Karena kemarin Chacha buru-buru pulang bahkan belum sempat jalan-jalan, hari ini mood nya turun drastis. Akhirnya gadis itu berniat untuk me time. Tadinya ia akan mengajak Daehan, tapi bundanya melarang. Katanya agar Chacha fokus jalan-jalan sendirian.
Jadinya kini Chacha tengah perawatan disalah satu salon langganannya. Ia juga berniat untuk mengganti warna rambutnya. Tak buruk juga jalan-jalan sendirian seperti ini walaupun harus tetap menggunakan masker.
Menjadi pusat perhatian karena memakai masker sudah biasa bagi Chacha sekarang. Dua tahun sudah cukup bagi Chacha membiasakan diri. Bahkan ia sering kali disangka penjahat.
4 jam sudah ia habiskan untuk perawatan, memanjakan tubuhnya. Kini ia berjalan keluar dari salon setelah menyelesaikan pembayaran. Tubuhnya merasa lebih ringan dan fresh.
Letak salon untuk Chacha perawatan berada dilantai dua, sedangkan salon untuk Chacha mengecat rambutnya berada dilantai tiga. Akhirnya Chacha harus berjalan ke arah lift untuk naik ke lantai empat.
Sekitar 15 menit menunggu, akhiranya pintu lift terbuka. Chacha langsung masuk, untungnya kondisi lift tak lebih, hanya ada 3 orang didalamnya. Lift mulai bergerak naik menuju lantai empat, lalu berhenti di lantai tiga, sepertinya ada yang akan naik.
Pintu lift terbuka dilantai tiga, seorang laki-laki berperawakan tinggi masuk. Dengan wajah datar dan tangan dimasukkan ke dalam saku. Mata Chacha membulat kaget. Laki-laki itu berdiri disamping Chacha.
"Bang Sunghoon.." gumam Chacha dengan suara kecil. Bahkan hanya ia yang bisa mendengarnya.
Jantung Chacha berdetak kencang karena Sunghoon berdiri disampingnya. Dalam hati terus berdoa agar Sunghoon tak menyadari bahwa Chacha berada disampingnya. Tapi tangan Chacha gatal ingin menggandeng tangan besar Sunghoon. Sekuat mungkin ia menahan diri.
Menggigit bibirnya dibalik masker agar tak berteriak. Memejamkan matanya kuat-kuat agar tak melirik Sunghoon. Entah kenapa laju lift terasa lebih lambat.
Tring
Pintu lift terbuka, Chacha buru-buru keluar dari lift. Berjalan dengan cepat ke arah salon. Sialnya lagi ia mendadak lupa dimana letak salonnya.
Karena terlalu lelah berputar-putar mencari salon, akhirnya Chacha diam sejenak. Berbalik badan hendak melanjutkan pencariannya, kembali terkejut kala melihat Sunghoon berjalan kearahnya.
Oke, Chacha tak geer soal itu. Tapi Sunghoon terus berjalan ke arahnya. Untungnya Sunghoon tak menyadari bahwa yang ia lewati barusan adalah Chacha. Sunghoon berjalan santai masuk ke salah satu salon.
Chacha menjatuhkan rahangnya, mulutnya ternganga dibalik masker. Merasa bodoh karena seorang Park Sunghoon. Salon yang ia cari tepat didepan matanya.
Chacha lo bego banget! runtuk Chacha dalam hatinya.
Kini ia ragu, antara masuk ke dalam salon dan bertemu Sunghoon didalam atau membatalkan niatnya untuk mengecat rambut. Akhirnya ia memilih untuk duduk di bangku yang tersedia. Sejenak berfikir dengan pilihannya.
Jika tak hari ini ia mengecat rambut, maka kemungkinan ia kembali bisa bebas seperti ini adalah bulan depan, tapi jika ia masuk hari ini otomatis ia bertemu Sunghoon didalam. Chacha memejamkan matanya berusaha berfikir keras.
Keputusan sudah final, Chacha memberanikan diri untuk masuk ke dalam salon. Bodo amat dengan apa yang akan terjadi nanti. Intinya ia harus memanfaatkan waktunya hari ini dengan bebas.
Dengan langkah ragu ia berjalan masuk ke dalam salon. Terlihat Sunghoon yang sedang berkonsultasi dengan pegawai disana. Chacha ingat, iti adalah pegawai yang selalu melayani Chacha dan keluarganya. Ahh jadi nostalgia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓
FanfictionSquel My Overprotektif Brothers Disarankan buat baca My Overprotektif Brothers 1 dulu ya! Kisah kehidupan selanjutnya dari tujuh orang yang memulai hidup baru mereka dengan tanpa adanya Chacha. Mereka memilih untuk melupakan Chacha dan menganggap ga...