yang dari tadi mengerjakan tugas sekolah di meja belajar menahan tawanya.
"Gue vidcall, yak? Biar bisa lihat muka gue. Sapa tau kangen lo berkurang dikit."
"Kenapa nggak dari tadi? Gina kira Kak Garlan takut kuotanya habis," sahut cewek itu membuat Garlan lagi-lagi terkekeh.
Lengkungan bibir mereka perlihatkan, menatap wajah masing- masing ketika sambungan video call terhubung hingga perasaan salah tingkah menghampiri.
"Lagi sibuk?" tanya Garlan saat Gina menyenderkan HP-nya yang memperlihatkan dirinya sedang menulis. Gina tak menjawab, gadis itu hanya mengangguk.
"Yah... dikacangin," ucap Garlan melihat mantannya fokus ke arah buku.
"Bentar, dikit lagi," sahut Gina.
Melihat Gina yang fokus mengerjakan tugasnya, Garlan dibuat gemas dengan raut wajah Gina yang menurutnya imut. Jadi pengen cium. Hush!
"Yes! Udah selesai. Lanjut yok!" pekik cewek itu dengan mengambil HPnya dan mendekatkan ke wajah cantiknya.
Mereka tertawa karena kelucuan yang mereka lontarkan di sela obrolan. Bahagia, satu kata yang mendeskripsikan raut wajah dan perasaan dua remaja itu. Baru kali ini mereka merasakan kedekatan meskipun hanya lewat jaringan komunikasi. Mengingat hubungan terpaksa, yang membuat mereka harus bertunangan di masa SMA. Gina yang masih kelas 10 dan baru menginjak di SMA Tirta, harus menerima ditunangkan dengan kakak kelasnya. Garlan, yang saat itu duduk di kelas 11.
"Ngantuk?"
Gina mengangguk, menjawab pertanyaan dari Garlan. Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 22.28 membuat Gina mengantuk.
"Ya udah. Lusa nanti gue balik, kok," ucap Garlan. "Good night, jangan lupa kalo pas gue udah balik gue mau berusaha buat dapetin lo."
"Iya nggak bakalan lupa. Jangan buat Gina sedih lagi ya," ucap Gina dengan senyum manisnya.
"Nggak akan," sahut Garlan sebelum sambungan panggilan video berakhir.
Gina yang merasa sangat ngantuk langsung lari ke kamar mandi. Gosok gigi sebelum tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kejar Mantan [END]
Teen Fiction[PART LENGKAP] "Di saat orang-orang ngejar masa depan. Eh, lo sendiri yang ngejar masa lalu." Sindiran itu terucapkan untuk seorang pemuda. "Tapi gua ngejar karena ada hal yang memang ngedorong gue buat ngelakuin itu. Perasaan gue yang terlambat. Em...