Keadaan Chacha masih sama, kacau. Suasana hatinya masih belum stabil. Air mata tak berhenti mengalir di pipi indahnya. Hidungnya memerah karena terlalu lama menangis. Dadanya terasa sakit hingga ulu hati.
"Aaaaaaaa!!" teriak Chacha, berharap beban yang ia pikul akan hilang. Nyatanya tidak, itu hanya mengurangi rasa sakit sesaat.
Memukul dadanya yang begitu sakit. Bibirnya bergetar tak berhenti. Kepalanya ia terlungkup kan dilipatan kaki. Benar-benar terlihat seperti orang yang sedang terpuruk, butuh sandaran.
Kamar Chacha sudah berantakan, semua barang hancur. Meja rias kesayangannya pun hancur beserta cermin nya yang pecah.
Kamu tau rasanya saat kita merasa sedih lalu butuh sandaran tapi kita tidak tau harus bersandar pada siapa? Itulah yang dirasakan oleh Chacha. Hidupnya terasa hampa sekarang. Merasa seperti hidup seorang diri di tengah jalan ramai. Berada di keramaian tapi merasa sendirian.
"Kenapa?! Kenapa gue gak bisa buat teriak ke dunia kalo gue masih hidup?!" teriak Chacha. Lalu ia berkata lirih, "Gue pengen lakuin itu."
Ia menjambak rambutnya sendiri. Kepalanya menjadi pusing tiba-tiba. Beban pikirannya kembali bertambah.
Overthingking adalah pekerjaannya setiap malam. Semua hal yang tak masuk akal pun ia pikirkan. Ilmu cocokologi nya mulai bekerja.
"Kalo aja dulu gue gak nekat kabur, pasti sekarang gue hidup bahagia. Gue bahagia sama bang Sunghoon berdua. Gak bakal ada si Eun Bi sialan itu!"
Chacha terus mengata-ngatai Eun Bi dengan mengabsen isi kebun binatang. Biarkanlah, hari ini Chacha sedang terpuruk. Tapi esok hari ia berjanji, ia akan kembali berusaha menjadi kuat. Walaupun itu akan terus terulang, terpuruk lalu berjanji kuat dan bergitu seterusnya.
•••
Canggung. Kata itu tepat sekali untuk menggambarkan suasana rumah. Setelah kalimat pertanyaan yang terlontar dari Eun Bi, semua orang satu persatu meninggalkan Eun Bi di ruang tamu. Dengan berbagai alasan mereka pergi sehingga tinggalah Eun Bi sendirian di ruang tamu.
Setelah kejadian tadi, Jay dan Sunghoon mengobrol berdua di sofa. Keduanya terlihat seperti canggung. Sedang berusaha mengakrabkan diri.
"Hoon," panggil Jay.
Sunghoon mengalihkan pandangannya menatap Jay tanpa menjawab panggilan Jay. Alisnya menukik tanda 'ada apa?'
"Lo pernah mikir kalo Chacha masih hidup?" tanya Jay.
Sunghoon terkejut, menatap Jay dengan penuh pertanyaan. "Maksud lo? Kenapa tiba-tiba nanya gini?"
"Gue cuma nanya doang," ucap Jay.
"Kalo Chacha masih hidup, gue pengen rasanya berlutut minta maaf sama dia. Gue bakal ngaku gue salah. Gue gak berharap di maafin sama Chacha, dikasih waktu buat minta maaf juga gue seneng," ucap Sunghoon.
Jay tertegun mendengarnya. Pengen gue Hoon, bilang ke lo kalo Chacha masih hidup. Chacha juga kayaknya pengen nampakin diri di depan kalian. Tapi belum pas waktunya, batin Jay.
"Gue selalu ngebayangin Chacha ada di samping gue. Ngerasa kalo dia belum meninggal. Tapi percuma, semua udah kejadian. Kayaknya penyesalan gue juga gak guna sekarang," lanjut Sunghoon.
"Lo ada perasaan lebih ke Chacha?" tanya Jay.
Sunghoon mengerutkan keningnya. "Lebih? Perasaan lebih gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓
FanfictionSquel My Overprotektif Brothers Disarankan buat baca My Overprotektif Brothers 1 dulu ya! Kisah kehidupan selanjutnya dari tujuh orang yang memulai hidup baru mereka dengan tanpa adanya Chacha. Mereka memilih untuk melupakan Chacha dan menganggap ga...