Part 5

3.7K 307 5
                                    

~
~
~
~

Esok hari tiba.
Kring...kring....kring... (anggap saja alrm ya :p)
Terlihat seorang pria tampan menjuru manis mengedipkan mata mencari sumber suara. Tetap dalam posisi memeluk bantalnya,matanya mulai membiasakan dengan cahaya matahari yang sudah mengintip disela2 tirai jendela kamarnya.
Melihat jam sudah pukul 06.00 pagi, pria itu bangun dan melakukan sedikit peregangan sebelum akhirnya turun dari tempat tidur dan mandi.

30 menit berlalu, pria itu keluar kamar dengan membawa koper dan berjalan menuju arah meja makan. "Kau sudah bangun dan rapi zhan? Apa kau akan pergi sepagi ini, huh?"
Iya pria tampan nan manis itu adalah xiao zhan. Xiao zhan menggeleng "tidak, aku akan memakan makanan ku terlebih dahulu baru kita akan pergi menemui mereka, hmmm makan pagi yang lezat.. "jawab xiao zhan sambil berlari kecil ke meja makan dan mencicipi semua masakan zoucheng. Zoucheng hanya bisa menggeleng kecil melihat sahabat serta sepupunya itu masih bertingkah seperti anak kecil yang manja. " ingatlah umurmu zhan, sudah berapa kali aku ingatkan untuk tidak berlari seperti anak kecil itu dan mencicipi semua makan itu seperti orang yang takut tidak kebagian" Xioa zhan hanya merilik zoucheng sekilas dengan bibir yang mengerucut lucu.

Masakan selesai dan mereka pun memulai sarapannya.
"Acheng,, aku akan merindukan masakanmu"
"bukankah kau juga bisa memasak makanan ini, bahkan kau lebih lihai dalam hal memasak"
"memang, tapi aku cukup malas jika harus memasak makanan seperti ini sendirian,. aku lebih suka memasak dan memakan masakanku dengan mu dan shijie"
"baiklah terserah kau saja. Cepat habiskan makananmu."
Xiao zhan hanya mengangguk.

Setelah acara makan pagi, mereka segera meluncur pergi ketempat yang mereka bicarakan semalam.
Setelah kurang lebih 20 menit perjalan mereka, mereka berhenti didepan sebuah rumah tidak terlalu besar, namun memiliki halaman yang luas yang ditanami pohon dan bunga2 yang indah.
Xiao zhan turun dari mobil dan mengedarkan pandangan kesekeliling nya. Melihat dan mengingat sejak terakhir kali dia menginjakkan kaki disini.

"Kalian sudah datang?"
"Yubin?" sapa xiao zhan
"Hai Tuzi, sudah lama tidak bertemu. Aku dan yang lain serta anak anak panti sangat merindukanmu" Sapa yubin dengan memeluk dan kemudian merangkul pundak xiao zhan mengajaknya masuk.
Yah rumah itu adalah rumah yang didirikan oleh xiao zhan dan sahabat2nya termasuk zoucheng untuk anak2 yang ditelantarkan orangtuanya dan memberikan mereka pendidikan agar masa depan mereka bisa sedikit lebih baik.

Terlihat beberapa orang sedang bercanda gurau karena kedatangan xiao zhan. Disisi lain zoucheng sedang gelisah, dia seperti sedang mencari dan menunggu seseorang. Xiaozhan yang tau siapa orang yang sodaranya cari itu dia kemudian bertanya "fanxing apakah dia tidak datang hari ini? " Fanxing yang mengerti siapa yang xiao zhan tanyakan lalu mengikuti arah xiaozhqn dia menjawab "sudah beberapa bulan ini Lusi jie tidak datang kesini ge".
Fanxing adalah seorang remaja yang xiao zhan temukan ditaman dekat rumahnya beberapa tahun lalu dan membawanya ke rumah panti agar dia memiliki kehidupan yang sidikit lebih. Karena kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan ketika dia baru berumur 10 tahun. Karna itu fanxing sangat dekat dengan xiao zhan dan sudah menganggapnya sebagai gege-nya.
Dan Lusi adalah kekasih zoucheng, sudah sangat lama mereka menjalin hubungan. Dan setahu xiao zhan zoucheng sangat menyayangi gadis ini.

Mendengar jawaban fanxing, xiao zhan kembali bertanya "apa tidak ada yang tau kenapa dan kemana Lusi pergi? Dan sudah berapa lama acheng tidak bertemu dengannya?"
"Entahlah ge, Lusi jie tidak pernah mengatakan apapun dan memberi kabar. Kalau untuk kapan dia  bertemu dengan acheng-ge, aku tidak tau ge".
Xiao zhan hanya menganggukan kepalanya. Lalu menghampiri saudaranya itu.

" Acheng, apa kau sudah menelponnya? "
"Zhan? Hah? Aku sudah menelponnya berkali kali dan memberinya pesan tapi dia tidak meresponnya"
Mendengar jawaban dari saudaranya ada sedikit keraguan yang terlintas dibenaknya.
"Apa kau dan Lusi sebelumnya baik-baik saja? Atau _"xiao zhan tidak melanjutkan katanya takut kata katanya nanti akan memperburuk keadaan . Namun, mendapat jawaban dari zoucheng
"Kita baik-baik saja. Hanya saja akhir-akhir ini dia sedikit berubah. Ntah itu hanya perasaanku saja atau memang dia sedang menjauhi ku"
Tak tahan melihat saudaranya sedang galau karna seorang gadis, xiao zhan akhirnya menarik tangan zoucheng ke arah anak-anak dan sahabat-sahabat untuk membantu mengalihkan kegalauannya.
Mereka akhirnya pun bercanda, bertukar cerita melepas kerinduan yang terasa hangat dan nyaman sudah berapa lama xiao zhan tidak rasakan suasana seperti ini ketika dia hidup di Amerika.

Tak terasa malam sudah menyapa, sinar matahari sudah berganti menjadi sinar bulan. Xiao zhan dan zoucheng pun pamit untuk pulang karna besok ada kesibukan yang akan menghalo mereka masing masing.

"Tuzi, maafkan sahabat-sahabat mu ini yang tidak bisa membantumu mengatasi masalahmu" Ucap yubin sambil memeluk xiao zhan. Tuzi adalah panggilan yubin khusus untuk xiao zhan.
"Hmm.. Kami semua disini minta maafa karena_"diikuti anggukan dan sebelum para sahabatnya selesai xiao zhan memotong pembicaraannya "aku tau, jadi stop mengucapkan kata maaf. Aku bukan pria yang egois. Kalian mengerti!" Omel xiao zhan dengan ekspresi yang menggemaskan. "Baiklah aku dan zoucheng pergi. Jika ada waktu aku akan datang kemari atau jika ada jadwal malam yubin, kau bisa menghubungi ku. Aku menindukan suasana yang menegangkan sekaligus menyenangkan itu"
"Siap,, tuzi ku,, aku dan yang lain pasti akan menghubungimu". Ucap yubin dengan mencubit hidung xiao zhan yang menurut yubin ekspresinya itu sangat imut.

Mereka pamit dan pergi meninggalkan rumah panti tersebut. Cukup tenang, sampai tiba-tiba acheng menginjak rem dan  mobil berhenti seketika membuat xiao zhan kesal bukan main karna kening dan hidungnya hampir terbentur. Saat ingin mengumpat, xiao zhan mendapati zoucheng tidak melihat lurus ke jalanan didepan. Xiao zhan mengikuti arah mata zoucheng dan betapa kagetnya pemandangan yang dia lihat adalah seorang pria dan wanita yang sedang bercumbu di taman yang cukup sepi.
" Acheng, kau baik-baik saja?" Xiao zhan seketika memukul mulutny mengumpat pertanyaan macam apa itu yang dia lontarkan. Acheng tidak menjawab xiao zhan segera dia mengambil ponsel dari dalam tasnya dan mengetik sebuah nama lalu "halo,, kau sedang dimana? Aku merindukanmu"
"Acheng ada apa? Aku sedang menemani mama bertemu dengan temannya. Acheng sudah ya mama memanggilku"jawaban dari orang disebrang sana membuat zoucheng tau kenapa akhir-akhir ini orang yang dia cintai menjauhinya.
"Aku akan langsung mengantarmu kerumah para tuan muda itu"ucap acheng dingin
" Apa kau yakin? Tidak mengizinkanku untuk menginap semalam lagi di aprtmnt mu? "Tanya xiao zhan khawatir. Karna baru kali ini ia melihat saudaranya itu kembali pada mode dingin dan wajah yang ditampilkan sangat tidaj bersahabat. Sudah sejak lama ekspresi itu hilang dan kini muncul kembali "semoga saja sifat ini tidak bertahan lama, jika berlanjut akan sulit untuk melunakannya"batin xiao zhan.

Benar saja, gadis yang mereka lihat itu adalah Lusi, kekasih zoucheng. Tapi apakah Lusi masih pantas disebut kekasih zoucheng saat ini?
Setelah apa yang dia lakukan dibelakang zoucheng.

Yang xiao zhan khawatirkan bukan keselamatan saudaranya. Zoucheng sudah cukup dewasa dengan pemikirannya yang tidak akan begitu saja frustasi karna cinta, tapi yang xiao zhan khawatirkan adalah sifat lemah lembutnya akan hilang dan menjadi zoucheng yang pemarah dan mungkin bisa dibilang tsundere itu kembali. Belum selesai dengan pemikirannya, zoucheng sudah menghentikan mobilnya dan "sudah sampai cepat turun, dan istiraht. Kau bukan anak kecil lagi dan bahkan kau lebih tua dariku jaga dirimu baik-baik hubungi aku jika kau ada masalah" Ucap zoucheng panjang lebar namun tetap dengan wajah dingin dan menahan marah, tidak ada wajah lemah lembut yang xiao zhan lihat. Bahkan belum sempat xiao zhan menjawab zoucheng sudah langsung melesatkan mobilnya. Xiao zhan hanya menghela nafas, sekarang pikiran dan mata nya beralih pada rumah mewah didepannya "huufffh,, apakah aku sanggup dalam 2tahun menjadi pelayan disini dengan sifat para tuan muda yang katanya menyebalkan". Berkata dalam hatinya sambil berjalan memasuki rumah mewah itu.

" Kau sudah datang nak.._"sapa lelaki paruh baya
"Xiao zhan, panggil aku xiao zhan atau zhan, paman"ucap xiao zhan memperkenalkan diri ramah dengan menampilkan senyum dan gigi kelincinya.
" Aah iya nak zhan, saya kepala pelayan disini nak zhan bisa memanggil saya paman wen"ucap paman wen "Mari saya tunjukan kamar mu zhan" Sambungnya
"Terimakasih paman wen"ucap xiao zhan.

Setelah sampai di kamarnya, xiao zhan cukup kaget karna kamarny ternyata tidak sekecil yang dia bayangkan dan ini terbilang sangat bersih dan luas untuk ukuran seorang pelayan. Dan liat bahakan ada meja belajar dan sofa didalam kamarnya. Dan lagi kasurnya cukup besar dan nyaman untuknya istirahat. " Ternyata tidak terlalu buruk untuk kamar pelayan ini"batin xiaozhan. Xiaozhan pun langsung meraih koper-koper dan merapihkan barangny dan baju-bajunya ia bereskan ke dalam lemari dengan rapi. Walaupun xiao zhan sedikit manja namun bukan berarti dia tidak bisa melakukan apapun. Semua terbukti dengan dia yang diterima dan diperkerjakan disini serta dibiayai pula kuliahnya. Walau pun pekerjaannya hanya sebagai pelayan.












~
~
~
~

Maaf ya baru update lagi
Dan terimakasih untuk yang sudah membaca.
Maaf jika terlalu membosankan ceritanya mohon maklum karena pertama kalinya aku mencoba membuat ff ini 😅

Bye...




Sang Tuan Muda {Yizhan} End~~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang