Jangan lupa sebelum membaca di vote dulu." hari ini juga gue harus kasih tau reina tentang kebusukan malvin, gue yakin abis ini mereka benar benar retak." aldo tersenyum devil.
Aldo
" rei istirahat aku tunggu kamu di taman."
" alfo ada apa ya."
Reina
" iya do."
Reina pun mematikan hpnya dan mendengarkan kembali guru di depan sana.
Bel istirahat pun berbunyi para murid dan guru pun keluar dari kelas dan menuju kantin atau tempat lainnya.
Taman disini lah aldo berada ia menungu kedatangan reina, sambil menunggu reina pun aldo memainkan hpnya.
" gue ga ke kantin dulu ya, kalian duluan aja."
" oke."
Reina berjalan menyusuri lorong koridor, menuju taman, dilihatnya kanan kiri ada yang sedang mengobrol, ada yang bermain basket, ada juga yang sedang makan.
" aldo, maaf ya lama tadi abis nyalin dulu." ucap reina.
Aldo tersenyum dan memperintahkan reina duduk di sebalahnya. " iya rei ga papa, aku juga baru dateng ko."
" oh iya do tadi lo mau ngomong apa ya." tanya reina to the point.
" jadi gini rei sebelumnya aku minta maaf sama kamu, bukan maksud aku buat hubungan kalian retak atau giman."
" maksudnya do, gimana gue ga faham."
Aldo menghela nafas dan metap reina dengan tatapan sendu. " ini kemaren aku ga sengaja liat ini." tunjuk aldo pada hpnya.
Reina yang melihatnya pun hanya terdiam. " maksudnya." tanya reina memperjelas.
" maksud aku ajak kamu kesini itu karena ini, yang di foto itu malvin."
" do ga mungkin itu malvin, lagian anak sma garuda yang kalo malvin ga ada deket sama cewek lain selain gue."
" iya aku tau rei malvin itu terkenal diam dan dingin, tapi kamu liat sendiri yang di foto ini malvin, kamu ingat kan malvin pake baju apa di acara itu."
Reina terdiam dan berfikir sesaat. " iya gue tau yang di foto itu perces sama kaya malvin, dari postur tubuhnya sampe baju yang dia pake, tapi maaf do gue belum bisa percaya, selagi belum gue sendiri liat pakr mata kepala gue." jelas reian .
" maksih atas informasinya, gue tau ko niat lo baik tapi maaf gue belum bisa percaya, kali gitu gue duluan do." pamit reina dan meninggalka aldo sendirian.
Aldo hanya bisa tersenyum masa melihat kepergian reina dari hadapannya. "Aahk sial kenapa reian ga percaya si, padahal foto ini asli tanpa rekayasa gue." frustasi aldo.
" kali ini gue boleh gagal, tapi selanjutnya gue ga akana gagal, dan gue bakal pastiin kalau malvin dan reina berakhir." gumam aldo.
Reina pun berjalan memasuki kelas dengan banyak pertanyaan di kepalnya. " ya yang di foto itu emang percis malvin tapi gue ga boleh kebakar emosi, gue harus cari tau yang sebenarnya."
" hahaha iya lucu banget tadi, pas masuk itu." ketiga sejoli itu memasuki kelas dengan raut wajah gembira, namun ketika melihat reina seketika wajah malvin berubah.
" reina kenapa, kaya banyak pikiran banget." tanya raka."
" gue juga ga tau dari kemaren gue liat dia murung terus." jawab malvin.
Malvin pun terus memperhaikan reina dari belakang sana, ia sangat khawatir sekali dengan keadaan reina yang sekarang lebih sering murung di bandingkan senang.
Malvin.
" jangan murung terus jelek ."
" gue ga suka, nanti cantiknya ilang."
" :) ."
Reina.
" siapa yang murung, ga ko :(."
" ga papa masih banyak, yang mau sama gue, emang lo doang yang banyak fansnya."
Malvin yang menerima pesannya pun hanya bisa menahan tawanya, menurutnya reina itu sangat menggemaskan.
Reina yang merasa hpnya berbunyi langsung mebukanya, setelah membaca pesan tersebut ia langsung berubah seperti tidak apa apa.
" ko dia tau, apa dia merhatiin gue dari tadi." reina membenarkan rambutnya dan menengok kebelakang mencari keberdaan malvin.
" Baik Anak Anak Mari Kita Akhiri Pelajaran Hari Ini, Jangan Lupa Pr Dikerjakan."
" iya buu." jawab para murid.
Reina pun memasuki peralatan belajarnya kedalam tas. " rei gue balik duluan ya soalnya, nyokap minta anter belanja." pamit mely.
" tenang rei masih ada gue." cindy tersenyum.
" hati hati ya mel."
Setelah siap dengan tasnya malvin keluar kelas dengan melewati reina di depannya. " ko dia lewat aja si, ga ada mau ajak gue balik bareng apa." gerugut reina dengan memanyunkan bibirnya.
" rei lo kenapa." tanya cindi.
" ga papa ko." reina menggaruk kepalanya yg tak gatal.
" kadang manis kadang juga jutek." gumam reina.
" kenapa rei, lo tadi ngomong apa."
" ah ga, yuk kita balik."
Malvin mengendarai motornya dan menuju toko buah-buahan dan tak lupa juga membeli makan untuk makan siang. " berapa pak." tanya malvin.
" 70 ribu mas."
Sesampainya malvin di rumah pak wahyu, ia langsung di sambut dengan ramah oleh pak wahyu. " gimana kabar bapak." tanya malvin.
" alhamdulilah sudah membaik."
" tetep aja bapak ga boleh bekerja, terlalu keras dulu."
Pak wahyu tersenyum. " bapak ga mau merepotkan nak malvin terus, bapak harus kerja buat bapak juga buat aira."
" bapak ga usah capek capek cari kerja lagi, saya sudah ada pekerjaan buat bapak."
" yang bener." pak wahyu tersenyum bahagia.
" iya pak, bapak sudah boleh bekerja tapi nanti kalau bapak sudah benar benar sembuh." jelas malvin.
Sebenarnya malvin berbohong tentang pekerjaan tersebut, ia hanya tak ingin pak wahyu terlalu memikirkan, tapi secepatnya akan mencari kan pekerjaan yang pas buat pak wahyu, mungkin di rumahnya atau di kantor papihnya.
" aira belum pulang pak." tanya malvin basa basi.
" iya bapak juga ga tau nih, seharusnya aira sudah pulang, bapak telpon juga ga aktif nomornya."
" kalau boleh saya jemput aira disekolah, takut ada apa apa dijalan."
" ga papa, ga ngerepotin nak malvin."
" ga pak." malvin tersenyum dan langsung bergegas menuju sekolah aira.
" Sma Lima Sila."
Tulisan besar itu pun terpampang jelas di depan sana, malvin melepas helmnya dan mencari keberadaan aira.
" kemana ya, sekolah juga udah mulai sepi." gumam malvin.
Malvin pun berjalan memasuki sekolah tersebut yang sudah mulai sepi. " sorry liat aira ." tanya malvin pada salah satu siswa disana.
" kalo ga salah udah pulang dari tadi deh." jawabnya.
" thanks ya." malvin pun terus mencari sana sini, ia takut terjadi sesuatu pada aira.
Neex komen.
Boleh di follow dulu, dan jangan lupa di vote biar semangat, insya allah aku update cepet, kalau kalian suka cerita ini boleh di share ya teman teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALVIN
Teen FictionAdegan berbahaya bijak dalam memilih bacaan! Malvin mahadi putra lelaki cuek, dingin dan sedikit angkuh Ia juga banyak di segini wanita di dalam maupun di luar sekolah. Ravit yang terdiri dari 3 orang yang di ketuai oleh malvin si cowok bad boy. Ka...