30. Bertemu (2)

3.8K 731 321
                                    

Bersantai di taman sendirian apalagi dengan keadaan taman yang tak ramai memang nyaman. Tapi cuaca hari ini cukup panas, makanya Chacha memilih untuk memakan es krim. Saat sedang asik makan es krim, ada suara yang menginterupsinya.

"Chacha," panggil seseorang dari belakang Chacha. Segera Chacha memakai masker dan kacamatanya.

"Siapa Chacha?" Tubuhnya berbalik menatap seorang gadis yang berdiri didepannya.

"Lo Chacha kan?" tanya orang yang memanggil Chacha itu.

Sial, serasa ngaca, batin Chacha.

Chacha berdehem sebentar untuk mengatur suaranya. Otaknya sedang menyusun kata-kata yang tepat.

Oke Chaerin drama dimulai.

"Maaf kayaknya anda salah orang, saya bukan Chacha," alibi Chacha. Suaranya terdengar berbeda.

"Lo gak usah bohong!" seru Eun Bi.

Yang memanggil Chacha tadi adalah Eun Bi. Kenapa Chacha merasa sedang berkaca? Karena wajahnya memang mirip tapi masih cantikan Chacha.

"Mbak nya udah salah nyolot lagi," ucap Chacha. "Nama saya Aerin, Park Aerin," tekan Chacha.

Tersadar dari ucapannya, Chacha mengumpat dalam hati. Kenapa mesti pake marga Park sih, umpatnya.

Aerin dan Chaerin tak jauh beda dan semoga Eun Bi tak menyadarinya. Terlihat mata Eun Bi menyipit memperhatikan wajah Chacha dengan teliti. Tangannya hendak menarik paksa masker yang Chacha gunakan.

"Eh eh apa-apaan ya mbak!" Chacha menepis tangan Eun Bi yang hendak membuka maskernya.

"Buka masker lo! Gue yakin lo Chacha, jangan coba-coba buat bohongin gue."

"Maaf ya mbak, saya lagi flu jadi gak bisa buka maskernya. Mau flu nya nular ke mbak?" tanya Chacha sarkas.

"Kalo gitu buka kacamata lo!" suruh Eun Bi.

Ni cewek pengen gue getok pake spatula bang Jay sumpah, batin Chacha.

"Mata saya lagi iritasi, gak bisa kena debu," alibi Chacha.

Eun Bi terlihat menghela nafas panjang. Tapi raut penasarannya masih terlihat jelas diwajahnya. Kembali menelisik wajah Chacha yang tertutup masker dan kacamata hitam. Memperhatikan penampilan Chacha dari atas sampe bawah.

"Dari penampilan sih beda, ini bukan Chacha banget. Rambut juga beda, Chacha mana berani warnain rambut kayak gini. Tapi gue masih gak yakin kalo Chacha udah hidup," gumam Eun Bi yang bisa didengar oleh Chacha karena suaranya lumayan keras.

"Kalo emang udah meninggal mah ya meninggal aja, mbak. Udah tau si Chacha Chacha itu udah meninggal, ngotot banget bilang dia masih hidup," celetuk Chacha.

Gue ganti nama abis ini! batin Chacha.

Eun Bi menatap tajam Chacha lalu berbalik pergi meninggalkan Chacha yang tersenyum remeh. Menatap punggung Eun Bi yang mulai menjauh.

"Cewek bodoh," gumam Chacha tertawa remeh.

Eun Bi terlihat semakin menjauh. Chacha masih terdiam dengan es krim yang meleleh mengalir ditangannya. Ia tak peduli itu. Tangannya mengepal kuat.

"Choi Eun Bi." Chacha sedikit meninggikan suaranya.

Mendengar ada yang memanggil namanya, Eun Bi berbalik lalu mencari arah suara. Berusaha mencari siapa yang memanggilnya tadi. Hingga matanya terkunci pada Chacha.

Chacha berjalan mendekati Eun Bi dengan anggun. Tangannya menarik masker dan kacamata hitam yang ia pakai. Senyum miring terlihat saat masker itu dibuka. Wajah cantik Chacha tersapu angin sepoi-sepoi.

[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang