19 - Sahabat

573 65 95
                                    

--------------------------------
Happy Reading!
--------------------------------

Sebelum menjawab, Hendra lebih dulu membuang napasnya perlahan.

"Setelah lulus sekolah, papi mau jodohkan kamu dengan anak teman papi."

Tama yang baru saja ingin mengambil toples berisi makanan ringan di tengah-tengah meja segera memberhentikan aktifitasnya itu.

"Papi lagi bercanda kan?" Tama terkekeh singkat.

Geram sekali rasanya, tapi ia berusaha untuk tetap santai. Lagi pula bagaimana bisa papinya membuat keputusan seperti itu?

Dijodohkan? Tidak ada dalam kamus percintaan Tama.

"Papi serius, Tama!" Jawab Hendra tegas.

"Siapa ceweknya?" Tanya Tama dingin.

"Namanya Lauren. Anak dari teman bisnis papi."

"Apa alasan papi mau jodohin Tama?" Hendra diam tak menjawab, membuat Tama menaikkan sudut bibirnya.

"Gak ada kan?"

"Dia anak baik-baik Tama. Cantik, pintar, sopan, dan cocok untuk kamu." Tutur Hendra.

"Tama udah punya Anggi, pih. Papi juga tau Tama sayang banget sama Anggi. Apa salah Anggi sampai papi mau jauhin Tama sama Anggi? Anggi udah beberapa kali ketemu sama papi mami. Dia anaknya juga baik kan? Sopan, cantik, pintar. Kurang apalagi?"

Pria paruh baya itu menghela napasnya kasar, "papi tau sekali kamu anak yang nurut. Papi harap kamu setuju dengan keputusan papi ini. Besok sore, kita bertemu dengan Lauren dan papa mamanya. Papi mau kamu ikut."

"Maaf pih, Tama gak bisa." Tama berdiri, beranjak pergi meninggalkan ruang keluarga.

Tiba di kamar, Tama menjatuhkan tubuhnya di kasur dengan posisi terlentang. Menatap langit-langit kamar, dengan sepatu yang belum dilepas dan ponsel yang masih setia ia genggam di tangan kanannya.

Pikirannya terkendali penuh oleh kekhawatirannya dengan Anggi. Bagaimana jika sampai pacarnya itu mengatahui rencana papinya? Jangan sampai.

Tama memilih menyalakan ponselnya, ia membuka roomchat nya dengan Indira. Satu-satunya orang yang akan terlebih dahulu ia beri tau tentang masalahnya.

Tama:
Ra
Udah tidur ya?

Indira:
Blm, kenapa?
Tumben bgt chat malem-malem
Lagi ada masalah?

Tama:
Iya
Besok bisa ketemu?

Indira:
Jam brp?

Tama:
Pulang sekolah
Di tempat biasa

Indira:
Oke

Tama:
Thanks ra

Indira:
Sama-sama
Sekarang lo mending istirahat
Gausah dipikirin masalahnya

Tama:
Iya
Lo juga jangan begadang terus

Indira:
Siap

• • • • •

Dua sejoli yang dua hari lalu baru saja merayakan monthsarry nya ke empat bulan kini sedang berjalan sembari bergandengan tangan menuju kantin.

Presence Of FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang