Heeseung masih memeluk Chacha dengan erat. Kini mereka sudah berpindah ke ruang keluarga. Kamar Chacha sedang di bereskan oleh tukang. Karena banyak pecahan kaca dan itu berbahaya. Suara tangis Chacha sudah mereda. Tapi gadis itu masih segukkan, mungkin karena terlalu lama menangis.
"Udah jangan nangis lagi." Heeseung mencium puncak kepala Chacha. Mengelus rambut halus Chacha penuh sayang. Ia ingin Chacha kembali merasakan kehangatan rumah.
"B-bang...."
"Stt udah jangan nangis dong, masa princess kita nangis sih." Tangan Heeseung terulur untuk mengusap air mata Chacha. "Kamu udah makan? Belum kan?"
Chacha menggelengkan kepalanya. Ia ingin mengeluarkan suara tapi air matanya akan kembali jatuh.
"Kebiasaan!" ucap Heeseung. "Mau makan apa, hm?"
"Apa aja," jawab Chacha.
"Jangan gitu, ini bukan Chacha banget. Biasanya kalo di tawarin makanan langsung semangat! Kok ini malah lemes gini sih?" ucap Heeseung.
Chacha sempat tertawa karena Heeseung. Mendongakkan kepalanya menghadap Heeseung. Senyum manis Chacha kembali terukir diwajahnya. Melihat itu Heeseung ikut tersenyum.
"Jadi mau makan apa?" tanya Heeseung lagi.
"Traktir?"
"Pasti dong cantik."
"Yeay." Chacha mengangkat keduanya tangannya ke atas. Raut wajah bahagia tercetak jelas di wajahnya. "Chacha mau burger, pizza, steak wajib banget steak!! Emm apalagi ya?" Chacha mengelus dagunya, terlihat seperti orang yang sedang berpikir.
Heeseung berpikir Chacha terlalu lucu untuk anak kuliahan. Terlihat seperti anak SMA yang baru puber. "Makan disini atau kita makan di luar?"
"Disini aja deh, Chacha males ganti baju," jawab Chacha.
"Siap cantik."
•••
Rumah heboh karena Eun Bi ditemukan pingsan di dalam kamar. Kebetulan Sunoo lewat dan melihatnya. Karena tak mau terkena tuduhan yang tidak-tidak mending lapor. Dan jadilah sekarang rumah rame. Jake dan Jay berusaha membuat Eun Bi sadar. Sudah 15 menit dan belum ada perkembangan.
"Paling bohongan doang, bangun deh lo." Jungwon menendang kaki Eun Bi yang berada si sofa.
"Jangan gitu Won, gak sopan!" tegur Jay. Bukan untuk membela Eun Bi, tapi kelakuan seperti itu tak sopan.
"Lo pingsan beneran?" Sunoo menggoncang tubuh Eun Bi.
Tak ada reaksi yang ditunjukkan Eun Bi. Mereka semakin bingung dengan Eun Bi. Bibirnya mulai terlihat pucat pasi. Keringat dingin mengucur dari dahinya.
Jake mengusap keringat yang mengalir itu. Betapa kagetnya saat Jake merasakan panas dari dahi Eun Bi. "Panas woyy!!"
"Hah? Panas?!" Jay mengecek suhu badan Eun Bi. "Bener panas."
"Kita bawa ke rumah sakit! Jake siapin mobil!" perintah Sunghoon.
Jake segera berlari ke garasi untuk menyiapkan mobil. Sunghoon mengambil jaket miliknya untuk dipakaikan pada Eun Bi. Sunoo, Jungwon, dan Ni-ki menonton dengan tangan dilipat didepan dada. Disaat semua orang panik, mereka hanya diam bahkan dengan santainya Jungwon malah meminum yougert-nya.
"Ribut amat sih," gerutu Sunoo.
"Bisalah," jawab Ni-ki.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓
FanfictionSquel My Overprotektif Brothers Disarankan buat baca My Overprotektif Brothers 1 dulu ya! Kisah kehidupan selanjutnya dari tujuh orang yang memulai hidup baru mereka dengan tanpa adanya Chacha. Mereka memilih untuk melupakan Chacha dan menganggap ga...