33. Satu Persatu

3.8K 759 211
                                    

Jay tengah bersantai diruang tamu. Hari sudah malam, tapi di rumah hanya ada dirinya dan Ni-ki. Orang-orang masih sibuk dengan urusannya. Heeseung tadi pamit karena ada kumpulan bimbingan skripsi.

Jay tersenyum kala mengingat Daehan. Ternyata ia sudah memiliki keponakan. Rasanya ia ingin berteriak didepan wajah Sunghoon mengatakan tentang Daehan.

Tapi ada satu yang ia takutkan. Saat Eun Bi mengetahui keberadaan Daehan, maka perempuan itu akan membuat Daehan dalam bahaya. Sebisa mungkin ia harus menjaga Daehan dari ular seperti Eun Bi.

Cowok berdarah Amerika tersebut melirik jam dinding. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi orang rumah belum juga pulang. Jay memutuskan untuk pergi ke kamar dan tidur. Sebelumnya ia mengunci pintu depan, karena mereka sudah punya kunci rumah masing-masing. Kecuali Eun Bi, entah Jay tak perduli bagaimana cewek itu akan masuk. Syukur-syukur cewek ular itu tak pulang, menghilang ditelah bumi.

Jay masuk ke dalam kamarnya. Cowok itu memilih untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Lalu duduk di kasur, menyalakan ponselnya yang sedang ia charger. Membuka sosial media yang mungkin sudah berdebu karena sudah lama tak ia buka. Seketika kantuk yang sudah datang tadi kini kembali lenyap entah kemana.

Brugh

Pintu kamar Jay dibuka kencang. Pelakunya adalah Ni-ki. Cowok berdarah Jepang itu masuk tanpa permisi lalu mengunci pintu kamar Jay, sebelumnya ia memastikan keadaan di luar.

Mata Ni-ki menatap Jay horor. Jay mengerutkan keningnya melihat ekspresi Ni-ki. Ni-ki semakin mendekati Jay yang duduk di kasur. Suasana tiba-tiba mencekam karena aura Ni-ki. Jay bergidik ngeri melihat Ni-ki.

"Ada apa, Nik?" tanya Jay angkat bicara.

Ni-ki tak menjawab, cowok itu terus berjalan seperti gerakan slow motion. Lalu meloncat dengan tiba-tiba ke atas kasur membuat Jay berteriak terkejut.

Mata tajam Ni-ki menatap manik Jay. Jay menghela nafas melihat kelakuan Ni-ki. Ia baru sadar Ni-ki sedang mode lebay. Memilih untuk menyadarkan tubuhnya pada sandaran kasur mengabaikan Ni-ki.

Hening. Tak ada suara. Ni-ki hanya diam terus menatap Jay. Jay yang mengabaikan Ni-ki sedang berselancar di media sosial.

"Ada ap—"

"Chacha masih hidup kan?!" Ni-ki memotong ucapan Jay. Pertanyaan Ni-ki membuat Jay terkejut. Ni-ki bertanya sambil berteriak tepat didepan wajah Jay.

Jay mendorong tubuh bongsor Ni-ki yang berada didepan wajahnya. Menyimpan ponsel yang tadi ia pegang. Terlihat dari raut wajah Ni-ki penuh keingintahuan.

Jay pastinya terkejut bukan main dengan pertanyaan Ni-ki. Ini diluar dugaannya. Entah dari mana Ni-ki bisa memiliki keberanian untuk bertanya tentang ini.

"Kamu udah tau kan Chacha udah meninggal? Kenapa nanya ini?" tanya Jay berusaha mencairkan suasana.

"Bohong! Chacha masih hidup kan? Jawab yang jujur bang Jay." Ni-ki menggoyangkan lengan Jay dengan bibir cemberut.

Ni-ki masih kecil, masih manja ingat itu Jay! Tapi sayangnya Ni-ki terlalu pintar dan cerdas!

Jay bingung, tidak ada Heeseung disini. Ia bingung harus menjawab apa. Jay harus jujur atau harus berbohong. Ia tak tau apa yang lebih baik untuk saat ini.

"Jawab jujur bang." Ni-ki kembali menggoyangkan lengan Jay.

"Nik..."

"Bang Jay."

Jay menghela nafas berat. Sepertinya ia harus jujur saat ini. Karena suasananya seperti ini tak memungkinkan untuk berbohong. Lagipula jika berbohong Ni-ki akan tau bahwa ia berbohong. Tapi Jay harus menanyakan beberapa pertanyaan pada Ni-ki.

[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang