EMPAT

1.8K 110 9
                                        

Hai, ges. Balik lagi  yah?😂

Cusss baca

---HAPPY READING---

🔆 Maaf 🔆

Sejak map yang tadi Gina berikan kepada Garlan, pemuda tampan itu seolah mengacuhkan cewek manis di sampingnya. Hal itu membuat Gina berpikir, karena ulahnya tadi yang menampar Garlan.

Apakah sang mantan marah?

Mungkin, Gina juga tidak tau akan hal itu. "Kak," panggil Gina memberanikan diri. Tapi apa yang ia dapat? Garlan tidak merespons sama sekali dan hanya fokus pada map yang dipegangnya. Map yang berisikan laporan kegiatan MOS kemarin.

"Kak Garlan," panggil Gina lagi.

"Hmmmm."

"Kaaaaaakkk."

"Hmmmmmmmmmmm."

"Kakaaak."

"Hmmmmm, hmmmm."

Gina dibuat kesal kalau seperti ini ceritanya. Dengan berani tangannya mengguncang pundak Garlan. "Kakak marah ya?" tanya Gina.

Dan akhirnya pemuda itu menoleh. Tetapi ketika tatapan tajam yang Garlan suguhkan, membuat Gina merasa takut dan langsung menunduk. Tanpa sadar ia menggigit bibir bawahnya, kebiasaan Gina kalau sedang takut. Hal itu tak luput dari pandangan Garlan.

"Ck, jangan digigit bibirnya. Nanti darah, sakit." Nasehat Garlan.

"Tapi kakak harus maafin Gina dulu. Beneran deh, tadi Gina nggak sengaja buat tampar kakak. Gina kira kakak lagi ngigau," ucap Gina menatap Garlan.

Namun ia kembali menduk lagi. Serta melakukan kebiasaannya yang tadi ia lakukan, mengigit bibir bawahnya karena masih takut dengan tatapan Garlan.

Garlan tak habis pikir. Pikiran dari mana jika ucapannya tadi sebuah igauan?

Perlahan tapi pasti. Tangan pemuda itu mendongakkan kepala mantannya dengan lembut. Ibu jarinya mengusap pelan bibir yang Gina gigit.

"Nah, kan berdarah." Garlan mengelap sedikit cairan merah itu.

Tatapan mereka beradu. Terkunci satu sama lain seolah melepas, rindu?

Napas Garlan yang menerpa langsung wajah cantik Gina, membuat gadis itu menikmati aroma mint dengan menutup mata. Bodohnya ia yang terbawa suasana membuatnya tanpa sadar memajukan bibirnya itu.

"Gin, sadar Gin. Lo minta dicium ya?" tanya Garlan seenak jidat.

🔺️🔻🔺️

Rasa malu yang masih melekat erat, sekarang Gina dengan rasa jengkelnya dibonceng oleh Garlan. Karena desakan Garlan yang keras kepala itu dirinya harus menerima tawaran untuk diantar pulang.

Jika dirinya menolak, Garlan akan terus mengatakan bahwa tingkahnya tadi ingin meminta ciuman dari Garlan.

Aishh, mengingat kebodohan Gina semakin membuat gadis itu malu. Tanpa sadar dirinya memajukan bibirnya, di saat ia dan Garlan berjarak sangat dekat. Tentu saja pemuda itu berpikiran kalo ia meminta ciuman.

Garlan yang melihat wajah Gina dari spion motornya lantas tersenyum.

Gemes banget sih, mantan siapa sih ini, batin Garlan. "Masih malu, ya Gin?" Lanjutnya bertanya pada Gina.

Pertanyaan konyol macam apa yang baru Gina dengar. Dia tak menjawab, raut wajahnya saja sudah mewakili bahwa ia sedang menahan kesal.

"Nggak usah malu lah, kayak sama siapa aja. Lagian kalo lo tadi mau minta dicium, gue siap kok."

Kejar Mantan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang