End

2K 119 5
                                    

Malam pun tiba, zhan dan Tn Muda Wang pun sudah berada di rumah pasangan Kuancheng.

"Zhan kau sudah datang?"

"Tentu saja, jika belum lalu siapa yang berada di depan mu sekarang?"

"Aiish dasar. Ya sudah masuklah"

Yizhan pun masuk dan berjalan kearah taman belakang rumah Kuancheng tempat dimana mereka akan merayakan pesta kecil-kecil untuk pernikahan 2tahun mereka.

"Yibo, sebaiknya kau bergabung dengan zoucheng dan yang lainnya disana. Biar zhan bersama zoucheng dan mama disini"

"Baik ma"

Tn muda wang pun berjalan menuju ruang keluarga untuk bergabung dengan yang lainnya. Disana ada Tn Muda Liu, Yubin, Fanxing, Lin juga ada disana dan para baby.

Tn muda wang tampak tersenyum tulus dan bahagia berkumpul dan bermain bersama mereka para baby. Zhan yang melihat itu pun ia teringat dengan percakapan Tn muda wang dengan wanita ular itu.

"Ma, aku ke toilet sebentar"

Ny Sean pun hanya mengangguk, namun ia paham betul apa yang dirasakan oleh putra nya itu. Karena sejak awal zhan memperhatikan suaminya berkumpul du ruang keluarga, saat itu juga Ny Sean memperhatikan sang putra.

Ditoilet, zhan berdiri di depan cermin dengan perasaan tak menentu. Ada rasa marah, sedih, sakit, takut dan rasa bersalah bercampur menjadi satu. Ia menyentuh perutnya yang rata.

"Apa aku sungguh keterlaluan membuat mu menunggu hingga aku siap?" Monolognya


"Ge.."

Zhan menoleh siapa yang kearah sumber suara.

"X-xiao wei, kau kah itu? Tapi bagaimana bisa?"

"Iya ge, ini aku."

"Lalu siapa yang kau gendong itu xiao?"

"Apa kau benar-benar tak mengenalinya ge? Perhatikanlah wajahnya"

Zhan pun menurut, ia memperhatikan wajah bayi yang di gendongan wanita tersebut.

"Kenapa wajahnya mirip sekali dengan ku dan Yibo? Apa jangan-jangan?"

"Iya ge, ini bayi mu. Dia sudah tenang bersama ku. Kau tidak perlu lagi merasa bersalah. Karna ada aku yang menjaga nya ge. Justru kau yang harus tenang disini. Berbaikan lah dengan masa lalu mu ge, cobalah untuk melangkah maju guna memberikan kebahagiaan yang sempurna untuk mu dan pasanganmu."

"Kau benar, aku harus bisa melangkah maju demi kebahagiaan keluarga kecil ku"

Sang lawan bicara pun tersenyum dan bayi yang di gendongannya pun ikut tersenyum.

"Xiao, boleh kah aku menyentuhnya? Aku ingin sekali menciumnya" Ucap zhan dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tentu ge"

Zhan pun dekat dan mulai membelai halus pipi gembil sang bayi dan mencium keningnya dengan mata yang terpejam dan air mata yang tiba-tiba saja menetes.

Namun saat ia membuka mata, ia kini berada di sebuah ruangan semacam kamar dan di sampingnya ada sang suami yang menggenggam tangannya erat.

Sang Tuan Muda {Yizhan} End~~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang