"Abang mau ngomong serius, Cha." Jay menatap mata Chacha. Aura dingin membuat Chacha merinding. Kemudian Jay mengangkat belati emas. "Ini punya kamu?"
•••
Chacha terkejut kala melihat belati miliknya berada ditangan Jay. Mengumpat dalam hati karena lupa mengambil belati itu kembali setelah menggores pipi Eun Bi. Berusaha menormalkan ekspresi wajahnya.
"Maksud abang apa? Chacha pegang pisau aja takut. Gimana ceritanya Chacha punya belati kayak gitu," elak Chacha.
"Lain kali kalo mau ngasih tanda jangan yang jelas mengarah ke kamu," ucap Jay.
"M-maksud abang?"
"Ini." Jay menujuk bagian pegangan belati. "Ada huruf C yang udah familiar buat kita. Pikir Cha pikir!!"
Chacha terdiam tak berani menjawab. Bisa-bisanya ia lupa bahwa ada tanda C yang jelas menunjukkan bahwa itu milik Chacha seperti di barang milik Chacha yang lain.
Tanda C milik Chacha memang tergolong mudah untuk dikenali oleh mereka. Terasa familiar karena tanda tersebut berada dimana-mana dirumah.
Sebenarnya Chacha masih lega karena Jay yang menemukannya. Untungnya ia menggunakan belati emas yang hanya memiliki tanda C. Jika malam itu ia menggunakan belati perak akan lebih gampang orang-orang mengenalinya. Karena di belati perak tertera tanda Cha.
"Gimana kalo yang lain tau Cha?!" teriak Jay. Amarahnya sudah di ubun-ubun. Wajahnya terlihat memerah karena emosi.
"Chacha gak mikir sampe kesana bang," jawab Chacha penuh penyesalan.
"Coba kamu pikir kalo ada satu orang yang bangun malam itu? Terus dia liat kamu dan liat kelakuan kamu? Gegabah kamu Cha!" tegur Jay.
Chacha menundukkan kepalanya. Air matanya berkumpul diujung mata siap meluncur. Rasa penyesalan semakin berkumpul di hati Chacha. Ia mengaku ia salah.
Jay bangkit dan berdiri di depan Chacha yang menundukkan kepalanya. Memandang Chacha dengan tatapan mengintimidasi. Wajah emosi Jay tergantikan dengan wajah datarnya. Suara hembusan nafas Jay beraturan. Aura dingin semakin menguar.
Chacha lebih takut bila Jay diam. Karena teriakan Jay adalah hal biasa bagi Chacha. Dan saat benar-benar marah, Jay hanya akan diam mengintimidasi pelaku.
"Kamu tau apa yang bakal kejadian kalo kamu ketauan kemarin?" tanya Jay dengan nada rendah.
Chacha tak menjawab hanya menggelengkan kepalanya. Lidahnya terasa kelu untuk berbicara. Ia juga terlalu takut pada Jay.
"Ada dua hal yang akan terjadi." Jay mengangkat kepala Chacha agar menghadap dirinya. "Pertama kamu bakal ketauan kalo kamu masih hidup, yang kedua kamu bakal dibenci sama mereka. Bisa jadi mereka gak percaya itu kamu terus nuntut kamu karena kejadian itu."
"Chacha..."
"Abang gak jamin kamu aman kalo ketauan," ucap Jay.
"Yang penting gak ketauan kan bang?" jawab Chacha.
"Keberuntungan."
Hati Chacha serasa sakit. Seperti ada belati menusuk ulu hatinya. Hanya bisa mendengarkan semua omongan Jay.
"Kamu harusnya mikir, Chaerin!! Gegabah jadi orang. Pikir kedepannya gimana! Keselamatan Eun Bi, mereka udah dikasih tau sama dokter kalo infusan di tarik paksa sama Eun Bi dikasih bius!" tegas Jay. Jay memalingkan wajahnya. Memijat keningnya yang terasa pusing.
"Bang maafin Chacha. Abang boleh marah sama Chacha tapi jangab benci sama Chacha. Chacha lebih milih bang Jay marah teriak-teriak daripada diem gini." Isak tangis Chacha mulai keluar. Air mata yang tadi ia tahan kini mengalir deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓
FanficSquel My Overprotektif Brothers Disarankan buat baca My Overprotektif Brothers 1 dulu ya! Kisah kehidupan selanjutnya dari tujuh orang yang memulai hidup baru mereka dengan tanpa adanya Chacha. Mereka memilih untuk melupakan Chacha dan menganggap ga...