22. hari terakhir

73 3 0
                                    

Jangan lupa di vote dan di Follow ya teman2 thanks.

Setelah dua hari lamanya sma garuda mengadakan bakti sosial akhirnya besok pagi mereka sudah di perbolehkan pulang ke asalnya masing masing .

Lelaki bertubuh tinggi dengan paras tampan nan manis namun masih lebih tampan malvin menghampiri lelaki yang sedari tadi sibuk dengan gadgednya.

" lo makan roti gue ya. " ucap ben yang baru saja datang.

Sang empu yang merasa terpanggil pun menoleh dan terdiam sesaat sambil mengerut kan dahinya pertanda bingung " maksud lo. " ucapnya masih terus mengerut kan dahinya.

Ben menatapnya bingung sambil melipat tangannya di depan dada " ya ampun ka nih ya gue kasih tau, kalo lo laper tuh ngomong sama gue gitu ga usah nyolong roti gue kaya gitu."

" tenang aja bakan gue kasih ko jangan takut tingagal bilang aja gini 'khmm ben bagi rotinya dong dikit gue laper ni' . " ucapnya sambil meniru gaya raka berbicara.

" apan si lo ga usah aneh aneh mana ada gue nyolong apa itu roti lo itu lagian, mana gue tau kalo lo bawa roti. " protes raka tak terima sambil mengikuti gaya ben dengan melipat tangannya di depan dada.

" sekalipun lo bawa roti ogah gue nyolong roti lo itu ga bermutu. " ucapnya sambil menyentil dahi ben lalu pergi meninggalkanya.

" eh kampret mau keman lo. " teriak ben tak terima di tinggal begitu saja.

***

" sial ya si ben bikin emosi aja pagi pagi. "

Malvin berjalan dengan santai dengan sebelah tangan di masukan dalam saku " kenapa lo muka lo lecek gitu. " tanya malvin yang baru saja datang dengan mengangkat sebelah alis.

Raka menghela nafas kasar " temen lo tuh pagi pagi udah bikin kepala gue pecah aja. " jawabnya dengan wajah datarnya.

Malvin terdiam sejenak lalu ikut duduk di sebelah raka " tenang namanya juga makhluk astral ya gitu deh perilakunya. "

Sedetik kemudian pun raka tertawa dan di ikuti juga oleh malvin.

" eh iya vin tadi paniti bilang setiap kelompok harus nampilin sesuatu gitu. " jelas raka sambil mengeluarkan handphone nya dari saku sebelah kanan.

" penampilan giman. " tanya malvin cepat sambil memperhatikan raka untuk tau jawaban berikutnya.

" yaa ke misalnya drama musical atau puisi ya semacam gitu lah vin. "

Malvin terdiam sesat " gampang itu besok pagi gue pikirin." langsung pergi begitu saja.

" besok pagi ya jangan lupa" teriak raka.

***

Reina

Aku berjalan menuju dapur hari ini adalah hari yang sangat melelahkan sekali tuhan ,dari kemarin ada saja kejadian yang tak terduga dan yang lebih yang tak terduga ia lah ketika semua kejadian itu bersangkutan dengan malvin.

" rei di cariin aldo tuh. " ucap salah satu teman reina.

" aldo? Dimana."

" di deket dapur umum rei."

" oke thanks. " balasa ku.

***

" hai do kenapa." sapa reina.

" hai juga."

Di tempat ini lah mereka bertemu " dapur umum" tidak terlalu sepi dan juga terlalu ramai untuk berjumpa dengan seseorang.

Aldo berjalan mendekati reina  sambil menatap lekat , reina yang ditatapnya pun hanya bisa dia gugup " rei kamu mau ga malam nanti temenin aku." ucapnya tak lupa memegang kedua lengan reina.

" aldo ga enak di lihat yang lain." ucapnya  dengan melepaskan lengan aldo.

" sorry rei aku ga maksud. "

" ada apa aku ga bisa lama-lama, masih ada perlu ama yang lain. " ucapnya sambil memperhatikan sekitar.

Aldo kembali mendekat kali ini kali ini lebih dekat, samapi reina bisa merasakan deru nafas aldo. " aku mau ka_."

" bug."

" bug"

" bangun lo segitu doang nyali lo."

Aldo tersadar sambil tersenyum  memegangi sudut bibirnya " malvin."

" kenapa ada perlu sama gue?" tanya aldo santai.

Reina yang melihat kejadian tersebut hanya bisa terdiam kaku.

Malvin menrik kerak baju aldo dan membawanya pergi jauh " ikut gue!"

" ma-malvin gue harus apa, gue takut mereka berbuat apa apa." setelah itu reina pun berlarian menuju tenda dimana teman temannya berada.

***

" gue ga suka lo lancang sama dia." ucap malvin sambil mendorong tubuh aldo sampai tersungkur ke bawah.

" ga usah sok lemah, disini ga ada siapa siapa cuma ada lo dan gue!"

Aldo tertawa renyah " malvin lo dari dulu emang ga pernah berubah ya selalu usik kehidupan orang."

Aldo berjalan mendekati malvin dan berbisik padanya " kalau gue lancang  sama dia terus apa masalahnya sama lo gue suka sama dia."

Malvin sudah terhanyut dalam amarahnya ia langsung saja memberikan bogeman tepat wajah aldo saking kencangnya sampai aldo tak seimbang dan hampir terjatuh.

" malvin mahadi putra segini doang nyali lo ha? Masih kurang buat gue." tantang aldo.

Detik berikutnya malvin langsung menghabisi mangsa di depannya ini tanpa ampun.

" stop malvin."

Suara tersebut ia kenal namun ia tetap saja melanjutkannya " tepat sasaran." batin aldo.

" malvin stop."

" malvin pliese aku bilang stop ." teriak reina namun malvin tak menanggapinya.

Tak berapa lama raka pun datang " udah vin udah gue mohon, kalau ada guru gimana lo ga mau kan balik dari sini ke ruang bk."

Beberapa menit kemudian pun malvin menghentikan aksinya, dengan raut wajah yang dipenuhi keringat dan tatapan yang masih dikuasai amarah ia pergi meninggal kan tempat tersebut.

***

" rei bangun "

" rei bangun dong udah siang nih. " ucap cind sambil mengguncangkan lengan reina.

Reina yang merasa tergangu tidurnya pun terpaksa membuka matanya perlahan " gue telat ya?" tanya reina  dengan mata sedikit terbuka.

" iya rei lo telat, telat banget bahkan mangkanya bangun." ujar mely.

Reina yang baru saja terbangun langsung di intrigasi oleh temannya. " rei sebenernya ada apa si lo sama malvin aldo." tanya mely to the point.

Reina terdiam sesaat dan mulai menceritakannya.

_Selesai_


MALVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang