42. hari yang indah

25 3 0
                                    


Boleh di follow dulu, dan jangan lupa di vote biar semangat, insya allah aku update cepet, kalau kalian suka cerita ini boleh di share ya teman teman.

" kecuali apa." tanya reina penasaran.

" kecuali malvin,pesen satu restoran itu." jelas mely.

" ga mungkin ah,masa mau minta maaf aja  pesen satu restoran." reina tak percaya.

" apa sih yang ga mungkin rei,buat orang sekaya malvin." reina pun terdiam memikirkan perkataan mely.

Tak lama guru pun datang,dan pelajaran pun di mulai. " gue harus tanya malvin,apa bener dia pesen satu restoran itu."

Bel istirahat pun berbunyi,reina merapihkan bukunya dan menghampiri malvin. " malvin."

Malvin menoleh dan tersenyum. " iya."

" aka mau ngomong sama kamu." reina gugup.

" mau ngomong apa jangan,disini." malvin pun mengajak reina menuju taman sekolah.

" kenapa." tanya malvin yang memperhatikan reina gugup.

" aku masih bingung aja,kenapa tadi malam cuma ada kita berdua apa.kamu pesen satu restoran itu buat kita." ucap reina gugup.

Malvin terpaku diam. " kata siapa,lagian ga penting juga di tempat itu ada siapa aja,yang penting itu aku sama kamu udah baikan." jelas malvin dengan menggenggam tangan reina.

" iya sih ga penting juga,tapi aku pensaran aja heheheh."

" pulang sekolah mau ikut aku?"

" kemana." tanya reina.

" kalau kasih tau sekarang ga kejutan dong." ucap malvin.

" ih main rahasia rahasian ya." ledek reina.

Mereka berdua pun saling ledek,dengan diiringi tawa canda.

***

Tak lama malvin berpamitan,dan hanya ada reina di taman seorang. " rei."

Sang empu menoleh dan tersenyum. " hai do."

" hai sendirian aja." tanya aldo.

" ga,tadi ada malvin tapi udah duluan katanya ada perlu." jelas reina.

" malvin lagi malvin lagi."

" kamu dari mana,mau kemana." tanya reina.

" dari perpustakaan." ucap aldo dingin,ia terus saja memperhatikan benda di tangan kirinya.

" gelangnya bagus ya." ucap aldo.

Reina tersenyum. " makasih,dari malvin." ucapnya yang membuat raut wajah aldo datar.

" oh,lucu ya."

Bel pulang pun berbunyi seperti yang di katakan malvin tadi,ia ingin mengajam reina ke suatu tempat. " ayo." ucap malvin.

Reina pun membuntuti malvin dari,belakang menuju parkiran,namun bukannya terus berjalan malvin malah berhenti. " kenapa." tanya reina.

MALVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang