Yuk sahur yuk😗
Buat teman-teman yang menjalankan, selamat menunaikan ibadah puasa 🌙
Semangat yuk 30 hari lagi Idul Fitri 😂💛Happy Reading
🌜————————————————————🌛
Bangun pagi, gosok gigi, cuci muka, main lagi..
Sepotong lagu itu hanya dilakukan oleh si botak kembar di televisi. Andai aku bisa seperti itu, mungkin liriknya akan kuganti seperti ini, bangun pagi, gosok gigi, cuci muka, tidur lagi.
Sekolah dan belajar itu kewajiban yang katanya amat penting untuk masa depan. Aku sendiri tidak yakin apa itu masa depan.
Mungkin masa di mana orang dewasa bermain dengan nasib. Nasib manusia biasa yang memiliki orang dalam dan nasib manusia yang berbakat namun tidak memiliki orang yang bisa menariknya dari dalam.
Nepotisme yang kerap kali menghancurkan mimpi seseorang.
Aku yakin kita sebagai manusia jika bisa memilih bernasib seperti apa, pasti kita akan memilih nasib baik. Hidup dari keluarga yang baik, harmonis, sangat berkecukupan, dan kelebihan-kelebihan lainnya. Sayangnya hal itu akan merusak keseimbangan dunia.
Seperti ini, jika di dunia ini hanya ada orang baik, lantas bagaimana orang tersebut bisa dikatakan baik padahal diantara mereka tidak ada yang jahat.
Mari kita hubungkan.
Kalian pernah menonton kartun Spongebob? Spons yang berwarna kuning berlubang? Nah, kalian pasti tau.
Spongebob memiliki sahabat bintang laut yang bodoh namun dalam persahabatan aku yakin manusia lebih buruk daripada bintang laut itu. Patrick star.
Apa hubungannya dengan Spongebob dan Patrick? Tentu saja ada.
Spongebob pernah berkata pada Patrick saat perang antara kubu kotor dan kubu bersih.
Kalimat mutiaranya seperti ini. 'Bersih tidak akan bersih jika tidak ada kotor. Dan kotor tidak akan kotor tanpa adanya bersih.'
Jadi mungkin seperti itu lah yang aku ketahui tentang dunia orang dewasa. Hey, aku masih kelas 2 SMA. Memikirkan matematika saja aku malas, apalagi memikirkan urusan orang dewasa yang dipenuhi dengan kekuasaan dan tidak sedikit yang bermain dengan cara kotor. Hal seperti itu wajar dalam lingkup mereka.
"Non Vay daritadi bengong aja kenapa? Ngga enak ya masakan bibi?"
Kebiasaanku melamun saat makan sepertinya sulit dihindari. Terkadang kepalaku memikirkan hal-hal yang tidak penting dengan sendirinya. Seperti pagi ini saat sarapan, aku malah termenung mengenai masalah orang dewasa yang aku simpulkan sendiri.
"Masakan bi Nung selalu enak." Aku tersenyum kembali menyuap sesendok nasi goreng dengan potongan udang kecil-kecil.
Melihat udang-udang ini, aku teringat film animasi ice age. Jika tidak salah ingat, ada dua atau tiga udang yang bercakap-cakap bertahan hidup saat bumi dipenuhi es dan hewan-hewan purba. Menakjubkan. Jika aku salah mengingatnya tolong dikoreksi.
Pagi ini seperti biasa, bangun, mandi, bersiap-siap lantas sarapan. Namun semenjak kedua orang tuaku pergi mengurus bisnisnya di luar negeri, aku tidak pernah lagi makan sendiri. Sekarang selalu ada bibi yang menemani.
"Non, bibi udah siapin roti isi daging asap. Nanti dimakan ya."
Aku mengangguk berterima kasih. Bi Nung cekatan menempatkan roti yang dibungkus alumunium foil ke dalam kotak makan lalu memasukkannya ke dalam tas ku. Aku sendiri sibuk memakai sepatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
bukan GADIS TANPA PERAN [Complete]
Novela JuvenilNamaku El. Usiaku 16 tahun. Hidupku seolah dikekang oleh penulis jahat. Berkali-kali aku bertemu dengan orang jahat di sekitarku, tidak ada satu pun yang memihakku. Aku El. Aku memiliki masa lalu yang terus membayangiku sampai sekarang. Siapa yang t...