17 - Jangan Pernah Pergi, Ya?

671 66 107
                                    

-------------------------------
Happy Reading!
-------------------------------

-------------------------------Happy Reading!-------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist: Hari Ini Esok Lusa.
-Brisia Jodie-


• • • • •



Setelah abang-abang ondel-ondel pergi dan Gentala menyelesaikan tugasnya untuk menakuti Freta dengan ondel-ondel tersebut. Tama, Anggi dan teman-temannya kini sedang memilih akan terlebih dahulu menaiki kora-kora atau bianglala.

"Naik kora-kora dulu ajalah," saran Gentala.

"Jangan anjir! Bianglala dulu," sahut Rayhan.

Dua anak curut itu memang dari tadi ribut hanya karena ingin mempertahankan sarannya masing-masing.

"Mending lu berdua naik itu tuh," Tama menunjuk wahana permainan komedi putar khusus anak kecil yang bergambar hewan-hewan.

"Nah bener!" Ujar Althaf.

"Itu namanya semedi putar, ya?" Tanya Rayhan.

"Komedi bodoh!" Althaf membenarkan.

Kemudian Althaf menunjuk Rayhan dan Gentala dengan jari telunjuknya secara bergilir.

"Lo! Naik yang gambar babi,"

"Dan lo Gen! Naik yang gambar monyet."

Rayhan memukul kencang kepala Althaf, "ngaco!"

"Lagian juga gak ada tuh yang gambarnya babi sama monyet," ucap Gentala sambil berjinjit melihat-lihat komedi putar yang dimaksud Tama tadi tidak ada yang bergambar babi dan monyet.

"Emang kalo ada, lu bakal naik?" Tanya Dhava.

"Naik. Kalo dibolehin sama abang-abangnya."

"Ya udah sana naik," suruh Tama.

"Gak mau lah, kan yang monyetnya gak ada."

"Kapan naiknya ini woi! Keburu malem," protes Freta.

"Ayo bianglala dulu," Rayhan tetap mempertahankan sarannya.

"Jangan lah, kora-kora aja dulu." Balas Gentala.

Tama memutar bola matanya malas, gak kelar-kelar kalau gini caranya. "Vote aja vote."

"Setuju! Vote-vote, gua kora-kora! Naraya juga." Seru Dhava.

Tama menoleh ke Anggi yang berada di sampingnya, "kamu apa?"

"Kora-kora."

"Althaf, Kyra, apa?"

"Kora-kora,"

"Sama, kora-kora."

"Freta?"

"Kora-kora deh."

"Sialan gak ada yang milih bianglala!" Sarkas Rayhan kesal.

Presence Of FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang