-𝙀𝙉𝘿-
❁❁❁
❝ Lo pernah baca gak, quotes tentang kenapa kebanyakan manusia lebih suka senja dibandingkan fajar?"
Anggi menggeleng. "Enggak, emang kenapa?"
"Karena terkadang manusia lebih banyak meratapi kepergian dari pada menyambut yang datang."
"...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Terkadang kamu hanya perlu menyadari keberadaanmu sendiri, kamu telah berhasil berjalan sejauh ini.'
• • • • •
Siang ini, Tama menepati janjinya untuk makan siang di sebuah restaurant bersama Indira. Meski harus menolak undangan mama Anggi untuk makan siang bersama, padahal hal itu dapat menjadi kesempatan besar untuknya dalam hal mendekati Anggi.
Setelah pulang sekolah tadi. Tama mengambil mobilnya di parkiran sekolah, setelah itu ia juga benar-benar menjemput Indira di halte depan sekolah. Lalu mereka pergi ke restaurant yang sedang mereka tempati untuk makan siang saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ra, lo gak ada rasa kan ke gua?" Pertanyaan yang sepertinya cukup serius terlontar begitu saja dari mulut Tama, memecah keheningan makan siang mereka berdua.
Indira tertawa kecil mendengarnya, "Kenapa tiba-tiba lo nanya gitu?"
"Jawab dulu pertanyaan gua."
Indira yang melihat Tama menatapnya dingin langsung diam, "Kok jadi serius gini pembahasannya?"
"Jawab aja, Ra." Kata Tama.
"Mau gua jawab jujur atau bohong?" Kali ini Indira berhasil memancing sedikit emosi Tama, tinggal menjawab iya atau tidak saja lama sekali.
"Jujur."
Indira menghentikan makannya, meletakkan sendok dan garpu yang sedang ia pegang ke sisi kanan dan kiri piring.
"Enggak lah Tam." Jawabnya.
"Serius?" Indira mengangguk.
"Emang lo anggep gua apa?"
Indira tersenyum, "Lo itu selain temen, sahabat, tempat curhat. Lo juga udah gua anggep kayak saudara sendiri Tam, bahkan sosok abang. Lo selalu ada disaat gue lagi butuh seseorang untuk mengerti gue selama tiga tahun belakangan ini. Walaupun gue punya banyak temen, tapi perhatian mereka ke gue beda dengan perhatian lo ke gue." Indira menjeda ucapannya.