MIRROR 25
KEBENCIAN PAK FAISALSementara Manda dan Zidhan lebih sering menghabiskan waktu dengan senang. Ghea sebaliknya. Ketika dia sendirian dia merasa menjadi manusia yang gagal. Sial. Karena kedua orang tuanya masih saling mendiamkan. Suasana di rumahnya pun berubah menjadi dingin seperti di film-film Vampir. Dan kadang, dia memilih sarapan di sekolah saja.
Bunyi dari klakson mobil membuat Ghea terperanjat ketika ia berjalan santai menuju ke gerbang sekolah. Dia menoleh ke arah mobil berwarna silver yang berhenti itu. Kaca kemudinya terbuka.
“Pagi, Ghea” sapa Zidhan. Tersenyum ramah.
“Pagi, Pak”
“Nanti kamu ikut saya ke ruang teater ya, untuk mulai memperkenalkan kamu ke beberapa orang yang akan ikut berperan di film saya. Sekaligus memperkenalkan ke beberapa kru penting”
Ghea menganggukkan kepala patuh.
“Saya pergi duluan ya”
Mobil Zidhan melaju ke parkiran sekolah. Setelah pertemuannya bersama Manda, Zidhan lebih bersemangat dari sebelumnya untuk menjalani kehidupan yang harus dia nikmati. Dia juga lebih sering tersenyum daripada merenung sekarang. Membuat Arya terheran-heran. Lehernya yang merah juga ditutupinya dengan plester.
Sebenarnya kegiatan syuting akan dimulai nanti sore, namun karena Zidhan terlalu semangat dia mengumpulkan orang-orang itu di pagi hari.
"Selamat pagi semuanya"
"Pagi"
Para pemain itu menjawab serentak. Yang paling mencolok dari salah satu pemeran itu tentulah Gwen. Ghea masuk paling terakhir dan membuat Gwen mengernyitkan kening dan bertampang meremehkan.
Gwen berpikiran kalau Ghea hanya jadi pemeran pembantu atau bahkan yang lewat saja. Sedangkan Ghea tidak terlalu memperhatikan raut dengki itu. Dia memilih tidak perduli. Apalagi mengingat perlakuan Gwen sebelumnya yang mengeroyok dirinya.
Tapi, demi tuhan. Regan juga ada di sini?
"Hai, Ghea"
Cowok itu menyeringai sambil duduk.
"Kok lo bisa di sini sih?"
"Gue jadi pemeran utama. Tokoh Zidhan Aldebaran. Bayangin sekeren apa gue nanti karena bakalan banyak cewek yang lebih tergila-gila lagi sama gue. Apalagi Nyokap gue salah satu fans Zidhan" dia menyombongkan nasibnya yang mujur itu.
"Oh,"
Ghea berkomentar jutek karena tidak mau dicap sebagai perusak hubungan orang lagi mengingat tatapan Gwen masih seakan menyala ke arahnya. Setelah acara perkenalan yang dipimpin oleh Zidhan dan Arya selesai, Zidhan menahan Gwen untuk keluar.
"Gwen, saya ingin berbicara sesuatu. Saya sudah memutuskan kalau yang menjadi pemeran Manda adalah Ghea"
Gwen menoleh cepat mendengar itu. "Bukannya udah fix saya ya? Kenapa jadi berubah?" protesnya.
"Karena yang cocok memerankan Manda cuma Ghea. Wajahnya sangat mirip. Sementara kamu, saya tahu kamu jago akting tapi kamu bisa perankan tokoh lain"
"Kalau Ghea jadi Manda, berarti dia jadi pemeran utama juga dong. Wah, lo pasangan sama gue Ghea" celetuk Regan membuat Ghea menunjukkan silau mematikan. Belum sempat dia menyanggah, Gwen menghentakkan kaki lebih dulu dan menghambur keluar.
"Lebih baik saya tidak usah ikutan!"
"Gwen!"
"Udahlah G, lo itu emang takdirnya sama gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRROR
Teen FictionCerita ini tentang Regina Abighea. Gadis yang harus hidup ditengah-tengah kisah perpisahan antara Manda dan juga Zidhan (Sepasang kekasih dimasa lalu). Akankah Ghea dapat membuat keduanya bertemu lagi? Baca selanjutnya disini, -MIRROR "Kelahiran mu...