"Bagaimana caranya kau tahu mengenai ini?" Tanya Pak Bento.
"Kabar angin di luar sangat deras Pak. Berita semacam ini hanya sebentar sudah menular kemana-mana." Yatta menjawab sekenanya.
Pak Bento tertegun. Matanya tak berkedip menyisir Yatta dari ubun-ubun hingga telapak kaki.
"Apa yang membuat aku harus mempercayai kamu?" Alis mata Pak Bento berkerut, tangannya meraba dagu.
"Bapak tidak harus percaya, karena Bapak hanya akan menerima hasil. Tapi, saya tidak akan melakukan ini secara gratis. Jika saya berhasil membuat PT. SEMRAWUT membatalkan kontrak mereka, saya memiliki beberapa permintaan yang harus Bapak penuhi." Yatta berkata dengan tenang dan penuh percaya diri. Dia sangat tahu, hidup atau matinya perusahaan ini terletak pada sehelai kontrak itu. Dan dia baru saja memberikan penawaran yang tidak mungkin ditolak oleh Pak Bento. Dan dia benar.
"Apa yang kamu minta?" Pak Bento menahan napas. Mimpipun dia tidak menyangka, bahwa suatu hari dia akan tawar menawar dengan seorang cleaning service.
"Kalau aku berhasil menendang PT. SEMRAWUT keluar dari arena pertarungan, aku ingin sepuluh persen saham perusahaan ini menjadi milikku. Jadikan aku sebagai komisaris perusahaan ini."
Pak Bento terbelalak. Bibir bawahnya bergetar. "Itu adalah permintaan yang terlalu besar. Aku membangun usaha ini dari nol, dan kau hanya..."
"Dan akan kembali ke nol, kalau Bapak tidak setuju." Yatta memotong pembicaraan. Suasana seketika hening. Yatta dapat melihat dengan jelas, bahwa Pak Bento terpukul oleh kebenaran dalam kata-katanya. "Sepuluh persen itu bukan permintaan yang besar, kalau memikirkan bahwa perusahaan ini terancam bangkrut karena hutang Bank yang tidak terbayar. Lagi pula, percayalah, aku bisa banyak membantu Perusahaan ini untuk mendapatkan kontrak-kontrak selanjutnya."
Pak Bento ternganga melihat seorang cleaning service bisa tahu demikian banyak mengenai posisi perusahaan. Namun, dia tidak dapat membantah. Karena semua yang dikatakan oleh Yatta itu benar. Jika tidak ada kontrak kerja, bagaimana mereka harus membayar hutang pada Bank? Bagaimana dia harus membayar obligasi yang dua bulan lagi jatuh tempo?
"Bagaimana kalau kamu gagal?" Tanya Pak Bento.
"Pertama, tidak akan gagal. Yang kedua, perjanjian kita otomatis batal jika aku tidak berhasil menendang PT. SEMRAWUT keluar dari arena pertandingan. Pak Bento tidak rugi apa-apa bukan?"
Tiba-tiba wajah Pak Bento terlihat lebih muda setengah abad. Sinar matanya berkilau mengalahkan matahari siang. Dia berdiri tegak dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman. "Setuju kalau begitu."
Yatta tersenyum gembira, dia hampir saja menyambut uluran tangan Pak Bento, sebelum terlintas sebuah pikiran di dalam benaknya. "Oh, ada satu lagi permintaan saya Pak Bento."
Pak Bento terkejut. Dia segera menarik tangannya yang terjulur. Alis matanya berkerut menunggu kata-kata lanjutan dari Yatta.
"Tenang saja, bukan permintaan besar. Setelah menjadi komisaris, saya tentunya akan membutuhkan seorang sekretaris. Dan saya ingin Lischa yang menjadi sekretaris saya."
Pak Bento mengangkat alis mendengar permintaan aneh Yatta. Tapi hanya beberapa detik. Setelah itu dia kembali mengulurkan tangan sambil tersenyum.
Ω
Wajah Pak Tarok menegang saat melihat layar monitor. Hampir setengah menit matanya tak berkedip, menatap rekaman dirinya sendiri dan Lischa.
Ruangan bersekat di dalam rumah makan mewah tempat mereka berada sunyi senyap. Langkah kaki para pelayan yang berlalu lalang tidak menimbulkan suara, teredam dengan sempurna oleh karpet tebal yang menyelimuti seluruh lantai rumah makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hipno-tease (completed)
FantasiYatta adalah pria tamatan SMA yang nekat merantau ke Jakarta. Dia sendiri tidak mengerti, entah sejak kapan dia memiliki kemampuan yang bahkan belum ada namanya di mbah gugel. Dia baru menyadari kemampuannya ini sejak bekerja sebagai cleaning servi...