Bagaimana rasanya ketika tempat yang paling ternyaman tiba-tiba berubah? Tempat kamu mengadu semuanya tiba-tiba hancur?
Keadaan rumah selama seminggu terakhir menjadi berubah. Sering terjadi adu mulut diantara mereka. Lebih terlihat seperti orang asing yang dipaksa hidup disatu rumah. Rasa peduli dalam diri mereka mulai terkikis.
Suara ribut-ribut terdengar dari lantai dua. Suara teriakan emosi dan gebrakan pintu terdengar jelas. Jake dan Sunghoon segera berlari menuju ke atas. Yang lain ikut menyusul ke atas.
Disana ada Eun Bi yang sedang menundukkan kepalanya didepannya ada Heeseung yang terlihat emosi. Seakan mengetahui keadaan, mereka hanya diam. Tak ingin terkena asapnya.
"Gak ada habisnya ya lo bikin masalah disini? Mau sampe kapan, hah?! Lo bener-bener cewek murahan cewek gak tau diri!!" Emosi Heeseung tak terkontrol.
"Gue cuma pengen tau ada apa di dalem," elak Eun Bi.
"Bentar-bentar ini ada apa bang?" tanya kak menengahi.
"Kita bicarain di bawah!!"
Semuanya turun ke bawah menuju ruang tengah. Suasana mencekam menyelimuti seluruh rumah. Aura dingin menguar didalam rumah.
Heeseung mulai menarik nafas dan siap untuk bercerita. Semua orang pasang kuping gune mendengarkan Heeseung dengan seksama.
Heeseung berjalan keluar kamarnya untuk pergi kebawah mengambil beberapa cemilan. Rencananya ia akan menyelesaikan tugas kuliahnya yang belum rampung. Tapi matanya menangkap sosok Eun Bi didepan kamar Chacha. Gerak-gerik nya terlihat mencurigakan.
Dengan langkah pelan, ia berjalan menghampiri Eun Bi. Sebelum menepuk bahu Eun Bi, Heeseung memperhatikan apa yang sedang Eun Bi lakukan. Ternyata cewek itu sedang membuka paksa pintu kamar Chacha.
"Ngapain?" tanya Heeseung membuat Eun Bi terkejut dan membalikkan badannya, obeng yang ia pegang tadi ia sembunyikan dibalik badannya.
"G-gak ngapa-ngapain," jawab Eun Bi.
"Itu." Heeseung menunjuk tangan Eun Bi yang disembunyikan. "Lo mau buka kamar Chacha?" tanya Heeseung.
"Eng-enggak kok," elak Eun Bi. Ekspresi wajah Eun Bi sangat terlihat panik dan gugup. Keringat dingin mengucur dari dahinya.
"Lo gak usah bohong dan lo gak bisa ngelak lagi." Heeseung menarik tangan Eun Bi yang disembunyikan dibelakang tubuh Eun Bi. Terlihat Eun Bi memegang sebuah obeng dan jepitan rambut kecil. "Ini."
"L-lo salah paham," ucap Eun Bi panik.
"Maksudnya apa? Gue salah paham dengan bukti yang udah jelas didepan mata ini? Bego lo," ucap Heeseung.
Mulai terjadi adu mulut antara Heeseung dan Eun Bi. Eun Bi yang terus mengelak dan Heeseung yang terus memojokkan Eun Bi. Sampai Eun Bi terlihat tak mempunyai alasan untuk menghindar lagi.
"Jadi lo bisa kasih alesan yang masuk akal, Choi Eun Bi?" tanya Sunghoon dengan nada dingin.
Eun Bi terkejut mendengar nada bicara Sunghoon. "Hoon, gue cuma kepo. Pas gue lewat ke kamar itu gue denger ada suara gaduh didalem."
"Kepo lo kelewat batas," sindir Jay.
"Ini yang kedua kalinya," ucap Ni-ki.
"Dan gak ada habisnya bikin masalah," ucap Sunoo.
"Usir aja udah," saran Jungwon.
"Udah gue bilang mending manusia gak tau diri ini kita buang aja," ujar Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓
FanfictionSquel My Overprotektif Brothers Disarankan buat baca My Overprotektif Brothers 1 dulu ya! Kisah kehidupan selanjutnya dari tujuh orang yang memulai hidup baru mereka dengan tanpa adanya Chacha. Mereka memilih untuk melupakan Chacha dan menganggap ga...