Hai, ges. Balik lagi, yah?😂
Cusss baca
---HAPPY READING---
🔆 Kembali 🔆
“Gina masih cinta kok sama Kak Garlan.”
“Iya, gue juga udah cinta kok sama lo.”
Bahagianya jadi gue, batin Garlan di tengah ia melamun.
Rasanya sangat-sangat bahagia jika mengingat kejadian tadi. Di parkiran sekolah, Gina dan dirinya sama-sama mengungkapkan perasaan masing-masing. Rasa yang pernah ada, hampir dihilangkan tetapi susah.
Sampai tidak menyadari. Gina yang diboncengnya untuk diantar pulang, menatap kosong dengan menggigit bibirnya. Tangannya pun mencengkeram erat jaket milik Garlan. Bukan memeluk pinggang cowok itu seperti biasa.
Kenapa tadi bisa ngomong kayak gitu, Gina? batin cewek itu.
Pandangannya mengarah ke spion yang menampakkan wajah tampan sang mantan. Membuat dirinya melihat senyuman di bibir cowok itu yang terlihat begitu tulus.
Lihat Gina, Kak Garlan begitu bahagia mendengar ucapan Gina barusan. Tapi nyatanya Gina nggak pengen buat jatuh cinta lagi, untuk saat ini. Gina mencegah perasaan Gina untuk tidak terlalu mencintai Kak Garlan lagi. Gina takut, ungkap Gina berbicara dari lubuk hatinya.
🔻🔺️🔻
Tak bisa melihat matamu terlalu lama
karena milikmu itu terlalu indah.
Tak bisa melihat surai rambutmu tanpa kuusap.
Juga tak bisa melihat dirimu tanpa kudekap.
Dan terakhir,
hal yang paling tidak bisa aku lakukan.
Berhenti mengejar sebelum mendapatkan.
Untukmu.“Kenapa nggak dari dulu?” tanya Gina sambil melipat kertas yang bertuliskan tulisan miring itu. Di pojok kantin, dirinya baru saja membaca surat dari Garlan.
Sepi, hanya ada beberapa murid yang ada di sana mengingat hari ini, hari pemilihan ketua OSIS SMA Tirta. Sudah pasti para murid banyak yang memilih duduk di tribune yang ada di dalam GOR yang dijadikan tempat acara tersebut.
“DOR!”
Seruan seseorang mengagetkan Gina. “Ihhhh, Uti kenapa kagetin Gina, sih?!” kesal cewek itu setelah melihat orang yang mengagetkannya.
“Habisnya lo ngelamunnya nikmat banget,” ucap Uti.
“Hekem, tapi kata Mama nggak boleh ngelamun. Nanti kesambet,” kata Ninis yang menyahut.
“Yayaya, terserah lo,” ujar Mela pada Ninis.
Kini ketiga teman Gina itu langsung duduk satu meja dengan Gina.
“Lo di sini ngapain? Bukannya gabung sama OSIS yang lain malah enak-enakan nongkrong di kantin,” ucap Uti.
“Gina tadi udah ijin sama Kak Garlan. Soalnya Gina pusing karena Gina laper, belum sarapan,” jelas Gina. “Terus kalian ngapain ke sini?”
“Mau maling, ya mau makan lah!” kelakar Uti membuat Mela dan Gina menggelengkan kepala, kecuali Ninis. Cewek itu sibuk dengan susu kotaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kejar Mantan [END]
Roman pour Adolescents[PART LENGKAP] "Di saat orang-orang ngejar masa depan. Eh, lo sendiri yang ngejar masa lalu." Sindiran itu terucapkan untuk seorang pemuda. "Tapi gua ngejar karena ada hal yang memang ngedorong gue buat ngelakuin itu. Perasaan gue yang terlambat. Em...