42 - Bagian Tak Berjudul

588 86 236
                                    

Haiii
Baru di chapter ini aku kasih note di awal gini, wkwk. Vote dulu yuk!
Udah?
Kalau vote sama komennya rame di chapter ini, malam minggu aku up lagi😘

---------------------------------
Happy Reading!
---------------------------------

---------------------------------Happy Reading!---------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Now I Know

-Kaleb J-

• • • • •


Anggi langsung menurunkan Adleen yang berada di pangkuannya.

Ia melangkah dengan cepat menghampiri Tama yang baru saja masuk ke dalam rumahnya, bersama seorang perempuan yang begitu santai menggandeng lengan laki-laki itu.

Jadi, perempuan itu yang dijodohkan dengan Tama? Perempuan itu yang lagi-lagi merusak kebahagiaannya?

"Mau ngapain lo ikut-ikut ke rumah gue?!"

Anggi dengan penuh emosi mendorong kencang bahu perempuan itu. Bukan sebuah pembelaan yang di dapatnya, justru Tama mendorong balik bahunya tak kalah kencang.

Hampir saja ia terjatuh ke belakang, namun segera Arvin menopang tubuhnya.

"Apa-apaan sih, Nggi?!"

Tama, lelaki itu membentaknya. Tangan kiri Tama beralih memeluk pinggang Lauren.

Seketika sebagian tamu yang belum pulang berkerumun menghampiri mereka, entah kemana Anggara dan Gina. Adleen sedang ditenangi oleh Kyra dan Freta.

Teman-teman Tama yang ikut hadir berusaha memisahkan para tamu yang berkerumun, mereka tidak berani menghentikan tingkah Anggi. Dari wajahnya yang menahanamarah, sepertinya gadis itu ingin diberi ruang untuk menuangkan emosinya.

Anggi menunjuk wajah Tama dengan jari telunjuknya, "Asal kamu tau ya, Tam. Cewek ini ..." jarinya pindah ke depan wajah Lauren.

"Cewek yang udah bully aku di sekolah lamaku dulu."

"Tapi bisa kan dibicarain baik-baik? Kita tamu dan baru dateng! Gini cara kamu menyambutnya?"

Anggi membuka mulutnya tak percaya. Semudah itu Tama mengajaknya balikan semalam, dan semudah ini juga Tama mengajak perempuan yang ktanya dijodohkan dengannya itu.

Apalagi perempuan itu adalah Lauren, orang yang sama dengan orang yang membully Anggi dulu.

"Kamu gak bisa mencerna pernyataan aku atau emang udah gak peduli sih, Tam?"

Presence Of FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang