33. tukang paket

51 3 2
                                    

Boleh di follow dulu, dan jangan lupa di vote biar semangat, insya allah aku update cepet, kalau kalian suka cerita ini boleh di share ya teman teman.

Setelah kejadian itu reina terus saja meraung raung pada malvin, ia merasa malu atas kejadian tadi. " malvin aku tuh malu banget tau, sekarang anak anak kelas jadi ngecengin aku." cerca reina.

Malvin tak menjawab ia malah asik main hp. " ih malvin kamu tuh, denger aku ngomong ga si." reina memukul bahu malvin.

" aduh sakit tau." keluh malvin.

" kamu sih, aku lagi ngomong malah di cuekin." reina mengumpat kesal, ia pun memalingkan wajahnya.

Malvin tersenyum dan memegang lengan reina. " sayang maafin aku ya, tadi aku bales chet mamih." ucap malvin dengan tulus.

Reina pun yang tadinya kesal menjadi tersipu malu. " maaf ya aku ga tau." reina ikut memegang lengan malvin.

" iya ga papa, lain kali jangan langsung ngambek gitu ya." malvin tersenyum hangat.

" hkmmm masih di sekolah ini pak." ucap ben tiba tiba." reina segera melepaskan lengan malvin, namun di cegah malvin.

" ada apa si, iri aja lo." ucap malvin sinin.

" noh di panggil kepsek, katanya lo suruh ngadep." jelas ben, malvin dan reina saling bertatapan. " kamu ga ada buat salah kan." tanya reina.

" ga setau aku, belum ada buat salah untuk beberapa hari ini." ucap malvin. " kalau gitu aku ketemui kepsek dulu, kamu duluan aja ke kelas ya." malvin melepas lengan reina dan tersenyum tulus.

***

Tok tok tok

" permisi." malvin membuka kenop pintu.

" iya masuk." malvin tersenyum kikuk. " ada apa pak, bapak pangggil saya." tanya malvin.

" iya ada yang ingin saya bicarakan sama kamu." malvin menatp dengan penuh pertanyaan.

" jadi gini pihak sekolah ingin mengirin tim basket ke luar negri untuk beberapa waktu, dan saya harap kamu mau menjadi capten di tim ini." jelas pak kepala sekolah.

" maksud bapak, bapak ingin saya ikut mewakili sekolah kita." tanya malvin.

" iya kamu sudah sering kan mewakili sekolah kita untuk di lura kota, dan sekarang bapak harap kamu bisa ikut mewakili sekolah kita untuk go internasiona"

" tempatnya dimana dan, kira kira berapa lama ya pak."

"  singapore, ga lama hanya satu sampai dua minggu mungkin." malvin terdiam ia memikirkan apakah ia bisa meninggalkan reina dalam waktu yang cukup lama itu.

" malvin."

" ah iya pak."

" jadi bagaimana apa kamu mau." malvin menatapnya dengan sendu. " apa boleh pak saya pikirkan dulu, saya takut mengecewakan tim."

" iya ga papa kalau gitu, saya tunggu kabar baiknya." malvin pun pamit dan meninggalkan tempat tersebut.

Malvin berjalan menuju kelasnya dengan tatapan sendu, bel pun sudah berbunyi dari tadi. " permisi bu, maaf saya terlambat."

" dari mana kamu."

" saya dari ruang kepala sekolah bu." malvin pun di persilakan duduk, malvin berjalan fan melewati reina.

" malvin kenapa ya, ko kaya banyak pikiran gitu apa malvin terjerat masalah."

Triiiing triiing.

Bel pulang berbunyi semua siswa siswi siap untuk pulang, malvin pun sedang asik membereskan buku, tiba tiba saja reina mendekat. " malvin kamu hari ini sibuk ga." tanya reina.

MALVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang