19. kemah 2

75 4 0
                                    


Jangan lupa vote ya tolong hargai author makasih.

Tanpa batas waktu

Ref

Aku merindu  kuyakin kau tau
Tanpa batas waktu
Ku terpaku

Aku meminta walau tanpa kata
Cinta berupaya
Engkau jauh di mata
Tapi dekat di doa
Aku merindukan kan mu

" akhirnya selesai juga. " keluh malvin sambil menyandarkan kepalanya.

" vin laper nih. " ucap ben yang baru saja datang sambil membuka sedik kaosnya sampai sebatas dada dan tak lupa juga dengan ekspresi nya yang sangat di benci malvin.

" terus apa urusannya sama gue, lo pikir gue ema lo apa. " celetuk malvin santai sambil memainkan handphone nya.

" yu gue anter. " tawar raka .

" ke dapur. " ucap ben antusias.

" toilet. " jawab raka santai seketika senyumnya pun pudar .

"ck. "

Karena merasa di abaikan ben pun pergi meninggalkan kedua sahabatnya tersebut menuju tempat yang ia impikan sekarang yaitu dapur.

" dasar temen emang ya dateng pas butuh doang ,untung pas gue lagi butuh uang mereka selalu ada." ben pun jalan menuju dapur sambil terus berceloteh tak jelas.

Sesampainya di dapur ia langsung mencari sesuatu yang bisa ia makan atau ia masak
Di sela-sela pencarian harta karunnya tiba tiba saja mendengar ringisan perempuan.

"Aaww."

Ben pun menoleh dan langsung menghampiri perempuan tersebut.

" kenapa neng. "

" eh reina. " ucapnya terkejut setelah melihat perempuan tersebut adalah reina yang katanya pacar  bos sekaligus sahabat tersebut.

" lo ga papa, ko tangan lo bisa gini si. " ucapnya sambil memperhatikan jari reina yang sedikit terluka.

" gue ga papa ko. " elak reina sambil meniupi jari lentiknya yang terus saja mengeluarkan darah segar dari dalamnya.

Ben tak diam ia pun menelpon seseorang dari sebrang sana agar segera menemuinya di dapur, tak lama seseorang pun datang dengan wajah yang bisa diartikan sangat khawatir sekali.

" lo ga papa kan, yang mana yang sakit. " ucapnya sangat khawatir sambil memegangi jarinya yang terluka.

" gu-gue ga papa ko. " elak reina sambil menjauhkan dirinya dari lelaki tersebut.

" ga papa giman tangan lo luka gini, ka ambil p3k Sekara. " titahnya tegas yang membuat siapa pun tersebut tunduk.

Setelah raka mengambil kotak p3k ,malvin langsung mengobati luka reina yang memang tidak parah tapi yang namanya luka pasti sakit.

" lain kali hati hati kalo ,emang ga bisa masak ga usah sok soan ke dapur. " celatuk malvin sambil memasukan kembali alkohol dan yang lain ke dalam kotak tersebut.

Dalam diam ia berdoa semoga saja reina nya ini tidak kenapa kenapa dan tidak ada yang fatal juga.

Sebelum pergi malvin terus saja memperhatikan reina yang terus saja menunduk dan langsung memalingkan wajahnya agar tidak ketahuan.

" ga usah geer gue kaya gini, karena di sini gue ketemu regu jadi ga usah pikir yang aneh aneh. " ucap malvin dingin lalu meninggal reina begitu saja.

" terima kasih. " gumam reina pelan setelah malvin pergi dari hadapannya.

Pagi harinya semua murid sudah siap dengan pakaian olahraga mereka ,karena hari ini akan mengadakan senam pagi bersama.

" tangan lo kenapa rei. " tanya mely yang baru sadar akan benda kecil yang melekat di jari reina.

" gue ga papa ko biasa. " ucap reian sambil tersenyum mengingat kejadian semalam.

" semangat nih gue kalo senam begini. " ucap ben yang membuat malvin dan raka merasa mual.

Malvin memutar bola matanya malas, sesungguhnya ia tak suka berolahraga seperti ini apa lagi senam bersama kaum hawa yang membuatnya merasa resah dan tidak semangat tidak seperti ben yang selalu antusias jika mendengar kata perempuan.

" ya ilah badan lemes amat si bos, ke orang kurang asupan gizi aja . Ucap ben asal yang membuat malvin membulat kan matanya.

"BAIK ANAK ANAK BARIS YANG RAPIH. "

" geser vin jaga jarak takut kena virus . " ujar ben sambil mendorong lengan kekar malvin.

Malvin pun memutar mata malas ia pun meluruskan barisannya sambil melencangkan tangannya tanpa sadar ia sedikit menyentuh lengan seseorang, malvin pun langsung berbalik dan di lihat nya.

' reina. ' batinnya sambil terus menatap seseorang di sebelah nya tersebut.

Lamunannya pun buyar setelah mendapat teguran dari teman laknannya tersebut siapa lagi kalau bukan ben .

" apaan si. " ucap malvin kesal.

" balik kanan malah masih ngadep sono mulu ada apaan si. " ucapnya sambil mengenok sekitar mencari sesuatu .

" udah ga ada, tadi gue ga denger aja. " ucap malvin pasrah jika ia mengaku sedang memperhatikan reina bisa hancur reputasi malvin sebagai cowok cool dan sudah pasti juga temannya yang satu ini tidak bisa diam terus saja menggodanya.

Reina

" rei baris yang bener napa, geser lagi sono masih muat ko. " titah cindy yang sedari tadi nyuru gue terus geser geser ampe mentok.

" ih cin jangan geser terus dong ada orang di sebelah. " cindy yang tak mengubris omongan gue ampe akhirnya ga sengaja tuh jari gue ini sedikit tersentuh lengan seseorang yang ga tau siapa dia.

Gue pun melotot setelah melihat malvin di sebelah gue ingat se-be-lah dan gue baru aja sadar kalo tangan yang gue sentuh itu tangan malvin, tangan yang tadi malam sedik mengobati luka di jari gue ini.

Gue pun langsung membalikan badan setelah mendengar intruksi dari pak panitia.

" selamat. " gumam gue pelan namun masih bisa di dengar orang sebelah gue.

" selamet kenapa lo, menang undian ya lo. " ucap cindy dan di iyakan oleh gue.

Alhamdulillah come back guys akhirnya aku bisa update maaf ya lama aku lagi sibuk sekolah dan juga ujian .

Semangat ya buat kalian yang lagi ujian.

Jangan lupa vote biar author semangat update dan jangan lupa buat Follow akun ini dan akun ig aku ya hahha
@tarisaaa_21

MALVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang