32. Jujur

4.1K 759 342
                                    

Chacha tertawa saat Daehan terlihat kesusahan memegang sendok. Gadis itu terus membantu Daehan untuk memegang sendok dengan benar. Namun Daehan terus memegang sendok dengan posisi aneh.

Sesekali mengecek sosis dan nugget yang sedang ia goreng. Terus mengawasi Daehan yang duduk diatas meja. Daehan terlihat aktif, bahkan ia terus meraih barang yang berada diatas meja.

Ting tong

Bel rumah berbunyi nyaring terdengar sampai ke dapur. Kali ini Chacha harus membuka pintu sendirian. Gadis itu mematikan kompor lalu menggendong Daehan kedepan.

"Sebentar," teriak Chacha sambil terus berjalan menuju pintu depan.

Setelah sampai didepan pintu, ia segera membukanya. Matanya membulat saat melihat Jay dan Heeseung berdiri tegap didepan pintu. Lalu melirik Daehan yang berada di gendongannya.

"Siapa itu, Cha?" tanya Heeseung sambil menunjuk Daehan yang berada di gendongan Chacha.

Chacha terdiam kaku. Lidahnya kelu. Ia bingung harus bagaimana sekarang. Masih didepan pintu, belum masuk kedalam rumah. Sepertinya Chacha masih terkejut dengan kedatangan Jay dan Heeseung yang tiba-tiba.

"Cha?" Jay mengibaskan tangannya didepan wajah Chacha.

Chacha seketika tersadar dari keterdiamannya. Ia segera mempersilahkan Jay dan Heeseung masuk. Chacha duduk di sofa single dengan Daehan dipangkunya. Jay dan Heeseung duduk di sofa didepan Chacha.

Chacha tak berniat membuka suara terlebih dahulu apalagi menjelaskan tentang Daehan. Jay dan Heeseung pun hanya diam. Seketika ruangan menjadi sepi. Tak ada yang membuka suara.

"Mama belly belly (berry berry)." Daehan menarik lengan baju Chacha.

Chacha menatap Daehan yang berada dipangkunya. Tak mengeluarkan suara, ia melirik Jay dan Heeseung yang terus memperhatikan Daehan.

"Dia siapa, Cha? Kok manggil mama?" tanya Heeseung lagi.

"Bukan an—." Ucapan Jay terpotong oleh Chacha.

"Abang siap denger penjelasan Chacha?" tanya Chacha memotong pembicaraan Jay.

Jay dan Heeseung saling tatap. Tak ada pilihan lain, Chacha harus menjelaskan semuanya sekarang sebelum semuanya menjadi rumit. Iya, dia harus menjelaskannya sekarang!

"Bentar-bentar ini maksudnya gimana?" Heeseung menatap Chacha dengan serius.

Chacha menarik nafasnya terlebih dahulu sebelum menjelaskan. Ia melirik Daehan yang berada dipangkunya. "Dia anak Chacha," ucap Chacha.

Jay dan Heeseung terkejut bukan main. Mata mereka seketika membulat sempurna. Menutup mulut karena terlalu terkejut. Bahkan Jay sampai berdiri.

"Cha jangan bercanda deh!" seru Heeseung.

Chacha menundukkan kepalanya. Kali ini ia menyesal sudah jujur sekarang. Matanya ia pejamkan kuat-kuat. Ia ingin menangis jika tak ingat ada Daehan disini.

"Sama siapa, Cha? Kamu udah nikah? Kenapa gak bilang sama Abang?" cecar Jay.

"Chacha belum nikah bang?" Chacha menggelengkan kepalanya sambil menunduk.

Double kill

Jay dan Heeseung tak percaya ini. Heeseung menampar pipinya sendiri, ia tak percaya. Jay mengusap wajahnya kasar. Kedua cowok itu terlihat kebingungan. Ada apa sebenarnya?

"Terus dia anak siapa?" Jay menunjuk Daehan yang terlihat ketakutan.

Chacha memeluk Daehan erat. Gadis itu memelototi Jay yang menunjuk Daehan, membuat anaknya ketakutan.

[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang