"Abis ini mau kemana lagi?" tanya Jay saat ia dan Chacha baru keluar dari salon.
Setelah bersabar menunggu selama 5 jam lamanya, akhirnya selesai juga serangkaian perawatan Chacha. Jujur saja Jay cukup merasa bosan. Tapi rasa sayangnya pada Chacha menjadikannya tak tega untuk meninggalkan gadis cantik itu sendirian. Dengan segala kerendahan hati, akhirnya ia menunggu sampai selesai. Walaupun harus merelakan waktu yang tak sebentar. Sebenarnya bisa saja ia berjalan-jalan sebentar keluar, tapi seperti yang Jay bilang. Ia tak mungkin meninggalkan Chacha sendirian dengan banyak cowok yang mencuri pandang pada Chacha.
"Makan dulu yu? Laper." Chacha meringis sambil memegang perutnya.
"Dimana?" tanya Jay.
"Dimana aja, Chacha ikut," jawab si gadis.
"Oke, let's go!!" Jay menarik tangan Chacha dan menggenggam nya erat. Seakan tak akan membiarkan tangan Chacha lepas dari genggamannya. Menjaga Chacha agar tak hilang dari pandangannya.
Jay memilih makanan siap saji. Mereka masuk ke dalam restoran. Jay terlebih dahulu mengantarkan Chacha ke meja, lalu Jay memesan makanan.
Tak berselang lama, Jay kembali dengan membawa nampan berisi makanan. Chacha bertepuk tangan senang. Jay lebih terlihat seperti membawa bocah daripada membawa seorang mahasiswi.
"Makan yang banyak." Jay menyimpan satu porsi makanan didepan Chacha.
"Makasih abang ganteng." Chacha tersenyum, lalu tangannya meraih makanan dan mulai memakannya dalam diam. Chacha terlihat fokus pada makanannya.
Jay tersenyum melihat tingkah Chacha. Tak terlihat sama sekali bahwa Chacha adalah seorang mahasiswi. Setelah puas memperhatikan Chacha, Jay memulai acara makanannya.
•••
Setelah makan tadi, Jay dan Chacha berkeliling mall. Sesekali masuk ke sebuah toko lalu kembali keluar entah dengan tas belanjaan atau dengan tangan kosong. Senyum tak luntur dari wajah cantik Chacha.
Mereka berdua ada di pusat perbelanjaan yang paling jauh dari lingkungan rumah. Menghindari ada seseorang yang mengenali Chacha. Berjaga-jaga untuk keamanan Chacha.
Tangan Chacha tak lepas dari genggaman Jay. Jay memegang erat tangan Chacha seolah tak akan melepaskannya, seperti jika lepas maka ia akan kehilangan Chacha. Tangan yang bertautan itu diayunkan ke depan dan belakang.
"Kemana lagi?" Jay menatap wajah cantik Chacha.
"Pulang aja yu, udah sore juga," ucap Chacha.
"Siap tuan putri," ucap Jay.
"Eh eh kita ke toko kue dulu, beli kue. Abis dari sini mampir ke rumah bunda dulu ya?" pinta Chacha. Ia ingin membelikan Daehan kue blueberry kesukaan anak itu.
Jay mengangukk setuju. "Nanti nginep dirumah ya? Abang sendiri di rumah."
"Loh semuanya jadi ikut ke Australia?" tanya Chacha.
"Ikut, mereka maksa. Bilangnya sih pengen liburan," ucap Jay.
"Abang kenapa gak ikut?" Chacha menatap Jay.
"Abang pengen jalan-jalan sama kamu." Tangan Jay satunya mengacak-acak rambut Chacha, gemas.
"Ish, rambut Chacha jadi berantakan," kesal Chacha, bibirnya dimajukan karena kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓
FanficSquel My Overprotektif Brothers Disarankan buat baca My Overprotektif Brothers 1 dulu ya! Kisah kehidupan selanjutnya dari tujuh orang yang memulai hidup baru mereka dengan tanpa adanya Chacha. Mereka memilih untuk melupakan Chacha dan menganggap ga...