Hai, ges. Balik lagi, yah?😂
Cusss baca
---HAPPY READING---
🔆 Daur Ulang 🔆
Gina lagi-lagi menemukan dua benda kesukaannya. Sebatang cokelat dan sebuket mawar merah. Seperti pagi-pagi sebelumnya dua benda itu tergeletak begitu saja di depan pintu.
Cewek yang masih memakai setelan baju tidur bertuliskan Dora Emon itu lantas tersenyum. Berjalan ke arah kursi teras untuk bersantai di hari ia libur sekolah.
“Andai Kak Garlan tau kalo Gina juga pengen boneka Dora Emon.”
Mulai dari baju yang ia pakai, bando biru yang ada di kepalanya, sepasang sendal yang ada di kakinya, serta ucapannya barusan. Menandakan bahwa Gina pecinta Dora Emon.
Tanpa dirinya sadari. Orang yang barusan ia sebut berdiri tidak jauh dari tempat Gina.
“Eh, tapi kok Gina malah ngarep sih,” beo Gina dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Garlan, cowok itu terkekeh kecil melihat si mantan. Kemudian dia berjalan ke arah kursi teras di sana tanpa Gina sadari.
“Mau gue beliin bonekanya?” tanya Garlan ketika sudah di dekat Gina.
Gina menoleh dengan ekspresi terkejutnya. Terlihat cowok yang memakai kaos putih serta celana training biru dongker itu duduk di sampingnya.
Sial, kenapa Gina gugup? Tanya cewek itu dalam hati.
“Mandi, gih. Nanti beli boneka Dora Emon. Lo pilih yang lo mau,” ucap Garlan. Tak lupa tangannya membelai surai rambut mantannya. Hadeeeeh!
Gina tak menyahuti ucapan Garlan. Dirinya malah menyibukkan diri dengan cokelat dan mawar di tangannya.
“Lo suka?” tanya Garlan menanyakan cokelat dan buket mawar yang diberikan untuk Gina. Dan hanya anggukan kecil sebagai respons untuknya.
“Bagus, deh.” Garlan menyudahi elusannya di kepala Gina. “Buruan, gih. Mandi, pake baju olahraga buat joging. Soalnya gue mau ajak lo joging. Habis itu kita sarapan bareng, terus kita muter-muter Jakarta sambil cari bonekanya,” jelas cowok itu sudah menyusun rencananya.
Namun, sama sekali tidak membuat Gina mengalihkan dari benda di tangannya. Dirinya malah berpikir, tentang Garlan yang terdahulu.
Tentang Garlan yang menunjukkan rasa tidak sukanya, atau bisa dirinya rasakan rasa kebencian.
Tentang Garlan yang kasar dari nada bicaranya.
Dan, akh! Semua itu hanya tentang masa lalu yang menyakitkan Gina.
Kenapa harus kepiran, sih? Tanya Gina dalam hati.
“Gin,” panggil Garlan lagi.
Dan hanya kediaman yang Garlan dapatkan. Mencoba mengerti akan sikap mantannya. Karena dirinya tau bahwa mendaur ulang tak semudah merusak.
“Gina, man--“
“Kakak kenapa?” potong Gina yang akhirnya mengeluarkan suara. Menoleh, menatap tepat di netra mata Garlan. “Om Tama maksa Kak Garlan buat ngajakin Gina, iya? Nggak usah, Kak. Mending kakak balik terus tidur lagi daripada mikul beban."
🔻🔺️🔻
“Emang semua kesalahan nggak bisa dengan mudah untuk di maafkan, Gin. Tapi nggak ada salahnya kita untuk memaafkan orang yang berbuat salah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kejar Mantan [END]
Teen Fiction[PART LENGKAP] "Di saat orang-orang ngejar masa depan. Eh, lo sendiri yang ngejar masa lalu." Sindiran itu terucapkan untuk seorang pemuda. "Tapi gua ngejar karena ada hal yang memang ngedorong gue buat ngelakuin itu. Perasaan gue yang terlambat. Em...