44. pelukan hangat

48 2 0
                                    

Boleh di follow dulu, dan jangan lupa di vote biar semangat, insya allah aku update cepet, kalau kalian suka cerita ini boleh di share ya teman teman.

Hargai penulis jangan lupa tinggal kan jejak !!!


" kamu itu anggap aku ada apa ga sih? Aku ini apa sih di mata kamu sega penting apa sih aku,sampe hal gini aja kamu lupain aku."

" rei aku bisa jelasin." ucap malvin sendu.

" ga perlu kayaknya,karena aku ini kan bukan siapa siapa kamu,aku ini kan ga penting buat kamu!"

" plies rei,denger penjelasan aku dulu bukan maksud aku ga anggap kamu ada bukan gitu rei." malvin pun menghampiri reina dan menggenggam lengan reina.

" denger dulu ya,penjelasan aku semua orang punya hak kan untuk berbicara." reina yang luluh pun mengiya kan dan membawa malvin masuk ke dalam.

Malvin terus saja meng genggam lengan reina." dari awal itu aku mau bilang sama kamu,karena ada problem gagal,dan di sekolah juga kamu sendiri yang bilang kamu lagi sibuk."

" terus sekarang aku mau jelasin sama kamu,kamunya udah kaya gini aku aja baru selesai latihan langsung kesini untuk temuin kamu,karena aku ga mau ngecewain kamu lagi." jelas malvin.

Reina terdima tak berbicara apa,ia bingung apa yanh harus di lakukannya di satu sisi malvin salah karena tidak jujur dari awal,dan di sisi lain apa ia tak terlalu keras pada malvin.

" kamu pulang aja,udah malem besok juga kamu harus bangun pagi pagi kan." ucap reina.

" aku ga akan pulang sebelum,kamu maafin aku." tegas malvin.

Reina menghela nafas." iya aku maafin,sekarang pulang ya aku capke mau istirahat." reina pun pergi meninggal kan malvin sendirian di ruang tamu.

" aku sayang kamu." ucap malvin reina tak mengubris ia terus berjalan menuju kamarnya.

***

Setelah sekian lama berlatih keras,waktu yang di tunggu pun tiba event basket ball 2019 yang di selenggarakan di singapura.

Lelaki bertubuh tegap itu sedang mondar mandir kesana kemari,tak tau apa yang sedang di pikirkannya sepertinya hari bukan mood yang baik untuknya. " ada masalah,kayaknya gelisah banget." ucapnya yang membuat malvin terkejut.

" ga papa,gue lagi nunggu seseorang aja."

" baik anak anak,keberangkatan kita kurang lebih 30 menit lagi jadi tolong di persiapkan jangan sampai ada yang tertinggal."

Malvin terus saja memperhatikan jam tangannya dan sesekali men cek ponselnya.

Reina merasa tidak tenang,pikirannya saat ini kacau ia terus saja memikirkan malvin. " rei,lo ga papa." tanya raka yang memperhatikan reina sedari tadi.

" gue ga papa." jawab reina gugup.

" lo udah tau semuanya." tanya raka.

" iya gue udah tau semuanya."

" gue tau pasti lo marah, tapi menurut gue malvin ga sepenuhnya salah dia cuma bingung aja harus ngomong gimana sama lo,dan di saat dia udah yakin dengan jawabannya takdir malah berkata lain." jelas raka yang membuat reina makin gelisah memikirkan malvin.

" raka lo mau bantu gue." tanya reina dengan wiwik wajah serius.

" iya apa." ucap raka.

" gue mau ketemu malvin,gue harus ngomong sama dia." jelas reina.

MALVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang