02 - Usaha Pertama

914 72 15
                                    


-----------------------------
Happy Reading!
-----------------------------

-----------------------------Happy Reading!-----------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


• • • • •

Hari senin ini, cuaca sedikit mendung. Matahari sedikit mengumpat membuat siswa-siswi SMA Briliant diuntungkan, sebab mereka menjadi tidak kepanasan saat upacara.

Apalagi, amanat dari kepala sekolah hari ini sangat panjang, membahas beberapa hal yang membosankan. Namun, ada satu hal yang membuat gairah siswa-siswi SMA Briliant memuncak. Kepala sekolah bilang bahwa, akan ada lomba akhir tahun yang segera dilaksanakan serta sedang dipersiapkan.

Wajar saja jika mereka senang, karena hadiah dari lomba akhir tahun ini sangat besar. Ada piala, uang, voucher gratis makanan kantin dan lain sebagainya. Belum lagi hadiah dorprizenya yang selalu ditunggu-tunggu, tahun lalu saja hadiah utamanya berupa handphone dan laptop.

"Lo daftar lomba Tam?" Tanya Dhava disela waktu pembelajaran, mereka sedang belajar di jam pertama.

"Ntar aja bahasnya." Jawab Tama sedikit berbisik. Seperti yang sudah dikatakan di awal, Tama ini disiplin sekali.

Dhava bungkam. Lupa kalau temannya itu sulit diajak bicara waktu pembelajaran sedang berlangsung, Tama hanya mengeluarkan suara ketika ada perlunya saja. Seperti meminjam correction tape jika ia tidak membawanya, atau menanyakan sesuatu yang di ucapkan guru ketika tidak terlalu terdengar di telinganya.

Tiba bel istirahat berbunyi. Arvin dan Gentala yang dari kelas XII MIPA 2 juga Rayhan dan Althaf dari kelas XII MIPS 3 meluncur ke kelas Tama dan Dhava. Lalu mereka pergi ke kantin bersama.

Seperti biasa, mereka memilih duduk di kantin bagian pojok. Rayhan sudah pergi ke stand penjual mie ayam, dhava ke stand penjual nasi uduk, dan Arvin ke stand penjual jus buah. Tama, Althaf, dan Gentala lebih memilih menjaga tempat duduk. Menitipkan pesanan kepada tiga temannya.

"Nanti gak latihan kan Tam?" Tanya Althaf.

"Nggak, kenapa?"

"Gua mau jalan sama Kyra." Tama mengangguk pelan, lalu kembali fokus memainkan ponselnya.

Beberapa detik kemudian, Tama nampak berfikir sesuatu lalu menoleh ke arah Althaf, "Kyra itu sahabatan sama Freta kan?"

"Iya." Jawab Althaf.

"Berarti Kyra juga temenan sama Anggi?" Tanya Tama lagi.

"Mungkin. Kyra gak cerita apa-apa ke gua. Cuma posting foto di instagram, terus fotonya sama kayak yang waktu itu lo tunjukkin."

"Kyra posting juga?"

"Hm. Lo gak follow-followan sama Kyra ya?"

"Gak."

Presence Of FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang