27. ragu

68 5 0
                                    

Sebelum di baca boleh di follow dulu dan jangan lupa di vote.

Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit pak wahyu pun sudah di perboleh kan untuk pulang ke rumah.

" barang-barang udah siap pak."

" aira maafkan bapak ya, yang udah ngerepotin kamu gini."

Aira tersenyum. " ga pak memang ini sudah tugas aira sebagai anak, bapak ga perlu minta maaf."

" bapak ga usah kerja lagi ya, biar nanti aira kerja sehabis pulang sekolah."

Malvin dan dua sejolinya sedang mengadakan pesta kecil-kecila, yang di adakan ben katanya pesta merayakan kembalinya malvin untuk mengisi panggung. " gue ga mau ngeband lagi, cukup kemaren aja." tutur malvin.

" sayang vin dengan lo balik lagi ngeband lo bisa tambah uang jajan dan juga follower."

" terus untungnya buat lo apa ben." tanya raka.

Ben cengengesan. " hehehe buat cari jodoh siapa tau salah satu fans malvin nyangkut sama gue."

Malvin melihat jam di pergelangan tangannya. " gue duluan." ucap malvin sambil menyambar kunci motornya.

" mau kemana vin cepet banget, baru juga berapa menit." cegah ben.

" mau latihan vokal gue." teriak malvin.

" good luck ya bro." ben mengacungkan jempol.

" dia mau latihan vokal dimana ya." gumam ben sambil menyeruput minumannya.

***
Sesampainya malvin di rumah sakit ia langsung menuju ruang inap pak wahyu, ketika memasuki kamar lagkahnya pun terhenti. " kalau bapak ga kerja kita mau makan apa, bapak ga mungkin hanya mengharapkan uang dari nak malvin, bapak harus cari kerja yang bisa menjamin hidup kita terutama sekolah kamu." jelas pak wahyu.

Malvin yang mendengarnya pun hanya bisa terdiam merasa bersalah, ia merasa semua ini salahnya yang membuat keluaga pak wahyu seperti ini.

" permisi, maaf saya ganggu." ucap malvin saat ingin memasuki ruangan tersebut.

" eh nak malvin iya masuk aja."

" gimana pak kabar bapak, apa sudah baikan apa masih sakit." tanya malvin dengan ramah.

Pak wahyu tersenyum. " alhamdulilah sudah membaik dari sebelumnya.

" biar saya bantu ya, bapak pulang hari ini kan."

" ga papa bapak bisa sendiri ko, ada aira yang bantu." tolat pak wahyu.

" ga papa pak, saya juga sudah memanggil taxi biar bapak nyaman."

Malvin menghantarkan aira dan pak wahyu menuju parkiran dimana taxi berada. " saya ikutin dari belakang ya pak."

" malvin." panggil aira.

" iya."

" makasih ya karena kamu mau bantu keluarga aku, yang ga semua orang mau bantu keluarga kaya aku gini."

Malvin tersenyum. " jangan bicara gitu kita semua itu sama di mata tuhan, ga ada yang berbeda." jelas malvin.

Taxi pun berjalan malvin mulai mengikutinya dari belakang, sesampainya di rumah pak wahyu malvin dengan sigap membantu aira yang kesusahan membawa barang-barang.

" biar gue bantu." malvin sambil tersenyum kaku.

" iya makasih."

Setelah beberapa jam malvin pun berpamitan untuk kembali pulang. " kalau gitu saya pamit dulu pak, aira." pamit malvin.

Setelah berpamitan malvin bergegas menuju cafe tempat ia dan teman temannya berkumpul.

Sesampainya ia langsung memasuki cafe tersebut dan memesan minuman. " chocolate satu."

Sambil menunggu pesanan malvin memainkan handphonenya yang berlogo aple tersebut dengan santai.

" malvin apa kabar, disini juga." ucap seseorang yang begitu ia kenal.

Malvin menoleh dan memperhatikannya. " kayaknya kita jodoh ya bisa ketemu disini, oh ya temen temen lo mana sendirian aja." tanya aldo.

Malvin tak menjawab ia melanjutkan kegiatannya, aldo pun duduk di sebelah malvin tanpa permisi. " masih banyak tempat kosong, di sana, sana dan sana." tunjuk malvin pada beberapa tempat kosong tersebut.

" iya gue tau disini banyak tempat kosong, tapi gue mau duduk disini gue punya sesuatu buat lo." ucap aldo sambil merangkul malvin namun di tepis olehnya.

" gue ga butuh hadiah dari lo." jawab malvin dingin dan meninggal kan aldo sendirian dan memberikan satu lembar uang seratus ribuan.

" oke kalau itu mau lo, lo pasti nyesel." teriak aldo .

Aldo tersenyum puas dan meminum minuman yang malvin pesan tadi namun belum sempat  malvin minum.

Malvin pun mengendarai motornya dengan kecepatan 60 km, ia merasa harinya hancur setelah bertemu aldo tadi, dan ia pun memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

Keesokan harinya setelah di berikan waktu dua hari untuk beristirahat dan juga membuat laporan hasil kegiatan, semua siswa pun kembali bersekolah kembali.

" mah, pah reina duluan ya takut telat assalamuaalikum." pamit reina.

" iya hati hati sayang." teriak mamah dari dapur.

Seperti biasa reina pun kesekolah menggunakan gojek ia pun membuka aplikasinya dan memesannya.

Malvin yang sudah siap pun langsung meluncur menuju sekolah dengan menggunakan motor sportnya.

Sesampainya di sekolah ia langsung memarkirkan motornya di parkiran khusu untuk dirinya, bukan ia yang memintanya namun sang mamah yang tak ingin anak tampan satu satunya ini, menunggu lama saat pulang sekolah.

" pagi bro." sapa ben dengan bertos.

" pagi."

" kita ke kelas atau."

" kelas ga ada bolos." potong malvin dan berjalan mendahului.

" kesambet apaan tuh anak." gumam ben.

Malvin pun berjalan menyusuri koridor, dengan diikuti raka dan ben di belakangn seperti biasa kedatangannya pasti disambut dengan hangat semua murid yang berada di koridor.

Sesampainya di kelas ia langsung menduduki tempat duduknya. " siang kita noki yu udah lama ni, apa lagi lo vin kemaren langsung cabut aja." ujar ben.

" kayaknya gue ga bisa nex time deh."

" kayaknya lo sibuk banget vin." raka mulai membuka suara.

Malvin menatap raka. " iya kebetulan lagi ada urusan aja." jelas malvin.

Tak lama reina pun datang ia langsung menduduki tempatnya tanpa memperdulikan malvin yang sepertinya asik dengab gadgetnya tersebut.

" apa gue ngomong sekarang sama malvin, taoi ga ah harusnya kan dia yang ngomong bukan gue."

Sambil memainkan hp malvin mencuri curi pandang pada reina yang sedang asik mengobrol dengan teman sebangkunya.

" hari ini juga gue harus kasih tau reina tentang kebusukan malvin, gue yakin abis ini mereka benar benar retak." aldo tersenyum devil.

Aldo

" rei istirahat aku tunggu kamu di taman."

" alfo ada apa ya."

Reina

" iya do."

Reina pun mematikan hpnya dan mendengarkan kembali guru di depan sana.

Sebelum baca boleh di follow dulu, dan jangan lupa di vote ya biar tambah semangat.


































MALVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang