Selamat malam yeorobun🤭
Aku update lagi deh😂😂
Makasih komentar-komentar positifnya🥺 Aku selalu berusaha balesin semua komentar dari teman-teman semua😂 lope kalian banyak-banyak 😭💛💛Happy Reading
Semilir angin dari taman rumah sakit yang cukup menyegarkan menerpa kulitku. Beberapa anak kecil dengan baju pasien saling berlarian dengan gelak tawa. Sesekali mereka tidak sengaja berlari ke arahku dan mengajakku tertawa bersama.
Sudah 3 hari setelah renovasi sekolah dimulai, yang artinya sudah 3 hari pula seharusnya aku ikut belajar di sekolah baru-menumpang di sekolah tetangga.
Rasanya membosankan harus mencium aroma obat-obatan di manapun aku berada di penjuru rumah sakit ini. Setidaknya mami dan papi tetap berada di sampingku, jadi rasa kesepian cukup memudar.
Yang tidak pernah absen mengunjungiku saat pulang sekolah adalah Nona, Hepta sesekali membawa buah atau camilan di sore hari di waktu yang berbeda dengan Nona.
Jika kalian penasaran Tetra datang atau tidak, jawabannya tidak. Mungkin dia sibuk, jarak yang harus ditempuh ke sekolah yang baru terbilang amat jauh.
Setelah dipikir-pikir lagi, ternyata aku tertidur cukup lama. Satu Minggu itu aku habiskan untuk bermimpi, mimpi yang amat panjang bahkan saat aku terbangun aku tidak ingat apa yang aku impikan.
"Kak kak, mau blokoli?"
Aku menoleh tertunduk, tangan mungil gadis kecil menarik-narik ujung bajuku. Wajahnya tirus dengan bola mata besar.
"Blokoli, kakak mau? Eru punya banyak."
Gadis kecil itu menawariku sambil memperlihatkan satu kotak bekal berisi banyak brokoli dan sosis gurita.
Ada yang menarik, gadis bernama Eru ini bisa mengeja namanya dengan benar tapi tidak bisa menyebut R pada brokoli.
"Eru ini namanya sayur apa?" Tanyaku menunjuk sayur hijau yang menyeramkan itu.
"Blokoli." Jawabnya dengan tertawa.
"Eru coba bilang R."
"R." Nah Eru bisa melafalkan R dengan benar.
"R yang panjang Eru, Rrrrrr."
Eru mengikuti ucapanku, panjang sekali sampai air dari mulutnya tersembur ke mana-mana. "Rrrrrrrrrrrr."
Aku menganggukkan kepala mengerti. Pasti yang Eru tau nama sayur ini blokoli dan bukannya brokoli. Ok tak apa, ini menggemaskan.
"Kakak kok ngga senyum?" Eru mengerutkan keningnya, wajahnya berubah menjadi sangat ketakutan. Cengkeraman mungilnya pada celanaku mengeras, tubuhnya semakin merapat padaku.
Aku yang dibuat bingung semakin menatapnya dengan kosong, apa yang harus aku lakukan sekarang?
Oh tidak, tubuhnya semakin bergetar!
"Eru Eru kamu dengar kakak?"
Tidak ada sahutan, pandangannya masih menatap ke taman kosong di depan dengan waspada.
"Eru?" Panggilku lagi sambil menggoyangkan bahunya, namun Eru tetap tidak bergeming.
"Eru hey!"
"Oh?" Tubuhnya menenang kembali, sorot takut dari matanya sirna. Dia menatapku dengan senyuman lebar.
Kenapa dengan gadis ini?
"Hmm kamu suka brokoli?" Tanyaku sambil menaikkan sudut bibir berusaha tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
bukan GADIS TANPA PERAN [Complete]
Fiksi RemajaNamaku El. Usiaku 16 tahun. Hidupku seolah dikekang oleh penulis jahat. Berkali-kali aku bertemu dengan orang jahat di sekitarku, tidak ada satu pun yang memihakku. Aku El. Aku memiliki masa lalu yang terus membayangiku sampai sekarang. Siapa yang t...