4. Peringatan

4.4K 777 326
                                    

Setelah insiden Eun Bi mencoba untuk membuka pintu kamar bencana. Malam ini mereka berkumpul di ruang tamu. Heeseung mengeluarkan peringatan bahwa jangan ada yag masuk ke kamar bencana ataupun kamar Chacha tanpa kepentingan yang mendesak. Tapi kali ini, peringatan itu di langgar oleh Eun Bi, si orang asing yang baru tinggal di rumah ini selama satu tahun.

Eun Bi hanya bisa menundukkan kepalanya karena malu. Ia kepergok oleh Sunoo tadi sore saat berusaha membuka pintu kamar itu.

Pintu kamar itu kembali di pasang smartlock setelah kematian Chacha. Dan sandi pintu itu hanya 7 orang yang tau, tanpa boleh membocorkan itu pada siapapun.

Jay dan Heeseung menatap tajam Eun Bi yang menundukkan kepalanya. Emosi Jay sudah di ubun-ubun, bila tak ingat Eun Bi perempuan maka akan ia habisi sekarang juga.

"Santai aja lo natapa Eun Bi! Dia ketakutan asal lo tau!" sentak Jake pada Jay yang menatap Eun Bi tajam.

"Lo ngebela orang yang salah Jake!" ucap Jay dengan menaikkan volume suaranya.

"Kita belum tau alasan dia kan?" tanya Sunghoon ikut-ikutan. "Jadi, apa alasan lo buka kamar itu?" tanya Sunghoon pada Eun Bi, nada bicaranya melembut.

Mendengar nada bicara Sunghoon yang lembut pada Eun Bi, Jungwon dan Sunoo berlagak seperti memukul kepala Sunghoon dari belakang. Ni-ki yang melihat itu hanya bisa menahan tawa.

"I-itu gue salah masuk kamar," cicit Eun Bi dengan suara yang teredam karena terus menundukkan kepalanya.

"Alesan! Jelas-jelas kamar lo bukan daerah situ. Kamar lo di sebelah kanan tangga di bawah. Posisi kamar itu ada di sebelah kiri tangga, di ujung lorong!" bentak Jay, suaranya semakin tinggi. Wajahnya memerah sampai telinga karena emosi.

"Santai Jay!" sentak Jake pada Jay.

"Apa?! Kenapa lo jadi belain dia? Jelas-jelas dia salah. Semenjak dia ada di rumah ini. Lo sama Sunghoon sering belain dia seakan lo udah lupain Chacha dan ada penggantinya," ucap Jay menunjuk Jake dan Sunghoon emosi.

"Kenapa jadi bawa-bawa Chacha?! Gue cuma berusaha bersikap netral," ucap Sunghoon.

"Netral mata lo! Lo selalu belain dia, jagain dia seakan dia itu Chacha. Mentang-mentang mukanya mirip Chacha terus kalian perlakuin dia kayak Cha—" Ucapan Jay di potong oleh Jake.

"Stop bawa-bawa soal Eun Bi mirip Chacha! Itu gak ada hubungannya!" sentak Jake.

"Apa? Gue gak salah kan?! Kalian berdua belain dia gara-gara dia mirip sama Chacha jelas-jelas masih cantikan Chacha bahkan Chacha lebih cantik!" ucap Jay.

Ni-ki sedikit mendekat pada Eun Bi yang terdiam. "Lo liat? Gara-gara lo disini semuanya jadi kacau," bisik Ni-ki tepat di telinga Eun Bi.

Eun Bi menggigit bibirnya, tangannya dingin. Dari dahinya mengalir keringat dingin. Bibirnya mulai pucat pasi dan bergetar. Ingin berbicara pun rasanya tak kuat karena terlalu takut. Ia tak sangka aura Jay saat marah akan sekuat ini.

"Gue harap lo jangan bawa soal Chacha!" tegas Jake pada Jay.

Jay tertawa remeh, ia memainkan lidahnya dalam mulut. Menyunggingkan senyum miring di bibir pink nya. "Kenapa? Coba lo pikir kalo Chacha liat kalian belain cewek lain sampe ngebentak gue."

"Jay!" seru Heeseung mendengar perkataan Jay.

Heeseung berdiri di hadapan mereka semua. Wajahnya terlihat tenang namun tatapannya tajam. Menatap satu persatu orang yang berada di ruang tamu. Aura nya sangat kuat membuat atmosfir ruangan menjadi mencekam.

"Sekali lagi!" tegasnya. "Peringatan jangan pernah ada yang masuk ke kamar Chacha atau ke kamar bencana kecuali ada kepentingan yang mendesak dan itu harus seijin dari Abang sama Jay! Buat kamar Chacha, pintunya bakal Abang pasang smartlock juga untuk memastikan gak ada yang bakal buka paksa pintu kamarnya. Kalo ada yang coba-coba buat buka dua kamar itu, bakal ada hukuman yang menanti." Heeseung memberikan peringatan dengan senyum miring di akhirnya.

[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang