32. surat cinta

49 3 2
                                    

Boleh di follow dulu, dan jangan lupa di vote biar semangat, insya allah aku update cepet, kalau kalian suka cerita ini boleh di share ya teman teman.

Malvin pun dengan sigap menghapus air matanya. " aku yang harus minta maaf, selama aku jadi pasangan kamu, aku belum bisa kasih apa apa buat kamu."

Malvin menggenggam lengan reina. " aku sayang kamu rei, terus sama aku ya jangan pernah tinggalin aku apa pun yang terjadi, kecuali takdir yang memisah kan kita." malvin tersenyum dan mencium lengan reina dengan hangat.

Reina pun langsung memeluk malvin dengan erat. " aku janji ga akan tinggalin kamu kecuali takdir yang memisahkan kita."

Setelah acara makan malam, malvin pun menghantar kan reina kembali pulang. " besok aku jemput ya, kalau gitu aku pulang dulu salam mamah." pamit malvin.

" iya hati hati." reina tersenyum sambil melambaikan tangan.

***
Sepeeti ucapan malvin kemarin, ia di pagi pagi sekali malvin sudah stay di rumah reina sekitar jam 06.30 iya sudah menjemput reina." bentar yah malvin reinanya lagi siap siap."

" iya tante."

" sekalian sarapan disni aja ya."

" ah ga usah tante kita mau sarapan di luar aja, ga papa kan tante." tolak malvin halus.

Mamah tersenyum. " iya ga papa tapi nex time di sini ya." 

" siap tante." malvin mengacungkan jempol.

Tak lama reina pun datang kali ini reina tampil dengan sangat rapi, karena tidak terburu buru malvin ingat ucapan reina untuk memberinya kabar jika ingin mengajaknya jalan atau bertamu ke rumahnya.

" yu siap." malvin bersalaman dan berjalan duluan menyiap kan motor.

Sebelum ke sekolah ia mengajak reina terlebih dahulu untuk bersarapan, bukan di tempat mewah namu di pinggir jalan. " ayo ngapain masih di situ." titah malvin.

Malvin pun memesan dua mangkuk bubur. " malvin kamu  ga salah makan di sini." tanya reina to the point. " kenapa kamu ga suka  tempat ini , apa kita pindah aja." ajak malvin namun di tolak oleh reina.

" eh ga bukan gitu maksudnya, ya aku bingung aja ko orang sekaya kamu mau makan di sini." ucap reina dengan menekankan kata ' di sini.'

Malvin terkekeh. " aku itu emang bergelimbah harta tapi, itu semua bukan punya tapi punya orang tua aku."

" aku juga ga pilih pilih mau makan di mana, makan apa itu ga penting, yang penting itu sama siapa kita makan bukan di mana kita makan." jelas malvin, reina pun hanya mengangguk.

Selesai makan mereka pun bergegas menuju sekolah, untung saja mereka makan di sekitaran sekolah jadi mereka tidak akan telat.

" aku duluan ya." pamit malvin.

" kenapa ga bareng aja, kita kan satu kelas." ucap reina dengan raut wajah yang mencurigakan.

Malvin tersenyum. " mau ke toilet mau ikut."

" eh ga lah, ya udah sono."

" bilang aja ga bisa jauh jauh dari." sindir malvin.

MALVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang