pagi ini tak seperti biasanya, Chacha sudah turun ke dapur, hendak memasak sarapan. Malam tadi, Sunoo dan Ni-ki memintanya untuk membuat sarapan untuk pagi ini. Sebenarnya Chacha malas, jika saja Daehan tak ikut merengek.
Jadilah Chacha disini, di dapur yang cukup bersih karena semua bahan-bahan sudah di siapkan oleh maid semalam. Dengan wajah setengah mengantuk, Chacha berusaha sabar membuat sarapan.
Rencananya ia hanya akan membuat pancake dan nasi goreng. Memilih makanan yang simple adalah tujuan Chacha saat ini. Ditengah dirinya yang masih mengantuk, sebenarnya ia ingin melempar adonan pancake dan kembali tidur.
"Sialan banget dua bocah yang bikin gue pagi-pagi bertengger di dapur masak sarapan, harusnya gue masih tidur di kamar. Ahh, mana dingin lagi." Chacha merapatkan jaketnya saat dirasa udara semakin terasa dingin, mulutnya tak berhenti mengoceh.
Oke, sebenarnya tak masalah jika Chacha memasak sarapan hanya untuk 2-3 orang, yang jadi masalah, disini Chacha memasak untuk 7 orang. Apa kabar tangannya saat memasak pancake nanti?
Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, mereka akan turun sekitar jam setengah 7. Masih cukup waktu untuk memasak pancake yang cukup banyak.
Karena kesabaran Chacha mulais menipis saat memanggang pancake yang cukup lama untuk satu pancake, akhirnya perempuan itu mengambil teflon satu lagi, agar lebih cepat. Untung masih sabar ya, Cha, kalo engga itu adonan udah di banting.
"Bosen banget, oke, mari kita putar musik." Chacha meraih ponselnya yang berada di meja bar, menyalakan musik agar ia tak terlalu merasa bosan. Kemudian perempuan itu kembali memasak pancake yang tak kunjung selesai.
Sebenarnya, seminggu belakangan ini, pada saudaranya menginap di mansion. Ralat, bukan menginap, tapi pindah. Bayangkan saja, seminggu yang lalu mereka berbicara akan menginap dan saat datang, ternyata mereka membawa masing-masing satu koper.
"Ini mau nginep atau mau pindahan?" tanya Chacha saat itu dengan alis berkerut.
Sebenarnya Chacha tak masalah jika mereka disini, yang jadi masalah adalah ketika rumah ditinggalkan begitu saja. Akhirnya empat hari yang lalu, Chacha mengecek keadaan rumah. Benar saja, rumah ditinggalkan dengan keadaan berantakan.
Dengan emosi yang menggebu-gebu, Chacha menelpon Jake dan mengomel soal rumah yang berantakan. Disitu, 4 orang, diantaranya Jake, Heeseung, Jungwon, dan Jay langsung pergi ke rumah sebelum Chacha mengamuk.
Soal Daehan, anak itu entah kenapa menjadi mudah dekat dengan saudaranya. Sifat pemalu Daehan tiba-tiba hilang saat di dekat Jay, Heeseung, Sunghoon dan yang lainnya. Apalagi jika sudah mengobrol dengan trio maknae.
Kembali ke Chacha di dapur, akhirnya pancake sudah selesai, dan jam menunjukkan pukul 6 pagi. Berarti Chacha memasak pancake sekitar satu jam lamanya.
Saatnya pindah ke nasi goreng, setelah pancake di pindahkan ke piring besar, Chacha meletakkannya di meja bar, belum ia bagi-bagi ke piring masing-masing. Untuk nasi goreng, semua bahan-bahan sudah siap di dapur.
Chacha membenarkan cepolan rambutnya terlebih dahulu yang sudah berantakan. Perempuan itu mengganti celemek yang ia gunakan.
Kini ia sudah siap untuk membuat nasi goreng yang jumlahnya tak sedikit. Chacha menyiapkan wajan yang cukup besar, menuangkan minyak secukupnya dan menunggu minyak panas. Saat minyak sudah panas, Chacha memasukkan 7 butir telur ayam, di orak-arik secepatnya sebelum matang. Lalu, ia mulai menambahkan beberapa bumbu sampai memasukkan nasi.
Selesai, Chacha mematikan kompor saat nasi goreng sudah matang. Ia meregangkan tangan dan pinggangnya yang terasa sakit akibat terus berdiri dan memasak pagi-pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓
FanficSquel My Overprotektif Brothers Disarankan buat baca My Overprotektif Brothers 1 dulu ya! Kisah kehidupan selanjutnya dari tujuh orang yang memulai hidup baru mereka dengan tanpa adanya Chacha. Mereka memilih untuk melupakan Chacha dan menganggap ga...