MIRROR 45
KENCAN BERDARAH PART 02*Catatan: Ada adegan creepy-nya. Penulis tidak menanggung resiko jika kalian membaca ini di malam hari.
________________________________________
“SAKITTT!” jerit Risa tak tertahankan.
Api tiba-tiba saja muncul dan memenuhi tubuh wanita itu. Faisal yang tergelatak di bawah sana, membuka separuh matanya untuk melihat Risa berguling-guling di atap ditemani gadis yang dikiranya Ghea.
“SAKITTT!”
“PANAAAS! HENTIKAN! HENTIKAN!”
“TOLOOONG! TOLONG HENTIKAN!”
“AMPUN! AMPUN! AAAAA!!!”
Brak!
Risa yang tidak tahan, pada akhirnya meloncat dari atap gedung ruang musik. Tubuhnya jatuh di samping Faisal dengan tengkurap dan kepala menoleh ke arah Faisal. Faisal hanya memejamkan mata sebentar ketika ia harus menjadi saksi Risa melakukan percobaan bunuh diri.
Darah yang keluar dari dada Faisal, sama sekali tidak sebanding dengan darah yang bercampur di antara gaun warna merah Risa. Kepalanya, kedua tangannya dan kakinya patah, seluruh tubuhnya benar-benar digenangi oleh darahnya sendiri.
Bau anyir pun menyengat. Sosok yang bernyanyi dan menyaksikan kesakitan Risa sebelumnya, kini sudah ada di bawah. Faisal sempat menahan napas ketika sosok itu melintasi tubuhnya dan menghampiri tubuh Risa.
Sosok dengan gaun hitam dan kuku yang panjang itu, mencengkeram tubuh Risa. Sosok itu sempat menoleh ke arah Faisal. Menyeringai. Membuat bulu roma Faisal berdiri. “Hihihi. Kau berhak melihat orang yang menyakiti mu selama ini terbalaskan, Faisal.” Kemudian sosok itu menghirup udara di antara rimpunan rambutnya yang panjang, mulutnya mendekati punggung Risa. Sebelum Faisal tahu apa yang akan terjadi, dia memilih untuk memejamkan mata.
Ia bisa merasakan hawa dingin yang mencengkam. Suara gigi menancap dan mengoyak leher Risa. Menghisap darahnya hingga Risa menjerit-jerit dan menggelepar-gelepar kesakitan di detiknya meregang nyawa.
“AAAAKKHHHH!”
Jeritan itu seolah memecah langit, membuat rembulan menjadi gelap tertutup awan pekat. Bersamaan dari itu, hujan pun turun. Faisal seorang diri dengan luka tembaknya yang mulai terasa perih tertimpa air hujan.
Sosok itu menghilang mengikuti titik cahaya diujung keremangan. Cahaya sosok lain yang putih dan berbanding dengan sosok yang telah menyakiti jiwa Risa tadi.
Pandangan Faisal mulai berkabut, tapi ia bisa mengenali wajah itu.
Zidhan berlari menerobos hujan bersama orang yang Faisal kenali. Ia bisa melihat Ghea berdiri di sisinya, dan dia masih hidup. Syukurlah.
“Faisal, apa yang—”
Orang-orang itu membuka mulutnya secara bersamaan melihat darah di mana-mana. Terutama di mulut, dada dan hidung Faisal.
Tapi mereka lebih tidak tega lagi saat melihat jasad Risa yang mengenaskan. Matanya terbelalak, mulutnya terbuka lebar dan kedua tangannya seperti mencengkeram sesuatu.
Faisal mendekatkan mulutnya agar suaranya bisa terdengar di telinga Zidhan.
“Dia ... Di sini, Zidhan.”
Tanpa Faisal jelaskan, Zidhan sudah paham apa maksudnya.
“Di mana, Faisal? Katakan di mana Manda?”
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRROR
Teen FictionCerita ini tentang Regina Abighea. Gadis yang harus hidup ditengah-tengah kisah perpisahan antara Manda dan juga Zidhan (Sepasang kekasih dimasa lalu). Akankah Ghea dapat membuat keduanya bertemu lagi? Baca selanjutnya disini, -MIRROR "Kelahiran mu...