-----------------------------
Happy Reading!
-----------------------------
• • • • •
H-1 Prolog.
"Silakan Anggi, perkenalkan diri kamu." Perintah bu Intan, wali kelas XI MIPS 2.
"Halo semuanya! Nama aku Anggi Elaina Misora, biasa dipanggil Anggi. Aku pindahan dari SMA Cakrawala, terimakasih." Ujar gadis itu dengan senyuman di akhir kalimat.
Anggi Elaina Misora, gadis berparas cantik pindahan dari SMA Cakrawala ke SMA Briliant. Memiliki kulit putih, hidung mancung, pipi chubby, bentuk bibir wide lips, tinggi badan sekitar 155-160 cm, dan rambut yang panjangnya di bawah bahu lalu dibiarkan bergelombang di bagian bawah rambutnya.
Senyuman manisnya itu, membuat beberapa cowok kelas XI MIPS 2 membinarkan matanya. Ada yang menyenggol teman sebangkunya, lalu melontarkan kalimat-kalimat kagum terhadap Anggi.
'Cakep anjay.'
'Buset senyumnya berdamage.'
'Cantik banget anjirt.'
'Gue gebet ah.'
Begitulah kira-kira.
"Anggi, kamu boleh duduk di kursi kosong sana. Di samping Kyra." Ujar bu Intan sambil menunjuk kursi kosong yang dimaksudnya.
"Baik bu, terimakasih." Ucap Anggi pelan pada bu Intan.
Anggi langsung menuju tempat duduknya. Senyum ke arah Kyra, yang akan menjadi teman sebangkunya. Menyangkuti tas di gantungan tas samping meja, lalu duduk.
Anggi kini telah resmi menjadi murid SMA Briliant, ia berhasil mengikuti pembelajaran dengan fokus di jam pertama dan kedua.
Masih butuh waktu lebih lama, untuk Anggi lebih akrab dengan teman satu kelasnya. Anggi ini tipe orang yang sulit untuk bersosialisasi, lebih tepatnya masih suka malu-malu. Tapi untungnya, dia sudah kenal lebih dekat dengan Kyra. Teman sebangkunya.
Bahkan saat ini di jam istirahat pertama, mereka sedang berada di kantin. Tidak hanya berdua, ada juga Freta yang statusnya adalah sahabat Kyra. Ketiganya sibuk makan satu cup jasuke masing-masing, sesekali bertanya tentang biodata diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Presence Of Feel
Teen Fiction-𝙀𝙉𝘿- ❁❁❁ ❝ Lo pernah baca gak, quotes tentang kenapa kebanyakan manusia lebih suka senja dibandingkan fajar?" Anggi menggeleng. "Enggak, emang kenapa?" "Karena terkadang manusia lebih banyak meratapi kepergian dari pada menyambut yang datang." "...