28 - Anggi Dan Indira

529 63 65
                                    

---------------------------------
Happy Reading!
---------------------------------

"Gue mau cerita deh." Kyra dan Freta langsung menatap Anggi dengan raut wajah penasaran.

Sudah pukul satu malam, tiga orang sahabat itu belum juga tidur. Anggi masih sibuk mengeluarkan novel-novel Kyra dari dalam rak buku kemudian membacanya, Freta asik menonton film sambil memakan snack yang ada, dan Kyra sedang video call'an dengan Althaf.

"Cerita apa?" tanya Freta.

Sebelum memulai cerita, Anggi mengangkat dagunya singkat ke arah Kyra, mengode untuk sahabatnya itu memutuskan sambungan video call nya dengan Althaf.

"Thaf, udahan dulu ya?"

"Ya udah, aku juga mau push rank."

Setelah Kyra mematikan ponselnya, Freta pun ikut menjeda tontonannya. Keduanya kembali menatap Anggi yang sedang duduk di kursi belajar Kyra.

"Gak usah serius-serius, Ta. Muka lo serem kalo gitu!" cibir Anggi, kemudian melemparkan guling kecil milik Kyra yang sedang di peluknya.

"Lagian lo lama anjir! Buruan."

"Cerita tentang apa sih?" tanya Kyra ikutan serius.

"Tama."

"Ngapain dia? Perasaan tadi adem anyem aja lo berdua," sambar Freta.

"Jadi gini, gue lagi curiga sama Tama. Kayaknya ada yang dia sembunyiin deh dari gue."

"Apaan tuh?" Freta membuang bungkus snacknya dan kembali membuka snack yang baru.

"Tadi kan, sebelum gue sama Tama kesini. Gue sama dia sempet jogging dulu, terus ke rumah dia karena dia belum mandi. Gue ketemu sama maminya, masa maminya nyuruh gue ambil hati papi Tama karena maminya gak setuju kalau Tama sama seseorang yang gue gak tau." jelas Anggi.

"Kok lo bisa gak tau?" tanya Kyra.

"Maminya kayak hampir keceplosan gitu, terus langsung dipotong sama Tama."

"Lo udah minta penjelasan sama Tama?" desak Kyra, semakin serius mendengarkan cerita Anggi.

"Belum sempet."

"Nah, coba minta penjelasan dulu sama dia." usul Freta.

"Tapi ya, feeling gue Indira deh ceweknya."

Freta memicingkan matanya, "kenapa Indira?"

"Sebelum gue jawab, gue mau nanya dulu. Sebelum gue pindah sekolah, emang dulu Tama sama Indira deket banget?"

"Iya, deket banget. Sampe dikira orang tuh, mereka pacaran. Sering banget jalan bareng!" Freta menjawab dengan semangat.

"Gue perusak persahabatan mereka, ya?" Anggi menundukkan kepalanya.

"IH ANGGI ENGGAK! BENERAN DEH!"

"Iya Nggi, enggak kok." Kyra ikut meyakinkan.

"Emangnya kenapa, Nggi?"

"Minggu kemarin, Tama terus-terusan gak nepatin janjinya mau pergi sama gue dan Adleen. Beberapa kali dalam minggu itu, Tama pergi sama Indira, dia sendiri yang bilang. Terus juga gue udah dua kali dilabrak sama temen-temennya Indira, mereka nyuruh gue untuk putusin dan jauhin Tama."

Anggi bercerita dengan lesu, selanjutnya ia juga menceritakan bagaimana teman-teman Indira melabraknya. Hal itu sukses membuat Kyra dan Freta terpancing emosi.

Presence Of FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang