38. kenapa bohong

50 4 0
                                    

"Sederhana namun berarti"

Reina putri febian.

Jangan lupa sebelum membaca follow dulu dan jangan lupa di vote sebelum membaca.

" ih apaan sih lo, pada mau juga ga." tawar reina. " ih mau dong mau gue, dari tadi gue udah incer tuh." jawab cindy cepat.

" heh makan aja cepet lo." ketus mely.

Reina menatap tempat malvin yang masih kosong. " tapi ga mungkin malvin, sekarang aja dia belum datang."

Bel  pun berbunyi pertanda mata pelajaran segera di mulai, malvin dengan santainya baru memasuki kelas. " wih dari mana lo talat lagi." tanya ben pensaran. " kepo lo." jawab malvin santai.

Malvin pun mulai mengeluarkan alat tulis. " reaksi malvin biasa aja, jadi bener gulali itu bukan dari malvin. Terus dari siapa?" batin reina sambil menompah kepala pada lengannya.

" baru dikasih ini aja udah pusing ya gue, apa lagi di kasih uang satu koper bisa bisa mati muda gue." reina geli sendiri.

" baik anak anak buka halaman 125, dan kerjakan latihannya."

" baik buu."

Setelah jam pelajaran selesai, jam istirahat pun berbunyi malvin langsung bergegas meninggalkan kelas bersama teman temannya.

" eh rei yu kantin laper nih." ucap mely mereka bertiga pun menuju kantin, seperti biasa mereka membagi bagi tugas reina memesan minum,cindy memboking tempatdan mely memesan makanan. " tara bakso sudah datang." ucap mely sambil membawa nampan berisikan tiga mangkuk bakso."

" wuh laper banget gue." gumam reina dan langsung melahap bakso tersebut. " eh rei jadi tuh gulali dari malvin." tanya mely penasaran.

Reina menghentikan aktifitasnya." hmm kayaknya bukan de,soalnya malvin ga ada kabarin gue." jelas reina.

" iya juga sih tadi gue liat malvin,juga biasa aja tuh kaya ga ada apa apa."

" terus kalo bukan dari malvin dari siapa dong." tanya cindy yang membuat kedua sejoli itu bingung. " itu dia yang gue pikirin dari tadi." jawab reina.

" aldo." satu nama yang terucap dari mulut cindy. Brak refleks mely memukul meja di hadapannya. " bener aldo." ucap mely antusias.

" ih mely malu deh,banyak yang liatin." bisik reina,mely pun cengengesan sambil memperhatikan sekitar. " maaf maaf lanjutkan." ucap mely sambil mengangkat kedua tangannya meminta maaf.

" lo bener cin, aldo iya gue yakin tu gulali dari aldo ya ga? Ga mungkin kan seorang malvin beli gulali murah meriah gitu." ucap mely dengan nada songong.

" tapi ko lo tau si,kalo aldo yang kasih." tanya mely penasaran. " ga gue ga tau, gue cuma liat aldo tadi ga sengaja nabrak kuah baso orang, kesian ya." jelas mely dengan mimik wajah sedih.

Mely yang sedari tadi tersenyum, senyumnya pun pudar. "  hmm sarboah baru mau gue puji." keluh mely.

" siapa sarboah anak baru ya." tanya cindy antusias. Mely tak menanggapinya ia malah asik makan.

" bener juga apa kata cindy kayaknya aldo de, kalau bukan dia siapa lagi,di garuda yang care  sama gue cuma aldo sama malvin walau ga sering." reina tak melanjutkan makannya ia bergegas pergi. " gue toilet dulu ya,kebelet nih." pamit reina.

Reina berjalan menyusuri koridor,sambil melirik sana sini reina pun mendekat pada seorang lelaki yang duduk di pojokan sana,sambil membaca buku. " do gue cariin dari tadi, taunya disini." sang empunya yang merasa terpanggil pun menoleh. " eh rei dari tadi." tanya aldo sambil melepaskan separuh headsetnya.

Reina tersenyum. " ga ko baru aja dateng."

" sibuk ya." tanya reina sambil memperhatikan aldo yang tengah membaca buku. " ah ga ko biasa lah, waktu luang aja." ucap aldo dengan cepat sambil menutu bukunya. " ada apa rei, tumben." tanya aldo sambil mempersilakan duduk di sebelahnya.

" gue kesini cuma mau bilang makasih aja sama lo." ucap reina. Aldo menatap bingung.

" makasih buat apa." tanya aldo bingung. " iya makasih gulai ini dari lo kan,seharusnya lo ga usah repot repot gini do." jelas reina yang makin membuat aldo bingung.

Aldo pun memperhatikan permen tersebut yang di genggam reina. " gulali? Sejak kapan gue kasih permen itu sama reina, pasti harganya juga murah bukan gue banget."

" makasih ya gue suka ko, tadi juga gue bagi sama mely cindy mereka juga suka."

" ah iya ya sam-sama rei, aku seneng kalo kamu seneng." ucap aldo.

" biar aja gue ngaku ngaku, toh reina sendiri yang kira gue kasih abis ini gue yakin dia makin deket dan percaya sama gue." batin aldo sambil tersenyum licik.

"  ya udah deh, gue balik ya gur cuma mau ngomong gitu aja ko." pamit reina.

" kalo itu bukan dari gue, terus dari siapa malvin bukan gue apa lagi." gumam aldo bingung.

" tapi siapa pun itu,thank you so much karena lo reina jadi makin deket sama gue." aldo tersenyum manis.

***

Tiga sejoli sedang asik menyantap makan siang hari ini, malvin sedang asik menyeruput es jeruk, raka sedang fokus menonton bola di hpnya sambil mengunyab siomay, dan ben sedang menyantak nasi goreng,bakso dimsum dan ea teh manis. " ben lo makan segitu banyak yakin abis." tanya raka. " yakin lah guwee tadi pangi tuh, belum sempet sarapan." ucap raka dengan mulut penuh makanan.

" abisin dulu tuh makanan,baru ngomong." tegur malvin. " tau loh keselek baru tau rasa." timpal raka.

Uhuk uhuk. " lo sih ngomongnya gitu, bener aja kan."  raka menatap sini. " ko jadi salah gue sih, itu mah lo aja yang ga hati hati." ucap raka sambil menjitak dahi ben. " ah kebiasaan lo." gerugut ben. Malvin terkekeh. " udah ah kelas yu." perintah malvin.

" eh tar dulu." cegah ben sambil menahan malvin untuk tak pergi. " apaan." tanya malvin bingung.

" tenang kawan  kita cuma ada satu pertanyaan nih." ucap ben. " apaan sih lo pikir gue artis apa di tanya tanya." jawab melvin malas.

Raka menatap menyelidik. " lo lagi ga ada masalah kan." tanya raka. Malvin menatap sinis. " lo pikir gue parasit apa, biangnya masalah."

" bukan gitu vin,makaudnya."

" udah ah, gue kebelet." ucap malvin lalu pergi begitu saja. " vin belum selesai. " teriak raka namun tak mengubris ia malah mengejek dengan jempol turun ke bawah.

Boleh di follow dulu, dan jangan lupa di vote biar semangat, insya allah aku update cepet, kalau kalian suka cerita ini boleh di share ya teman teman.

Neex komen,aku bakal update cepet kalau kalian terus dukung cerita ini makasih.

Salam dari seseorang yang sedang bertambah usia.

MALVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang