16. JayCha

4.1K 700 178
                                    

Ini sudah seminggu sejak kejadian Eun Bi waktu itu dan sudah 5 hari semenjak Eun Bi pulang. Selama seminggu ini Jay atau siapapun tak ada yang datang ke mansion. Tapi Chacha pikir Jay dan Heeseung sedang sibuk dengan kuliahnya apalagi Heeseung yang katanya sedang mengurus skripsi.

Ada rasa takut muncul dalam hati Chacha. Pikirannya semakin hari semakin berkecamuk. Bukan rasa bersalah tapi rasa takut bila mana salah satu abangnya mengetahui perbuatannya.

Chacha tau perbuatannya hari itu adalah kesalahan besar. Tapi emosinya tak bisa terkontrol saat mengingat Eun Bi merebut para saudaranya. Saat mengetahui Eun Bi masuk rumah sakit, rencana-rencana jahat berkumpul di otak nya.

Jujur ini sama sekali tak terlihat seperti Chacha. Siapapun yang melihat Chacha sekarang akan merasakan perbedaan yang begitu terlihat. Mulai dari cara berpakaian sampai sifat. Mungkin itu pengaruh dari masa lalunya yang cukup kelam.

Sejak pindah ke London dulu. Chacha menjadi pribadi yang tertutup. Bahkan ia mengikuti kuliah online karena merasa sulit untuk bersosialisasi dengan orang banyak. Sehari-hari ia tinggal di apartemen.

Pagi ini, jam 7 pagi Chacha turun menuju meja makan untuk sarapan. Wajah baru bangun tidur dengan rambut di cepol tak mengurangi kadar kecantikan seorang Kim Chaerin.

Para maid keheranan saat melihat Chacha turun jam 7. Karena biasanya gadis itu akan turun pukul 8. Apa mungkin karena perintah Jay?

"Bikinin Chacha roti bakar selai coklat," titah Chacha.

Gadis itu duduk dengan wajah setengah mengantuk di meja makan. Hanya diam, pandangannya kosong. Tangannya membulak-balikan ponselnya. Pikirannya berkecamuk.

"Gila Cha lo gila!" Chacha menjambak rambutnya sendiri. "Bisa-bisanya lo asal bertindak tanpa mikir kedepannya gimana! Gegabah jadi orang!"

Matanya menelisik meja makan. Senyum terukir ketika menemukan sebuah pisau buah. Diraihnya pisau tersebut, diputar-putar ditangannya. Para maid hanya bisa diam menyaksikan sang nona melakukan hal tersebut. Rasa ingin melarang tinggi, tapi takut akan bentakan Chacha.

Pisau tersebut Chacha angkat sampai lurus dengan wajahnya. "ASTAGA CHACHA!" Gadis itu langsung melemparkan pisau yang ia pegang tadi.

Nafasnya memburu. Memejamkan matanya kuat-kuat. Bibirnya ia lipat kedalam. Berusaha menormalkan kembali nafasnya.

"Mana sarapan Chaca?" tanya Chacha pada maid yang berjejer didepannya. "Oh tambahin susu putih."

Seorang maid menyuguhkan roti bakar coklat dengan segelas susu putih. Tangan maid tersebut sedikit bergetar, mungkin ia ketakutan melihat Chacha tadi.

"Kenapa jadi makin gak waras gini sih? Apa harus ke psikiater lagi? Kebiasaan main pisau kan," gumam Chacha.

•••

"BANG ROTI NI-KI PAKE SELAI COKLAT YA!!" teriak Ni-ki dari ruang tamu.

"BIKIN SENDIRI AJA," balas Jay dari dapur.

Ni-ki mencebikkan bibirnya kesal. Melipat kedua tangannya didepan dada. Bibirnya ia majukan. Persis seperti anak bocah yang hilang.

"Kayak bocil ilang lo." Sunoo menyenggol lengan Ni-ki.

"Diem lo!" sewot Ni-ki.

Ni-ki semakin kesal karena terus digoda oleh Sunoo. Ingin sekali menampar muka imut Sunoo. Tapi takut kena omel Heeseung, jadinya ia hanya diam. Berusaha menutup telinga mengabaikan ocehan Sunoo.

"Diem!!" teriak Ni-ki membuat Sunoo yang sedang mengoceh terdiam.

"Cih bocah," sindir Sunoo.

"Apa lo, hah?!" Ni-ki menaikkan dagunya, menantang.

[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang