Hari ini masih terus berlanjut, sore segera datang. Saat ini mereka sedang berkumpul di halaman belakang. Berkumpul dengan canda tawa yang kembali hadir diantara mereka. Kepulan asap dan wangi dari makanan yang dibakar pun menguar.
Agendanya malam ini mereka akan melakukan barbeque an. Hanya pesta kecil-kecilan merayakan kembalinya Chacha. Kembalinya sang tuan putri ke rumah.
Saat senja mulai datang, kepulan asap semakin banyak, wangi makanan menyeruak di udara. Perut mereka sudah siap meludeskan makanan malam ini.
Jay, Sunoo, dan Jungwon sedang membakar daging sapi, Ni-ki dan Sunghoon bertugas membakar sosis, Jake dan Heeseung bertugas membakar jagung, sedangkan Chacha bertugas untuk meracik saus. Daehan? Anak itu sedang bermain sendirian.
Daehan bangkit dan berjalan meninggalkan mainannya menuju Jay yang sedang fokus memanggang daging. Tangan mungil Daehan menarik kaos bagian bawah Jay.
Saat merasa ada yang menarik kaosnya, Jay berbalik melihat siapa pelakunya. Pelakunya adalah anak kecil dengan binar polos. Jay melepaskan gunting dan sarung tangan yang sedang ia pegang tadi lalu berjongkok didepan Daehan.
"Ada apa? Daehan laper?" tanya Jay.
Daehan menggeleng, "Ndak, Daehan bocen."
"Ohh bosen, bosen pasti ya main sendiri," ucap Jay yang dibalas anggukan oleh Daehan. "Terus mau ngapain? Mama lagi bikin saus."
"Ndak tau." Daehan menggelengkan kepalanya, bibirnya cemberut.
Jay menggaruk pipinya, bingung. "Daehan tunggu dibelakang dulu ya? Om beresin dulu ini, nanti kita main."
"Lama?"
"Enggak, sebentar. Daehan tunggu dulu ya?"
"Oce!"
Jay mengusak rambut Daehan, lalu berbalik dan melanjutkan kegiatannya yang tertunda tadi. Daging yang harus dipanggang memang masih lumayan banyak, tapi Sunoo dan Jungwon tak akan bisa membakar dengan baik. Tanpa Jay sadari, Sunghoon memperhatikan interaksi antara Jay dan Daehan.
Chacha berlari tergopoh-gopoh ke arah Daehan yang berdiri tepat dibelakang Jay. Sesekali asap dari bakaran melewati Daehan, tapi bocah itu hanya diam.
"Daehan kenapa diem disini? Tadi kan main disana," ucap Chacha. Terdengan nada cemas dari kalimat Chacha.
Jay berbalik, melihat Daehan berdiri dibelakang, benar-benar dibelakangnya. Sunghoon ikut menghampiri Daehan, seketika semua orang mengerubungi Daehan dan Chacha.
"Bocen, ma," jawab Daehan.
"Kenapa gak bilang?" Chacha mengusap rambut Daehan.
"Main cama om Jay." Daehan menunjuk Jay.
"Ya Tuhan! Daehan bener-bener berdiri dibelakang dari tadi? Abang kira dia duduk di bangku. Tadi abang suruh dia nunggu dibelakang, dikira bakal duduk dibangku gitu," tutur Jay saat Chacha menatanya meminta jawaban.
Chacha memukul lengan Jay, "Daehan itu anak penurut, ish! Dia disuruh A ya A gak bakal ngebantah!"
"Maaf ya, Cha," sesal Jay. "Aduh, jangan dipukul terus, sakit."
"Ini Daehan kayak anak bang Jay deh daripada anak bang Sunghoon," bisik Sunoo pada Ni-ki.
"Bener, gue juga liatnya gitu," balas Ni-ki berbisik.
"Ekhem, kalo bisik-bisik itu suaranya kecil." Sunghoon berdehem.
"Sumpah Daehan nurut banget anaknya, gak kayak Sunoo sama Jungwon," celetuk Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓
FanficSquel My Overprotektif Brothers Disarankan buat baca My Overprotektif Brothers 1 dulu ya! Kisah kehidupan selanjutnya dari tujuh orang yang memulai hidup baru mereka dengan tanpa adanya Chacha. Mereka memilih untuk melupakan Chacha dan menganggap ga...